Home / Romansa / Istriku Teman Anakku / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Istriku Teman Anakku: Chapter 291 - Chapter 300

352 Chapters

Bab 291: Agen Asal Turki

Kita tinggalkan dulu perjalanan salah satu keturunan Harnady dan Darham, yang kini secara tak sengaja kembali ke Palembang, di bawa orang tua angkatnya Masna dan Tito.Di mana dulu kakek buyutnya Marlan Darham kabur dari Pangkalan Bun dan menikah dengan orang sana, yang melahirkan mendiang neneknya, Renita Darham.Kita kembali ke Timur Tengah, di mana sang ayah kandungnya sudah beberapa bulan berada di sini dan sama sekali tak tahu tragedi yang menimpa istrinya.Sejak lolos dari para penculik bersama Larisa, jiwa Aldi yang dipenuhi kemarahan ingin buat perhitungan dengan musuh-musuhnya tersebut.Jiwa pendendamnya memang masuk kategori akut dan tak puas kalau belum menghajar mereka, seperti yang ia lakukan pada si kumis cs.Berbekal informasi yang si kumis berikan dan hampir sebulan memantau sekaligus cari info, Aldi menuju ke sebuah tempat. Aroma kemarahan sudah terlihat di wajahnya yang dingin.Tempat ini sebenarnya sebuah kafe tertutup, yang hanya didatangi orang-orang tertentu. Let
Read more

Bab 292: Kerjasama dengan Agen

“Tunggu Aldi!” Yasmin buru-buru menarik tangan pemuda ini. Aldi terpaksa urungkan niatnya.“Bukan begitu juga kale, tak bisa grasa-grusu, kita harus pakai siasat, yang kita hadapi para agen zionis berpengalaman. Jangan lupa, kafe ini sudah masuk wilayah mereka,” tegur Yasmin lagi.Aldi pun terdiam, dia menyadari ‘kebodohannya’. “Lantas apa siasat kamu Yasmin?” cetus Aldi sambil mengambil minuman dingin dari kulkas, sekaligus menutupi rasa malunya.Aldi seolah tunjukan jatidirinya, yang bukan seorang agen atau mata-mata, tapi memang hanya andalkan nyali serta keberanian semata.Yasmin akhirnya blak-blakan, kenapa dia ada di sini. "Aku nyamar jadi wanita open BO, pria hidung belang itu ku ikat di sebuah kamar dan mulutnya aku sumpal, karena dia juga mata-mata, trus...selesai!"Yasmin beri kode tangan di leher, artinya orang nge-bokingnya sudah tewas. Aldi mau tak mau senyum kecil melihat gaya wanita ini.“Kita akan menyusup ke kamar mereka, lalu…cari tahu, siapa saja yang di incar untu
Read more

Bab 293: Wanita Itu Ternyata..?

“Ssstt…ikuti saja aku, perbuatan tuan sudah terdeteksi,” bisik wanita ini lagi, hingga Aldi kaget sendiri.Tanpa banyak tanya, diapun mengikuti langkah wanita ini dan mereka duduk di pojokan sambil menikmati alunan musik lembut di kafe ini.Matanya liar memandang sekelilingnya, Aldi terpaksa waspada tinggi, dia merasa seolah jadi kelinci masuk ke sarang serigala.Setelah pesanan minuman dan rokok mereka datang, wanita ini kembali tersenyum menatap Aldi.“Jangan dulu keluar, ratusan aparat keamanan sedang berada di luar lakukan razia besar-besaran,” bisik wanita itu lagi.“Siapakah kamu ini..?” Aldi bertanya, karena penampilannya mirip Yasmin, tenang sekali, ciri khas seorang mata-mata yang bisa menampilkan berbagai gaya.“Aku tak beda dengan Yasmin, hanya aku dari Mesir, bukan Turki,” cetus wanita ini, sambil kenalkan namanya Khalifa, sekaligus membenarkan tebakan Aldi.“A-apa…jadi..?”Khalifa langsung mengangguk, Aldi pun terhenyak sesaat, tak dia sangka wanita yang dia pikir seorang
Read more

