Share

MEREKA HARUS MENIKAH

last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 19:58:24

Gadis ini berlari ke arah tangga menuju pintu keluar. Arga sangat menyesali pertemuan tak mengenakkan ini. Ia harus lakukan agar Septa tak terlalu lama berinteraksi dengan dirinya.

Ia tak mau gadis tersebut tertular penyakit. Pria gondrong ini segera menelepon Pak Sopir agar mengantar Septa pulang dan meminta untuk menyampaikan permintaan maafnya kepada Septa.

****

Malam hari tiba, Septa sedang duduk di depan paviliun seaat selesai mandi sepulang kerja. Tiba-tiba tampak dari pintu gerbang yang terbuka mobil Arga yang selama ini dititipkan kepada Dion.

Abangkah? Mau ngapain kemari? tanya Septa dalam hati sembari masih menanti siapa yang mengemudikan mobil tersebut. Mobil belok ke arah karpot depan rumah besar dan berhenti di sana. Pelan-pelan pintu depan mulai terbuka dan terlihat seraut wajah yang sangat ia kenali.

Kemudian disusul penampakan sang pengemudi yang tersenyum manis ke arahnya. Mereka melangkah ke arah paviliun. Septa tertawa bahagia melihat orang-orang kesayangannya dat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    TRAUMA DIBASUH RASA SAYANG

    “Gak papa, Bu. Saya lakuin dengan senang hati. Saya kagum dengan kebaikan Non Septa. Tuan Arga aja, yang selama ini cuek dan tak mau berinteraksi dengan siapa pun. Dibikin kalang kabut, saat dicuekin Non Septa. Barusan aja, saya dipesan untuk lebih memperhatikan kebutuhan Non Septa. Kata Tuan Arga tubuhnya kurusan.”“Apaan sih, Bik? Gak usah mengada-ada deh. Barusan kemarin juga ketemu. Bilang kurusan.”“Bibik gak bohong, Non. Tiap hari Tuan itu suruh Pak Sopir buat fotoin Non. Pokoknya Non itu penting buat Tuan.”“Wah, lelaki idaman banget. Di mana pun selalu ingin tau perkembangan wanitanya.”“Betul banget, Ma. Kayanya nih, Bos Arga udah bucin banget ama Septa. Abang bilang apa? Dari awal ketemu Abang udah ngerasa dia suka kamu.”“Kalian bertiga, ngapain bully aku? Kerja masih baru dan sekarang harus ngerjain semua sendiri. Aku bingung ngadepin klien-klien.”“Udah, Non. Buruan nikah aja. Kalian itu pasangan serasi. Bibik bahagia Tuan Arga udah ada pendamping.”“Ini lagi! Apaan sih,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    KESEPAKATAN KELUARGA

    “Assalammu'alaikum, Bos. Udah mulai sehat?”“Wa'alaikumussalam, Bang Dion. Alhamdulilah, besok juga mau pulang ke sana. Gimana kabar Abang dan Tante? Maaf, ya. Gak bisa ikut menemani.”“Gak apa-apa, Bos. Yang penting biar sehat dulu. Sesuai pembicaraan kita di telepon, pagi ini kami melanjutkan dengan Septa. Udah gak ada masalah. Tinggal kalian urus semua berkas pendukung.”“Terima kasih banyak atas bantuan Bang Dion dan Tante. Entar aku sediakan semua dana untuk semua. Tolong diskusi dengan Septa agar minggu ini terlaksana.”Dion yang mendengar pembicaraan Arga tak bisa menahan tawa.“Ada yang salah, ya, Bang? Terus terang aku panik. Sangat menyesal telah melakukannya. Yang pasti, aku harus segera bertanggung jawab. Apalagi seperti kata Tante, Bibik pun menduga kalo Septa hamil.”“Dan Bos percaya?”“Percaya dong! Yang kasih tau, orang-orang yang berpengalaman. Tapi, Septa masih menyangkal tuh. Bilang dia punya bukti akurat. Apa pun itu, aku harus nikah dengan dia.”“Sebentar! Maaf, y

