“Kamu belum kapok ya? Mumpung lagi di rumah sakit lebih baik kamu ke dokter untuk periksa sekarang, siapa tahu ada salah satu sel di otakmu yang menghilang, kan bahaya kalau semakin memburuk. Nanti tidak tahu dirinya jadi bertambah buruk.” Riri melipat kedua tangannya di depan dada, tatapan mata yang seperti tidak mengenal takut itu membuat Rena kesal setengah mati. “Apa maksudmu?!.” Bentak Rena tidak terima. Mata Rena melotot tajam kearah Riri yang sedang tersenyum-senyum. “Dasar orang rendahan, memang benar kalau orang miskin pasti tidak punya sopan santun. Ya mau bagaimana lagi, pendidikannya saja rendah, apa lagi lingkungannya, pasti sangat buruk.” Cibir Rena sembari membalas tatapan Riri dengan tatapan menghina. Riri terkekeh geli, matanya melirik jam sekilas lalu kembali menatap Rena. “Kamu kira kamu punya sopan santun? Kalau orang punya sopan santun, dia pasti tidak akan merebut suami orang, apa lagi sampai sok sombong di depan istri sahnya. Lagi pula kalau soal sopa
Read more