Home / CEO / SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN : Chapter 11 - Chapter 20

116 Chapters

PENGAKUAN DOSA SEORANG BOS

"Oh, ya, Tuhan. Mengapa harus aku?""Inikah balasan dia?"Septa menangis sesengukan dalam toilet karena bingung harus bagaimana menjalani hidup setelah ini. Setelah membersihkan diri ala kadarnya, ia segera keluar langsung berlari ke arah tangga.Wanita berkepang yang acak-acakan menuruni tangga dengan tertatih-tatih menahan sakit di salah satu bagian tubuhnya. Ia bertekat segera keluar dari rumah tersebut. Dirinya tak akan sudi lagi bekerja dengan Arga. Setiba di paviliun, ia segera memasukkan semua pakaian dan barang-barangnya ke dalam travel bag. Septa menggunakan aplikasi transportasi daring untuk memesan sebuah taksi. Ia segera menyeret travel bag ke arah gerbang dan menitipkan kunci paviliun kepada sekuriti yang sedang berjaga. Tak lama kemudian taksi yang ditunggu telah datang. Septa segera naik dan lenyap bersama taksi di keramaian jalan raya. Bibik yang mendengar ada suara taksi berhenti di depan rumah langsung keluar dan melihat si Non telah pergi naik taksi dengan langkah
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

SEPTA YANG BIMBANG

"Septa ...!"Gadis manis ini tak ingin ngomong apa pun. Ia benar-benar sakit hati. Tak ada yang bisa diperbuat untuk memperbaiki keadaan seperti semula dan .... apa yang mesti ia katakan pada mama dan abangnya. Lebih jauh lagi, masih adakah pria yang mau menjadikannya seorang istri dengan setulus hati, jika tahu ia sudah tak lagi suci.Septa memikirkan semua menjadi gila sendiri. Rasa sedih akan nasibnya sekaligus menertawakan diri sendiri yang bodoh. Hanya ingin berbuat baik tanpa melihat latar belakang sang bos, tapiy akhirnya ia sendiri yang rusak. Septa hanya mampu meneteskan air mata, terisak-isak karena hanya itu yang ia bisa untuk meringankan segala beban di dada. “Septa, maafin aku, please!”“Sa-sa-ya gak tau lagi ....,” jawab Septa sembari berurai air mata sesekali tangannya mengusapkan tisu.“Kita nikah! Aku akan ngomong terus terang pada Tante dan Dion.”“Gak semudah itu! Saya gak tau asal usul dan gimana sifat asli Bapak.”“Kita jalanin aja! Hanya sebatas formalitas aja,
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

RASA YANG DATANG DAN PERGI

“Aku gak akan lepas tanggung jawab. Kita jalani kesepakatan kemarin demi menjaga harga dirimu. Aku toh bukan orang bermasalah dan tahu betul keluargamu. Mau, kan?” ucap Arga bersungguh-sungguh seraya membelai lembut rambut wanita dalam dekapannya.Perlahan Septa mengangguk dan terasa di bahu Arga. "Ada Bibik. Ia terlihat malu,” ucap Septa tertawa lirih.“Biarin aja! Dia juga pernah muda, “ balas Arga yang kemudian mengecup bibir Septa sepintas. Mereka berpelukan cukup lama demi mengecap rasa bahagia dari dua hati yang menyatu.Oleh karena Septa tak mau dibawa ke rumah sakit, terpaksa seorang dokter didatangkan ke rumah untuk memeriksa. Gadis manis ini hanya mau diperiksa tanpa suntikan jarum dan resep dokter. Ia sudah sangat trauma dengan apa pun yang berbau kimia. Tak lama kemudian seorang dokter datang dan segera memeriksa keadaannya.Setelah memberitahu penyakit yang diderita Septa, dokter segera berpamitan. Arga jadi kebingungan dengan keadaan ini. Ia memikirkan cara agar Septa b
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