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    YOU ARE MY HEART

    “Jadi udah aman. Kita pulang, Ma,” ucap Dion segera bersalaman dengan Bibik lalu di susul oleh mamanya.Septa mengikuti sampai tempat parkir sedang Bibik segera masuk rumah besar. Saat di tempat parkir, Dion menyempatkan telepon Arga.“Assalammu'alaikum, Bang.”“Wa'alaikumussalam, Bos. Aku pinjam mobil, ya?”“Kan emang buat Abang dan Tante. Pake-pake aja.”“Terima kasih, Bos.”“Gak usah pake Bos, kale. Arga aja.”“Kaga enak, Bro.”“Nah. Ini keren, Bro.”“Kami pamit dulu. Assalamualaikum.”“Wa'alaikumussalam. Salam buat Tante.”“Oke.”Dion mengakhiri hubungan telepon lalu segera membuka pintu mobil dan naik. Beberapa saat Bu Rita memberi wejangan kepada Septa. Setelah itu, wanita setengah baya tersebut masuk mobil. Septa tampak masih kangen dengan mamanya.“Ma, sering-sering kemari, ya?”“Habis ini, kamu yang harus sering ajakin Nak Arga pulang. Ni kerja, gak pulang-pulang. Saingan sama Bang Toyib," sindir Bu Rita yang ditimpali tawa oleh Dion.“Belum juga tiga kali lebaran," sahut Sep

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    RASA TRAUMA YANG MENDERA

    “Ah, gak jadi, ya. Padahal aku udah siapkan nama untuk calon bayi. Kan ada aku, bapaknya yang akan tanggung jawab sampai dia dewasa.”“Iya, ngerti, Pak.”Arga tak berucap sepatah kata pun setelahnya. Ada sedikit rasa bahagia yang lenyap sebagian dari hatinya. Helaan panjangnya terasa di punggung Septa.“Paaak?”“Panggil yang mesra dikit.”“Ya, Hati.”“Gitu dong, Mata.”“Kok hati?”“Karena kamu tuh sepenuh hati banget padaku. Terus panggilan mata?”“Kamu ini selalu terliat di mataku padahal yang lain tak tampak olehku. Makasih.”Septa memberi balasan dengan kecupan di pipi. Arga semakin bahagia karenanya. Malam semakin larut, akhirnya Septa turun dari pangkuan. Wanita berkuncir ini berdiri menghadap calon suaminya lalu menggenggam kedua tangan pria tersebut dan diletakkan ke dadanya.“Janji padaku! Akan berusaha menghilangkan rasa trauma karena mulai saat ini, ada aku yang selalu ada untukmu.”“Insyaallah, My eyes! Thanks.”“My heart! Udah malam. Buruan istirahat biar makin sehat.”“Ok

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    SEPTA KERACUNAN

    “Okey.”Arga segera menelepon Bibik mengenai hal itu. Namun, beberapa kali melakukan panggilan, tidak dia angkat oleh wanita tersebut. Arga berjalan ke arah jendela.Ia melihat ada sebuah mobil mewah sedang terparkir di depan. Tampak Bibik sedang berbicara dengan penumpang mobil. Arga tidak bisa melihat orang tersebut. Ia bisa tahu kalo itu Bibik karena masih pakai daster yang sama dengan tadi. Siapa orang itu? Siapa yang kasih izin masuk?Arga mengetik pesan kepada Bibik. Tampak langsung dibaca olehnya. Beberapa saat kemudian, Arga mendapat balasan dari Bibik. Lega sudah hati Arga.“Mau dipesankan sesuatu lewat online?”tanya Arga sesaat setelah kembali duduk di sisi ranjang.“Enggak usah. Kita jadi keluar, kan?”“Jadi. Oh, iya! Kenapa aku sepikun ini.”Septa tertawa mendapat jawaban dari Arga yang terkesan konyol, tetapi ia semakin tahu akan ketulusan cintanya. Seorang pria dengan penglihatan unik ini karena trauma.Terdengar langkah kaki mendekat dan ternyata Bibik datang membawa pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    KEMBALI JADI TERASING