Bab 294: Petualangan Seru dengan Khalifa

“Maaf Khalifa, aku benar-benar ceroboh,” sahut Aldi dengan wajah kuyu, selain benar-benar tak paham dunia spionase, dia juga menyadari kebodohannya sendiri.Khalifa hanya tertawa kecil, dia pun tanpa sungkan akhirnya ajari dunia mata-mata yang penuh muslihat dan nyawa seolah tak ada harganya.Bagi Aldi, Khalifa jadi guru keduanya setelah Yasmin, tentang dunia mata-mata ini.“Ingat Aldi, di dunia kami, indentitas itu bisa palsu, aku saat ini bisa saja bilang namaku Khalifa, tapi besok bisa jadi Yasmin, Grace atau nama lain, sesuka akulah!”Lagi-lagi Aldi melongo, Khalifa sampai bilang sebuah film tentang dunia spionase yang bisa berubah identitas seenak hati. "Jangan-jangan Yasmin itu juga nama palsu?" gumamnya tanpa sadar. Khalifa kembali tertawa dan bilang bisa jadi...!“So.. begitulah Aldi, jadi kamu jangan terlalu percaya denganku, juga Yasmin, hari ini bisa saja kita berteman, tapi besok-besok bisa jadi aku atau Yasmin akan jadi musuh besarmu!” cetus Khalifa enteng. “Trus…nama
Read more

Bab 295: Khalifa Ternyata...???

“Kenapa tidak, sini aku ambil alih setiran, kamu gunakan senjata milikku di tas ransel itu. Sekarang kamu buktikan lagi sebagai penembak lihai!” cetus Khalifa tiba-tiba, seakan menantang Aldi.“Oh yaa, kenapa nggak bilang dari tadi.” sungut Aldi, lalu tertawa, lalu dia beri kode agar Khalifa segera bergeser duduknya.Dan terlihatlah pemandangan menggelikan sekaligus menegangkan, kala Aldi dan Khalifa bertukar posisi, di saat mobil sedang melaju kencang, dengan RPM di atas 120 km/perjam.Wajah keduanya sampai bersentuhan saat bertukar posisi tersebut, baik Aldi dan Khalifa tentu saja tidak berpikir aneh-aneh, apalagi situasi sangat tegang.Aldi lalu mengambil sebuah senjata pendek yang tersimpan di tas ransel Khalifa, yang mampu memuat sampai 25 peluru sekaligus.“Buka sunroof-nya!” Aldi kini bersiap berdiri, Khalifa mengangguk dan atap mobil sedan ini pun terbuka.Aldi sudah berdiri, tetapi dia terpaksa merunduk lagi, tembakan beruntun dari helikopter menerjang mobil mereka yang saat
Read more

Bab 296: Makin Dekat

Aldi kini gantian pegang setiran dan kembali Yasmin alias Khalifa yang jadi petunjuk jalan. Aldi sangat terbantu dengan gadis cantik ini, dia hapal semua jalanan tanpa perlu gunakan peta satelit.Walaupun Aldi masih ingat kotanya, di mana dulu dia dan Ameena menaruh harta karun, tapi dia tak bisa menjamin akan cepat sampai.Mereka sudah ganti mobil jenis SUV yang bisa melibas gurun dengan cepat, Yasmin yang sarankan itu.“Mudah mereka lacak kita, kalau masih gunakan mobil warga Israel itu. Kita juga sementara jangan gunakan ponsel.” Saran si agen Turki ini.Aldi pun mengangguk paham, dia kini sangat percaya dengan agen tersebut. Biarpun awalnya meragu, melihat mudahnya Yasmin mengubah dirinya dan saat bercerita sangat menyakinkan.Gara-gara inilah, Aldi tak tahu apa yang terjadi di Pangkalan Bun, saat peristiwa tragis menimpa istrinya. Kemudian anaknya Dilan Harnady di bawa Masna serta suaminya Tito ke Palembang.Bahkan kedua orang tuanya sudah pernah bertemu Dilan dan di gendong mam
Read more

Bab 297: Rampas Harta Karun

Aldi terkagum-kagum saat melihat tampangnya di cermin, kini dia berubah bak orang Yordania. Inilah hasil kreasi Yasmin.Sedangkan Yasmin juga berubah, hari ini dia sengaja kenakan burka. Mereka hari ini sengaja menyamar, untuk…merampas kembali tabungan Aldi yang sengaja dibekukan pihak bank.“Aku hanya mengambil sisa uang dan berlian itu, selebihnya tidak!” ceplos Aldi santai, saat mereka kini sudah dalam mobil dan menunggu saat beraksi.“Iya donk, kita bukan perampok, tapi hanya ambil hak kamu saja!” saat Yasmin tak kalah santainya, lalu mulai tutup wajahnya, setelah Aldi beri kode agar mereka segera beraksi.Tinggal 15 menit lagi bank ini tutup, Aldi dan Yasmin bersikap seperti nasabah yang akan mengambil uang bank tersebut.Dua sekuriti yang berjaga di depan langsung menahan langkah keduanya. “Kami akan mengambil uang, saya nasabah dibank ini,” Aldi langsung menyahut saat salah satu sekuriti ini bertanya.Dua sekuriti ini sempat bimbang, namun akhinya keduanya mengangguk dan menutu
Read more

