Zyan dan Zahra dijemput oleh supir keluarga di bandara Soekarno-Hatta. Dari sana mereka langsung ke kediaman keluarga Darmawangsa. Sejoli itu disambut dengan penuh sukacita begitu tiba di sana.“Halo, Sayang. Zyan memperlakukan kamu dengan baik ‘kan di sana?” sapa Rania kala mencium kedua pipi sang menantu tercinta.“Alhamdulillah, Bang Zyan sangat baik, Ma,” sahut Zahra.“Beneran baik? Kamu tidak perlu bohong sama mama kalau Zyan tidak memperlakukanmu dengan baik,” tukas Rani sambil memegang kedua bahu menantunya.“Demi Allah, saya tidak bohong, Ma.” Zahra meyakinkan sang mama mertua.“Astaghfirullah, Ma. Seburuk itukah aku di mata Mama? Lihat saja penampilan menantu Mama yang terlihat semakin cantik. Kalau aku tidak memperlakukan Zahra dengan baik, dia pasti tidak akan seceria ini,” protes Zyan yang terus disudutkan oleh mamanya.“Iya, mama percaya. Mama hanya ingin mengetes kalian,” timpal Rania dengan santai. Wanita paruh baya itu lantas menggandeng menantunya ke ruang keluarga. D
Last Updated : 2024-02-24 Read more