    "Saya bikinkan resep untuk Nona Septa dulu.”“Gak usah, Dokter. Dia trauma minum obat. Kalo ada yang berupa suntik, bisa dilakukan,”ucap Arga dengan tangan masih mengetuk-ngetuk pintu toilet.“Hanya ada vitamin yang bisa disuntikkan, Tuan. Yang lain secara oral. Pemeriksaan belum selesai. Tolong nanti sample urin dan cairan muntah taruh ini,”ucap Dokter Sebastian sambil menyodorkan dua buah botol kecil ke air.Arga menerima kedua botol. Dokter Sebastian berpamitan untuk kembali bertugas ke rumah sakit.“Saya antar ke tempat kerja Dokter atau langsung ke laboratorium rumah sakit?” tanya Arga.“Langsung ke laboratorium saja. Oh, ya, maaf. Surat rujukan ini dibawa saat ke laboratorium. Saya permisi, Pak. Semoga Nona Septa lekas membaik,” balas Dokter Sebastian sambil mengulurkan amplop putih berlogo tempat prakteknya.“Terima kasih, Dokter. Maaf, saya gak bisa antar sampe bawah.”“Gak apa, Tuan Arga. Selamat pagi.”“Selamat pagi, Dokter.”Pria berjas putih tersebut berlalu. Septa sudah ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    SAKIT TELINGA MEMBUAT PUTUS ASA

    Septa segera menghubungi sopir untuk mengantar mereka ke rumah sakit. Sedang Pak Dokter berangkat terlebih dahulu. Mereka akan bertemu di rumah sakit. Sepuluh menit dari kepergian Pak Dokter, mobil jemputan telah datang.Arga hanya diam saja, meski melangkah berdampingan dengan Septa. Mereka bagai dua orang asing yang baru bertemu. Septa semakin menangis terisak-isak diperlakukan seperti ini oleh calon suaminya.“Saya," ucap Arga sembari celingukan. "Ya, duduk di depan saja." Tampak raut wajah kecewa Arga sembari membuka pintu. Ia langsung naik ke mobil di kursi dekat sopir.Septa seketika salah tingkah karenanya. Padahal sedari tadi, tangannya telah membuka pintu tengah untuk Arga. Pak Sopir yang melihat ekspresi jengkel di raut wajah Septa, ikut merasa prihatin.“Septa ke mana, ya?” tanya Arga yang tentu saja membuat kedua orang di dalam mobil jadi keheranan. Namun, Septa mencoba paham akan hal itu “Pak, Non Septa dari tadi bersama Bapak. Tuh ada di belakang,” ucap Pak Sopir mengha

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    BISA MELIHAT TANPA SUARA

    “Maaf, Bu. Sudah ada pihak keluarga yang menunggu di dalam.”“Bagaimanapun, saya keluarga inti. Mana ada keluarga pasien di sini selain saya? Siapa dia?”“Pasien merasa nyaman dengan dia. Itu yang utama. Agar mempercepat proses penyembuhan.”“Ya udah. Terima kasih.”“Terima kasih kembali, Bu. Selamat siang.”Wanita ini adalah Mama Sarah—ibu tiri Arga—melengos lalumelangkah ke tempat tunggu dan duduk di salah satu kursi. Raut wajahnya tampak kesal.Wanita dengan rambut dicepol memakai baju terusan motif bunga sakura berbalut blazer warna merah maron segera melakukan panggilantelepon.Wanita ini terlihat semakin sewot karena nomor yang dihubungi sedang tak aktif meski telah dilakukan panggilan beberapa kali.“Maksudnya Arga ini gimana? Udah disempetin besuk. Ponsel gak aktif. Sengaja tak mau terhubung dengan keluarga lagi.”“Maaf, Bu. Pasien atas nama Bapak Arga memang tidak diperkenankan untuk memakai ponsel selama masa perawatan. Semoga bisa dimaklumin. Terima kasih,” jelas bagian inf