Bab 298: Yasmin Sadarkan Aldi Soal Bianti

“Gila juga kamu ini Di nekat nggak tanggung-tanggung. Eh bukankah uang cash yang kamu taruh itu hanya 10 juta dolar amerika dan sudah kamu donasikan semuanya, bahkan total donasi kamu kan hampir 15 juta dolar. Terus kenapa kamu ambil lagi yang 10 juta itu?”Yasmin bertanya keheranan tapi tetap konsen ke setiran, apalagi RPM sudah menunjukan lebih dari 170/perjam di jalan bebas hambatan yang lumayan ramai.“Aku lupa cerita, uang ini totalnya hampir 30 juta dolar, tapi saat itu campur dengan mata uang Palestina dan Yordania, so…ku ambil hanya 10 juta dolar, anggap bunganya selama 3 tahunan ini,” sahut Aldi cuek, hingga Yasmi langsung tertawa.Sepanjang jalan keduanya tak bosan-bosannya saling bercerita. Aldi yang biasanya cool, kini makin sering tertawa terbahak. Dunia jadi indah berada di samping si agen jelita ini.Akhirnya setelah lebih 7 jam menggeber mobil, mereka sampai juga di perbatasan Yordania-Arab Saudi.Saat santai di kafe yang buka 24 jam, karena ini sudah tengah malam, ked
Read more

Bab 299: Pulang ke Indonesia

Dengan suara terbata Aldi mengisahkan tragedi yang menimpa Bianti istrinya di Pangkalan Bun. Ada rasa penyesalan mendalam saat Aldi ceritakan tragedi Bianti.Yasmin sampai terdiam tak bisa berkata-kata. Tak terasa hampir 10 bulanan di Timur Tengah, Aldi tak tahu sama sekali kalau istrinya sudah berpulang dengan tragis.“Sabar…ini sudah takdir…!” Yasmin memeluk pemuda ini yang menahan tangisnya, kecuali airmatanya yang meleleh.Kembali Aldi harus kehilangan seorang istri dengan cara yang sama, di bunuh!“Aku….putuskan pulang ke Indonesia Yasmin, aku harus cari pembunuh Bianti sampai dapat, dan mencari anak kami yang dibawa kerabat Paman Atui” Aldi menggertakan giginya, terasa sekali aroma dendam tak bisa di tahan pemuda ini.“Hmm…ya sudahlah, tapi jangan bawa hati panas, tetap gunakan akal sehat. Musuh yang kamu hadapi pasti sudah perhitungkan resikonya, hingga nekat membunuh Bianti,” Yasmi langsung nasehati Aldi.Yasmin memang lebih dewasa dna matang dari Aldi, apalagi usianya dua tah
Read more

Bab 300: Nekat Masuk Daerah Terpencil

Aldi kini mendengarkan semua cerita dari Paman Atui dan anaknya, tentang musibah yang menimpa Bianti, kali ini tentu aja lebih komplet.Sejak mendarat di bandara perintis dan di jemput anak Paman Atui, pemuda ini tak mau berleha-leha, dia lalu temui Paman Atui dan menyimak kisah kakek tua ini. “Maafkan paman, yang tak bisa cegah pembunuhan itu,” Paman Atui menghela nafas, menyesali ketidak mampuannya jaga Bianti. Sambil memandang kakinya yang pincang dan kecil sebelah.“Di mana sekarang anak kami paman?” Aldi kini alihkan pembicaraan, dia tak menyalahkan kakek ini. Dirinya sadar, Paman Atui bukan seperti dirinya yang masih muda dan ganas.Walaupun paman Atui punya ilmu kebal dan lihai menembak, tapi usia tua tak mungkin di lawan, ditambah fisiknya yang tak pagi seperti saat muda.“Anak kalian di pelihara kerabat paman, cuman mereka pindah ke Palembang, suaminya pindah kerja ke sana. Tapi tak usah khawatir, paman jamin keselamatannya terjaga!” Paman Atui buru-buru menenangkan pemuda
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
36
DMCA.com Protection Status