Semua Bab Penggoda Suamiku, Ternyata Sekretaris Pribadi: Bab 121 - Bab 130

132 Bab

121. Renungkan!

“Dia masih di IGD rumah sakit Internasional. Keadaannya koma dan belum ada kabar lagi darinya hingga saat ini.”“Lalu, di mana Deana dan Kelvin sembunyi?”“Sementara dia bersembunyi di apartemen Kelvin dan ak—”Perkataan Bayu terputus saat bola mata mengarah ke televisi yang ada di belakang Alexa dan Frank. Suara televisi tidak terdengar sama sekali lalu Alexa yang matanya tidak mengarah kepadanya mengikuti sorot mata yang fokus di belakangnya. Sontak, Alexa melotot sambil meminta karyawan kafe untuk memperbesar suara televisi.“Berita terkini, seorang CEO perusahaan teknologi terbesar di negara sedang dirawat di rumah sakit dan ditemukan dalam keadaan tertembak di bagian bahu dan perut di apartemen mewahnya. Kini, kondisi CEO sekaligus pewaris tunggal grup Hart masih tidak sadarkan diri. Apa yang terjadi dengannya? Apakah semuanya berkaitan dengan orang terkasih yang haus harta atau rebutan kekuasaan yang tak pernah ada habisnya?”Bola mata membulat ketika Alexa mendengar berita Barn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

122. Kepasrahan Frank

“Harga sesuai di aplikasi, Mbak.”“Baik, Pak. Saya kirim uangnya, ya. Berapa nomor rekeningnya?”Bapak itu menunjukkan nomor rekening yang berada di handphone kepadanya lalu diketik dan mengirim uang sesuai jumlah rumah yang ada pada diiklan. Setelah membayar, pemilik rumah masuk ke dalam lalu keluar rumah sembari membawa dua map warna kuning dan diberikan kepadanya.Alexa menerima dua map kuning itu lalu memeriksa semua dokumen yang ada di map itu dan terdapat beberapa berkas di dalamnya, termasuk surat kepemilikan rumah. Sontak, Alexa membulatkan bola mata dengan mata berbinar saat melihat dokumen rumah yang sudah di tangannya.“Terima kasih, Pak.”“Sama-sama, Pak. Saya boleh minta alamat rumah Mbak yang sekarang untuk mengirim surat kepemilikan rumah? Karena seminggu akan mengirim surat itu dengan nama Mbak.”“Apartemen Austin Hall, Pak,” jawab Frank sambil tersenyum.“Apartemen mewah?”“Iya. Nanti titipkan resepsionis dengan atas nama Frank.”“Baik, Mas. Saya minta nomor handphone
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-11
Baca selengkapnya

123. Buah dari Kesabaran

“Aku tidak pernah pasrah untuk memperjuangkan cintaku yang sudah lama kupendam dan waktuku untuk memperjuangkannya. Namun, jika perjuanganku bukan menjadi takdirku, aku tidak bisa memaksanya dan coba kamu renungkan semua yang dikatakan oleh Bayu. Apakah benar perasaanmu untuk Barnett memang sudah tidak ada atau masih ada, tapi kamu singkirkan dan tidak mau berkutat dengannya?”Frank menjawab sambil menatap lamat dengan nada bergetar dan mata tampak memerah untuk memendam cemburu yang membara ketika melihat sikap panik Alexa kepada Barnett. Semua memang perlu intropeksi dalam menjalin hubungan, apalagi pernah memiliki kehidupan dengan pria lain.Sejahat apa pun pria yang pernah dalam hidup seorang wanita ketika mempunyai anak, kebanyakan luluh dan kembali kepadanya. Namun, Alexa belum tahu yang diambil olehnya untuk intropeksi. Frank pergi dari kamar dan meninggalkannya seorang diri untuk berpikir dan dia melakukan hal yang sama.Sejauh hubungan yang telah diperjuangkan akan kalah deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