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12

Bab terbaru

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    SAATNYA BAHAGIA UNTUK SEPTA

    Ting! Terdengar notif pesan diterima.[Oke. Aku siapkan semua. Kamu siap-siap di depan. Hitungan menit saja, kita bisa pergi dari sana.][Terima kasih, Bang.]Pesan terkirim dan Septa buru-buru menghapus semua percakapan. Clear. Sebuah senyum manis menghias bibir Septa. Hatinya bisa sedikit tentram sekarang. Dia tidak tahu rencana apa yang telah disusun oleh Ardan.Namun, dia butuh segera keluar dari kantor polisi ini. Perilaku bar-bar wartawan membuatnya semakin tertekan. Yang dia butuhkan sekarang adalah segera bisa keluar dari sini. Otak dan hatinya ingin segera disegarkan dan hanya dia yang tahu caranya.Satu jam kemudian Ardan mengajak Septa untuk keluar menuju lobby kantor. Tentu saja, wanita ini menolaknya mentah-mentah karena belum ada kabar dari Ronald. Ardan yang melihat Septa dalam keadaan ragu-ragu, akhirnya memegang kedua bahu wanita tercinta."Kamu akan lihat gimana caranya agar para wartawan bisa pergi dari sini,"ucap Ardan dengan menatap Septa."Maksudnya apa?"tanya S

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    SEPTA PUNYA CARA KHUSUS

    Ardan berusaha untuk menahan diri. Bagaimanapun, dirinya harus bersikap bijak dalam menghadapi wartawan. Dia paham taktik para pencari berita dengan cara menyulut emosi narasumber. Pada saat narasinya semakin emosi dalam meladeni pertanyaan wartawan dan biasanya dia tanpa sadar akan mengeluarkan kata-kata yang tidak perlu dipublikasikan. Di saat itulah para pencari berita mereka semua ucapan yang terlontar dari mulut narasumber. Ucapan dalam keadaan marah tersebut akhirnya tertuang pada ketikan mereka. Begitu berita jadi viral dibicarakan dalam masyarakat, otomatis kelanjutan beritanya akan terus dicari-cari. Hal ini mendongkrak penjualan bagi lapak atau platform penyedia layanan informasi online maupun offline. Para wartawan dapat keuntungan bonus dan juga promosi jabatan. Narasumber yang baru sadar akan kekhilafannya akan segera memberikan ultimatum terhadap para wartawan bahkan sibuk membuat siaran pers untuk klarifikasi. Tindakan itu bahkan menjadikan berita semakin dicari dan

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ADA MAKSUD TERSEMBUNYI

    Septa lalu melirik pada sebuah nakas di sebelah ranjang. Hmm, siapa yang taruh meja minimalis ini?Kamar Septa dan isinya selalu berwarna putih dan tidak pernah ada warna-warna monokrom seperti ini. Apalagi keberadaan sebuah meja kecil berbahan rotan. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan ke arah ke pinggang.Ada beban berat yang membebani area tersebut sejak dirinya bangun. Itu ternyata berasal dari lengan cokelat yang membelitnya. Kepala wanita berparas ayu ini langsung menoleh ke sebelahnya. Ada seorang lelaki sedang tidur lelap.Whaatt? Apa-apaan ini?!Lengan kuat eksotis. Lelaki asing dengan bagian atas tanpa penutup. Tarikan napas teratur. Septa seketika tercekat. Dia pun jadi berpikir yang tidak-tidak. Wanita ini sibuk memutar memori otak. Akhirnya satu kesimpulan diambil ....Septa tundukkan kepala lalu mengintip tubuhnya di balik selimut. Dia langsung syok antara kenyataan atau halusinasi.Kepalaku pengar. Apa yang aku minum tadi? Jadi setengah mimpi begini, keluhnya dalam hati.

