Tak ada pilihan lain, Atiqah menerima tawaran Masri, untuk mampir dulu ke rumah pemuda ini. Hujan makin deras disertai kilat dan guntur, Atiqah ternyata agak fobia dengan kilat dan guntur.Apalagi sekolah TK ini akan di gembok penjaga sekolah. Setelah menitip motornya, dengan berlari kecil keduanya menuju ke mobil SUV Masri.“Yahh terpaksa bertahan di rumah kamu…! Mana aku ada janji lagi pukul 2 siang nanti,” keluh Atiqah.“Mau ku antar nggak?”“Jangan Masri, bahu kamu agaknya belum sembuh betul. Kamu harusnya istirahat bukannya berkeliaran,” tolak Atiqah, sambil tunjukan perhatiannya.Ini yang diam-diam makin bikin Masri suka, apalagi dari body, Atiqah sesuai idamannya. Body proporsional dan berpenampilan sopan.“Nanti sopir aku yang antar,” desak Masri lagi. Atiqah hanya tersenyum dan bilang lihat saja nanti.Senyum Atiqah bikin Masri betah menatap, kalau tak ditegur gadis ini, mobil mewah ini akan meleng ke kiri dan nabrak trotoar.Atiqah mulai cerita, di sekolah TK-nya rata-rata m
Last Updated : 2024-05-10 Read more