BOS TAMPAN PENUH TEKA-TEKI

Ada senyum kecil tersungging dari sudut bibir gadis manis ini setelah membaca isi surat dari bosnya. Terkesan mesum tetapi memang Arga butuh pelukannya. Hal tersebut untuk mengaktifkan syarat-syarat otak agar bisa berjalan normal.Oleh karena obat-obat dari dokter tidak ada yang manjur. Septa jadi kepikiran soal Arga karena hari ini adalah jadwal bertemu klien penting.Bagaimana cara bos mengenali kliennya?Septa berniat menelepon Arga, tetapi masih ada rasa trauma. Hal itu masih menyisakan rasa jengkel. Akhirnya Septa menelepon Bibik. Tak tahunya, wanita tersebut sedang keluar berbelanja. Tak lama kemudian ada panggilan masuk ke ponsel Septa. Dalam layar tertera nama klien yang rencananya akan bertemu hari ini dengan sang bos. Klien ini menyampaikan kalau tadi sempat bertemu dengan Arga, tetapi hanya sebentar. Arga tampak belum siap meeting karena sedang tak enak badan.Arga berjanji akan mengirim proposal proyek via email. Namun, sang klien tak kunjung menerima email. Akhirnya, kli
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

BOS ANEH DAMBAANKU

Akhirnya Septa mulai membuka kotak tersebut lalu mulai membuka plastik klip dan mengeluarkan kertas pembungkus yang ada di dalamnya. Ia tampak ragu-ragu untuk merobek kertas tersebut."Sobek aja! Entar kalo emang bukan untuk kamu, kita bungkus ulang di toko langgananku."Septa agak lega mendengar penjelasan Arga lalu mulai merobek kertas pembungkusnya. Begitu kertas tersobek terlihat sebuah sweater merah seukuran badannya. Sebuah sweater yang amat indah lalu tangan Septa mengelus permukaannya yang sangat lembut dan halus."Kamu suka?" tanya Arga lirih yang membuat mata Septa terbelalak seketika karena kaget."Jadi ini ....?"Arga tersenyum manis sebagai jawabannya. Septa tak mampu berkata apa-apa karena baru kali ini ia mendapat barang branded dan tak mungkin bisa membelinya sendiri."Terima kasih banyak, Pak!"Tanpa sadar Septa memeluk Arga erat dan pria tampan bermata elang ini tersenyum lebar."Oops, maaf, Pak!"Segera Septa mengurai pelukannya dan Arga menarik kedua tangan gadis i
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

KAMU KE MANA, BOS?

Ada apa dengan Arga?Mengapa penuh rahasia kayak gini? Mahir mengemudi? Jadi ia dibelikan mobil?Kapan ia akan kursus mengemudi?Septa mau bertanya pada Bibik, wanita tersebut sudah masuk rumah. Gadis berlesung pipi ini tak bisa mencari tahu ke Bibik karena harus segera berangkat kerja. Gadis bersweater merah ini buru-buru ke paviliun mengambil keperluan yang harus ia bawa ke kantor.Septa istirahat makan siang, seharian bekerja sendiri membuat jenuh. Ponsel Arga tak bisa dihubungi sama sekali. Pesan yang ia kirimkan dari pagi pun belum terbaca. Ke mana bosnya? Pikirannya tak karu-karuan. Beberapa kali ia memperhatikan sweater pemberian bosnya.Tiba-tiba ada Pak Sopir datang membawa berkas-berkas yang harus diketik oleh Septa. Ia melihat tanggal penandatanganan, barusan dua jam yang lalu. Berarti bosnya masih di dalam kota. Mengapa tak mengaktifkan ponsel? Ada apa dengannya? Saat Pak Sopir akan pergi, ia mencegahnya."Maaf! Pak Arga ke mana, ya?""Masih ada kepentingan Bu. Maaf, say
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

MIRIP KERAJAAN ROMAWI

"Bapak kok gak bilang ke aku. Kenapa ponsel gak aktif? Aku butuh konsultasi soal proposal.""Kan udah aku jelaskan di email dan berkas yang dibawa sopir setiap pagi.""Lalu kenapa ponsel hidup saat rapat tapi begitu aku hubungi mati?""Nanti aku jelaskan semua saat kita bertemu. See you!""Paaak! A-aku ...."Terdengar sambungan telepon dimatikan dari seberang, Septa segera memberikan ponsel ke Bibik. Akhirnya atas saran Bibik juga, Septa tak jadi resign dan mau menunggu kabar dari Arga kembali. Hatinya ikut sedih saat tahu kalau sang bos sedang sakit. Ia mengeluarkan kembali baju-bajunya lalu merapikan kembali ke lemari. Bibik terlihat senang melihat gadis manis di hadapan ini hatinya telah luluh kembali."Sabar, ya, Non! Kasian Tuan Arga kalo ditinggal Non Septa. Tuan gak mau Non tertular. Maafkan Bibik, ya. Saya disuruh tutup mulut oleh Tuan.""Ya, Bik. Aku kasian juga habis tau ini. Biar aku aktifin lagi ponselku.""Nah, gitu dong! Bibik pamit dulu.""Silakan. Makasih, ya, Bik!"Bi
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