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ADA SEPUPU AMANDA

    "Syukurlah. Kasian Manda gak tau apa-apa soal mafia, jadi korban.""Tyson sampai hari ini belum bisa dipantau," ungkap Ardan. "Dia ini terkenal kejam dan licik dibandingkan Tuan Edzard dan William. Diduga dia ada di balik pengambilan organ dalam para pasien rumah sakit.""Padahal kurang sebulan lagi, Manda dan Tyson menikah. Kenyataannya kini, mereka jadi terlibat urusan mafia tiada berujung," ucap Septa penuh sesal. "Aku punya ide biar bisa tangkap Tyson.""Apa itu?"tanya Ardan penasaran."Kita suruh orang lain untuk jaga Manda. Tyson itu sebenarnya cinta banget sama Manda. Dia lakuin ini pasti karena sakit hati, Manda akan dinikahi Tuan Edzard."Ardan menaikkan kedua alis. Pria ini sedang berpikir sejenak lalu bertanya,"Maksudnya gimana?""Amanda dijaga orang lain, biar Tyson merasa aman untuk mendekatinya. Kita pantau mereka dari kejauhan dan tentu saja ada dokter serta perawat yang bisa kita ajak bekerja sama.""Bagus ide kamu, Sayang. Kita realisasikan," balas Ardan dan langsung

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    DERITA AMANDA

    "Ah, akhirnya, semua aman. Saatnya kita pulang," ucap Ardan sambil meluruskan badan. Septa memijat pelan punggung kekasihnya. "Nanti di rumah aku pijatin sekujur badan.""Septa, perutku sakit sekali. Ada yang kosong di bagian perut kiri. Di situ timbul rasa sakit,"keluh Amanda dengan mendesis kesakitan."Jangan-jangan, ...." Ucapan Ardan tidak dilanjutkan karena keburu ada panggilan telepon."Halo, ada apa?"tanya Ardan kepada seseorang di ujung telepon."Pak, ada info, dokter yang menangani Nona Amanda adalah bagian dari komplotan pasar gelap.""Kamu kata siapa?""Ada seorang pria tua bikin laporan. Anaknya setelah operasi besar. Ginjalnya hilang satu.""Oke, terima kasih. Terjunkan tim untuk pantau target.""Baik, Pak."Hubungan telepon berakhir dan tentu saja dalam tatapan tajam kedua mata Septa. Ardan paham bahwa wanita tersebut ingin penjelasan. Pria ini segera merangkul bahu Septa. "Kita harus ke rumah sakit terpercaya untuk memeriksa organ dalam Nona Amanda.""Hei, apa yang ter

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    TUAN EDZARD DITEROR?

    Tuan Edzard berusaha mengusir sengatan aneh yang hendak menggerakkan tangannya. Namun gagal, tangannya bahkan dengan lancang meraba puncak dada Amanda sembari bibir kasarnya mengecup ceruk leher si wanita lembut.Pria ini memainkan lidahnya sejenak dan kian intens meremas buah dada yang terasa penuh pada tangan besarnya. Detik berikutnya, pria ini melumat bagian itu lalu mengisap puncak kecoklatannya dan memberikan beberapa gigitan manja di sana."Tuan, jangan!"Permainan pelan itu kian memabukkan begitu pun Amanda tanpa sadar mendesah pelan saat Tuan Edzard menyibak baju Amanda pelan dan menenggelamkan wajahnya lebih dalam lagi.Door!Pyaarr!Tuan Edzard langsung merangkul Amanda lalu mengajak bersembunyi di balik sofa. Pria usia senja ini berbisik kepada Amanda. "Kamu masuk kamar dengan hati-hati. Saya akan lindungi kamu.""Baik, Tuan,"balas Amanda yang langsung mengikuti saran Tuan Edzard. Wanita ini masuk kamar yang berada di balik rumah tamu. Saat masuk kamar, telinga Amanda mas