124. Respons Barnett Saat Koma

“Jangan mikirin itu dulu, kamu harus sudah ada di sana secepat mungkin. Ayo berangkat!”Frank menggandeng tangan Alexa lalu berpamitan ke Ibu dan keluar dari rumahnya. Mereka pergi ke rumah sakit menggunakan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Lima belas menit berlalu, mereka tiba di rumah sakit lalu mengambil langkah seribu menuju IGD dan disuguhkan pemandangan Helena memeluk ayahnya sambil terisak.“Helena, Papa.”“Mbak Alexa!”“Masuk, Nak. Ada perawat yang berjaga di sana untuk menunggumu karena harus menggunakan pakaian rumah sakit.”Alexa bergegas masuk rumah sakit dan melepas tangan Frank. Ia mengenakan pakaian rumah sakit lalu masuk ke ruangan dan melihat Barnett memanggil namanya.“Dia dari tadi memanggil nama saya, Sus?”“Iya, Mbak. Apakah Mbak adalah Mbak Alexa?”“Baiklah. Saya tinggal, ya, Mbak.”Alexa duduk di samping Barnett dengan memegang tangannya yang diinpus. Hati merasa terenyuh saat melihat kondisinya saat ini.“Aku di sini, Barnett,” kata Alexa sambil mengus
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-13
Baca selengkapnya

125. Frank Mengidap Kanker Perut

“Dia baru sadar, Mbak. Sedari tadi belum sadar dan hanya memanggil nama Mbak terus. Apakah Mbak tadi mengajak bicara pasien?”“Iya, Dok. Saya tadi mengajak bicara dan merespons tangan saya dengan menggenggam erat.”“Tidak apa, Mbak. Pasien koma mendengar yang dikatakan oleh kita sehingga dia merespons dan merangsang otaknya untuk sadar. Jadi, kami sangat berterima kasih kepada Mbak karena perkiraan kami tersadar dari koma bakalan lama, ternyata tidak.”“Kalau boleh tahu, kenapa Dokter memvonis dia bakal lama sadar dari komanya? Apa yang mengenainya?”“Selain tembakan, dia juga mengalami gagar otak. Bagian kepalanya pecah sehingga menurut kami lama, tapi takdir tidak ada yang tahu sehingga bangun lebih cepat. Kami akan mengabari keluarganya.”“Baik, Dok. Terima kasih.”Ia pun baru tahu bahwa mengajak bicara orang koma akan mempercepat alam bawah sadar dan meningkatkan fungsi otak. Alexa bersyukur bisa membuat Barnett terbangun dari koma dan dijadikan saksi untuk kasus istri dan sahabat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-14
Baca selengkapnya

126. Merawat Frank

“Dia sakit kanker perut stadium empat. Dia menahan rasa sakit yang luar biasa dan memiliki motivasi sembuh dari penyakitnya karena seorang wanita yang membuatnya lebih baik dan nyaman dalam menjalani hidup.”Dokter membeberkan penyakit Frank yang semakin parah. Sontak, butiran bening mengalir deras sambil menutup bibirnya yang ternganga. Frank tidak pernah memberitahu tentang penyakit yang menggerogoti tubuhnya dan terlihat sehat.Alexa memukul lengannya pelan sembari terisak dan ditinggal oleh Dokter untuk diberi ruang privasi di antara mereka. Dokter yang menanganinya adalah Dokter yang sudah lama merawatnya dan memberi asupan obat.Frank memegang tangannya lalu memeluk erat. Dia tidak pernah tega dan maksud untuk menyembunyikan penyakitnya. Dia selalu memikirkan perasaan orang lain dan mementingkan kebahagiaan orang lain.“Jahat!”“Maaf.”“Kalau kamu sakit seharusnya bilang ke aku, jangan disembunyikan. Aku minta sama kamu untuk selalu berkata jujur atas apa pun yang terjadi. Janga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-15
Baca selengkapnya

127. Penyanderaan

Bola menyebar ke seluruh benda yang ada di kamarnya dan berhenti di meja dekat sofa. Meja kayu persegi panjang ter dapat botol yang digunakan wadah untuknya setelah memompa ASI.“Dia pintar juga bisa menidurkan Ali tanpa membangunkanku. Aku sangat bersyukur memilikimu, Sayang karena kamu adalah pria sigap tanpa diberitahu dan diminta tolong. Semoga kamu adalah jodoh terakhirku dalam seumur hidupku dan mudah-mudahan kamu sembuh agar bisa menikah dan punya anak darimu.”Alexa berbicara lirih dengan penuh harapan sembari menatapnya lamat dari kejauhan. Wajah tampan dengan garis rahangnya yang tegas membuat nyaman seakan tidak pernah memaki, menghakimi dan merendahkanku. Bahkan cara menegurnya sangat lembut tanpa membentak, meskipun ia tahu bahwa Frank sangat kesal dan marah kepadanya.Butiran mengalir bening ketika mengingat penyakit yang ganas menginap di tubuhnya. Namun, ia berjanji merawat Frank dengan berusaha keras untuk menyembuhkannya.Frank terbangun dari tidur dengan per
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-16
Baca selengkapnya