PERTEMUAN MENGHARUKAN

Septa terkagum-kagum begitu menginjakkan kaki di bagian depan bangunan tersebut. Pak Sopir mengirimkan sebuah pesan pada seseorang. Tak lama kemudian, keluar empat wanita memakai dress code asisten rumah tanggaKeempatnya tersenyum ramah dan menyapa Septa secara bersamaan. Salah satu dari mereka memperkenalkan diri dan memberitahu bahwa mereka telah diperintah oleh Arga untuk mengantar Septa menemui sang tuan. Septa telah bersiap memasuki ruangan dengan diiringi keempat wanita berseragam warna biru laut."Non, nanti telepon saya jika waktunya pulang," ucap Pak Sopir."Okey, Pak. Makasih ya," jawab Septa yang kemudian melangkah masuk.Begitu memasuki ruangan dalam seketika aroma wangi kayu hutan pinus menguar memasuki hidung mungil gadis berparas manis ini. Baunya membawa ketenangan dan kedamaian serta kesejukan. Sampailah langkah kelimanya tepat depan tangga yang melingkar di kedua sisinya.Asisten yang mengiringi Septa semenjak dari luar, bisa jadi kepala asisten di rumah mewah ini,
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

MEREKA HARUS MENIKAH

Gadis ini berlari ke arah tangga menuju pintu keluar. Arga sangat menyesali pertemuan tak mengenakkan ini. Ia harus lakukan agar Septa tak terlalu lama berinteraksi dengan dirinya. Ia tak mau gadis tersebut tertular penyakit. Pria gondrong ini segera menelepon Pak Sopir agar mengantar Septa pulang dan meminta untuk menyampaikan permintaan maafnya kepada Septa.****Malam hari tiba, Septa sedang duduk di depan paviliun seaat selesai mandi sepulang kerja. Tiba-tiba tampak dari pintu gerbang yang terbuka mobil Arga yang selama ini dititipkan kepada Dion.Abangkah? Mau ngapain kemari? tanya Septa dalam hati sembari masih menanti siapa yang mengemudikan mobil tersebut. Mobil belok ke arah karpot depan rumah besar dan berhenti di sana. Pelan-pelan pintu depan mulai terbuka dan terlihat seraut wajah yang sangat ia kenali. Kemudian disusul penampakan sang pengemudi yang tersenyum manis ke arahnya. Mereka melangkah ke arah paviliun. Septa tertawa bahagia melihat orang-orang kesayangannya dat
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

TRAUMA DIBASUH RASA SAYANG

“Gak papa, Bu. Saya lakuin dengan senang hati. Saya kagum dengan kebaikan Non Septa. Tuan Arga aja, yang selama ini cuek dan tak mau berinteraksi dengan siapa pun. Dibikin kalang kabut, saat dicuekin Non Septa. Barusan aja, saya dipesan untuk lebih memperhatikan kebutuhan Non Septa. Kata Tuan Arga tubuhnya kurusan.”“Apaan sih, Bik? Gak usah mengada-ada deh. Barusan kemarin juga ketemu. Bilang kurusan.”“Bibik gak bohong, Non. Tiap hari Tuan itu suruh Pak Sopir buat fotoin Non. Pokoknya Non itu penting buat Tuan.”“Wah, lelaki idaman banget. Di mana pun selalu ingin tau perkembangan wanitanya.”“Betul banget, Ma. Kayanya nih, Bos Arga udah bucin banget ama Septa. Abang bilang apa? Dari awal ketemu Abang udah ngerasa dia suka kamu.”“Kalian bertiga, ngapain bully aku? Kerja masih baru dan sekarang harus ngerjain semua sendiri. Aku bingung ngadepin klien-klien.”“Udah, Non. Buruan nikah aja. Kalian itu pasangan serasi. Bibik bahagia Tuan Arga udah ada pendamping.”“Ini lagi! Apaan sih,
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status