“Iya, Bu. Ada dua orang yang membakar rumah kita.”Tangan Ibu mencengkeram tangan Alexa dengan erat sembari otot leher menegang ketika mendengar berita rumahnya terbakar. Rumah yang berusaha dibeli dari hasil gajinya dengan Ayah yang diwarnai banyak warna kehidupan dalam rumah itu telah dihancurkan oleh orang tak bertanggung jawab.“Rumah kita, Pak,” kata Ibu dengan bergetar.“Sabar, ya, Bu.”“Kita hanya dibolehkan memiliki rumah pribadi sampai usia segini, Pak selanjutnya bergantung pada anak.”“Tidak. Ayah dan Ibu punya rumah lagi, Alexa yang membelikan untuk Ibu dan Ayah.”“Uang dari mana kamu, Nak untuk membeli rumah? Harga rumah sekarang mahal sekali,” tanya Ibu bergetar sembari meneteskan air mata.“Alexa punya uang, Bu. Ibu tenang saja dan katakan mau beli di mana.”“Tidak usah, Nak. Ibu dan Ayah ngekos saja.”Alexa menggenggam erat tangan Ayah dan Ibu sembari menghela napas panjang saat mendengar penolakan ibu dan malah memilih tinggal di sebuah rumah yang seluasnya tiga sampa
Last Updated : 2024-06-08 Read more