Rama menatap Clarissa mamanya sejenak. Beberapa saat kemudian dia kembali melanjutkan makannya yang tinggal suapan terakhirnya. Dia lalu meletakkan sendok dan garpu dengan rapi diatas piringnya sendiri dan meminum segelas air. Clarissa masih menunggu ucapan Rama. “Menurut Mama?” tanya Rama kemudian. “Mama menyukai wanita itu. Dia baik, perhatian, penyayang, manis dan senyumannya begitu indah. Mama sangat menyukainya tapi sayang dia sudah memiliki orang lain. Mama ingin mempunyai menantu seperti dia, tapi yang enggak mungkin kan. Mudah-mudahan keponakan teman Mama itu seperti dia, Rama,” ucapnya tersenyum kecil. “Keinginan Mama akan segera Rama wujudkan,” sahut Rama membalas senyuman mamanya itu, namun, Clarisa sedikit terkejut. “Apa maksud kamu, Sayang?” tanya Clarissa bingung.“Ya, seperti Mama bilang kalau Mama ingin menantu seperti Viona, maka Rama akan mengambilnya dari suaminya itu,” sahut Rama dengan santai. Mendengar ucapan Rama barusan membuat mata Clarissa terbuka leba
Last Updated : 2025-01-30 Read more