Seperti biasa, Ayrin baru saja tiba di rumah setelah hari yang melelahkan di rumah sakit. Langkahnya tergesa-gesa menuju kamar pribadinya. Namun, ketika dia melangkah di ambang pintu, suara lembut menyapanya.“Mama,” panggil suara kecil itu, menghentikan langkah Ayrin.Dia menoleh, mata dinginnya menatap ke arah suara itu. Di hadapannya, Adrian berdiri dengan wajah penuh harap.Tanpa sepatah kata pun, Ayrin melanjutkan langkahnya, mengabaikan kehadiran anak kecil di hadapannya. Dia melangkah melewati Adrian, seakan tak peduli dengan panggilan yang terdengar dari bibir mungil itu.“Mama…!” Tidak berputus asa, Adrian mengejar langkah ibunya, mengulurkan tangannya dengan gemetar, mencoba menangkap perhatiannya. Namun, Ayrin terus melangkah tanpa menoleh ke belakang.Pemandangan itu tidak luput dari pengamatan Ratna yang berdiri di sudut ruangan dengan tatapan penuh keprihatinan. Dia tahu betapa Adrian selalu menantikan kehadiran ibunya, namun kali ini tampaknya harapan itu kandas di ten
Baca selengkapnya