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    TUAN EDZARD YANG BUCIN

    "Selamat pagi juga, Tuan. Ya, kami memang dengar suara tembakan dari sebuah drone. Namun, tiba-tiba barang itu jatuh dan seketika terbakar,"jelas seorang sekuriti. Penjelasan sekuriti ini membuat Tuan Edzard terkejut, hingga semakin membuatnya penasaran. "Bolehkah saya melihat luar gerbang sebentar?"tanya Tuan Edzard merasa tidak enak hati karena sebelum menuju mansion, dia telah dipesan oleh Septa untuk tidak keluar lagi."Lebih baik Tuan pantau area luar gerbang dari tangkapan layar CCTV saja. Mohon maaf karena ini telah diinstruksikan oleh Nona Septa." "Baik. Saya mau lihat tangkapan rekaman CCTV."Sekuriti mendampingi Tuan Edzard untuk mengamati situasi di luar gerbang. Mereka melihat kedatangan sebuah drone yang diduga milik mafia, pesaing bisnis keluarga Edzard. Pada saat alat canggih tersebut hampir melewati atas gerbang secara mengejutkan ada sinar laser merah.Sinar tersebut menembaknya jatuh. Mata Tuan Edzard dan sekuriti dibuat terbelalak, saat melihat kejadian luar bias

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ADA YANG DILENYAPKAN

    Sejak hidupnya sering diteror mafia saingan bisnis William, Septa lebih nyaman tinggal di mansion bersama Mama dan abangnya. Ardan membuka kaca mobil lalu menghentikan mobil depan pos jaga. Kedua sekuriti tersenyum. Ardan segera menyapa mereka."Selamat pagi. Nanti ada tamu khusus, tolong dibantu kelancarannya.""Selamat pagi, Tuan Ardan. Baik, akan kami bantu."Ardan tersenyum lalu mengulurkan dua lembar uang merah kepada sekuriti. "Buat beli kopi.""Terima kasih, Tuan.""Sama-sama."Seorang sekuriti membuka pintu gerbang lalu mobil pun beranjak masuk halaman. Gerbang pun ditutup kembali. Ardan menoleh ke arah Septa lalu berucap,"Serius ini, aku benar-benar nginap di sini.""Iya, Sayang! Udah aku bilang tadi," balas Septa lalu tertawa manja sambil bersandar ke bahu pria sebelahnya.Mobil baru saja berhenti di carport, tiba-tiba ponsel Septa berdering. Wanita ini menegakkan tubuh lalu mengambil ponsel dari dalam tas. Dia sedikit memicingkan mata karena pandangannya nanar efek dari alko

  • SEKRETARIS CUPU KESAYANGAN CEO TAMPAN    ARDAN MULAI BERGERAK

    Ponsel Septa berdering. Ardan segera bangkit lalu mengambilkan untuk Septa. Tertera nama Tuan Edzard. Septa gegas menjawab panggilan."Selamat malam, Tuan.""Selamat malam. Maaf, mengganggu, Nona Septa," ucap pria tersebut dengan suara dalam.Ada apa, Tuan?"tanya Septa dengan rasa penasaran."Saya ingin titip Amanda di rumah Nona Septa demi keselamatannya. Silakan ajukan pembayaran per jam atau harian. Saya akan transfer sekarang. Sekitar seminggu agar kondisi tubuhnya cepat pulih. Boleh?"Septa yang mendapatkan tawaran dari Tuan Edzard langsung tersenyum lega. Ini namanya pria bertanggung jawab, kata hatinya."Boleh, dong, Tuan. Gak usah pake bayar. Amanda itu teman saya. Dengan keputusan bijak yang Tuan Edzard ambil, saya banyak terima kasih. Kalian sama-sama korban. Ronald sudah cerita banyak soal kejadian malam itu. Saya akan jaga Amanda. Sekarang dia di mana, Tuan?""Wah, sungguh luar biasa! Saya gak tahu kalo kalian berteman. Amanda sekarang ada di mansion, habis keluar dari rum

DMCA.com Protection Status