128. Psikologi Reynard Terganggu

Kelvin tertawa keras ketika melihat Barnett yang sangat khawatir kepadanya. Dia tidak pernah berbuat khawatir kepada adiknya dan membuatnya merasa aneh. Kelvin semakin menjambak rambut Helena hingga membuatnya mengerang.Sontak, Reynard memegang kaki Kelvin dengan erat. Dia seakan memohon untuk melepas tangan dari rambutnya. Kelvin menyingkirkan tangan pria lansia itu dengan keras sampai tersungkur di lantai.“Kelvin!” teriak Barnett dengan wajah semakin merah padam.“Apa? Jika kamu berniat mengganti hak kuasa maka Raja pengusaha dan adikmu yang cantik ini mati di tanganku!”“Kamu mengancamku juga percuma karena aku sudah mengesahkannya ke notaris.”“Kamu!”Kelvin menembak pundak Helena dan Helena berteriak kesakitan sembari memegang pundaknya yang mengalirkan air berwarna merah segar. Sontak, semua orang membulatkan bola mata dan membuat Alexa memajukan langkahnya, tapi ditahan oleh Frank.Frank memasuki ruangan luas yang kosong terlebih dahulu dengan mengendap-endap dan disusul oleh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

129. Deana dan Delvin Ditangkap

Barnett mengalihkan kepala dari tangannya lalu menatap Helena yang berdiri dengan mengalirkan butiran bening di pipi dengan deras. Dia meminta untuk mendekat padanya dan Helena duduk di samping Barnett dan Frank.“Psikologi Papa terganggu, Dik.”“Astaga, Papa,” rengek Helena terisak.Helena memeluk erat Barnett saat mendengar kondisi papanya yang sakit. Mereka terlihat menyesali perbuatan yang sering membantah dan membangkang orang tuanya, apalagi hanya memiliki satu orang tua dalam hidupnya.Alexa melihat adik kaka berpelukan menjadi sedih karena berusaha keras menjaga orang tua yang sudah lansia dan hanya tersisa satu orang. Semua harus didasari oleh kejadian terlebih dahulu untuk merekatkan hubungannya.Semua selalu mengalami keterlambatan untuk menjadi satu. Jika tidak seperti itu maka siapa pun tidak akan pernah merasakan kembali ke keluarga yang sudah retak.“Barnett, Helena, aku pulang dulu, ya. Alexa sudah punya anak kecil, jadi maaf tidak bisa lama-lama seperti biasa.”“Iya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

130. Kondisi Frank Menurun

Nada dering panjang berbunyi keras saat Alexa menuju Apartemen Frank. Ia merogoh wadah kotak di samping kursi mobil dan menemukannya. Nomor tak dikenal menghubunginya beberapa kali lalu mengangkat panggilan masuk dari nomor itu.“Lama sekali mengangkat panggilan masuknya!” sentak seorang pria di balik handphone.Alexa mengernyitkan dahi. “Siapa?”“Bayu!”“Ada apa? Kenapa kamu marah-marah?”“Cepetan ke rumah sakit internasional,” jawab Bayu yang terdengar tangisan bayi yang melengking.“Kamu sedang menggendong anakku?”“Iya, cepetan datang ke Rumah sakit Internasional sekarang! Kondisi Frank drop!” pekik Bayu panik lalu menutup panggilan masuk darinya.Alexa memutar balik arah tujuannya menjadi ke Rumah Sakit Internasional dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia harus segera tiba di sana sebelum memasuki jam dua belas siang agar tidak terjebak macet.Ia membunyikan klakson ketika ada mobil yang mencoba untuk mendahuluinya dan menghalangi jalur perjalanannya. Namun, ketika hendak memasuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status