"Kamu pantas mendapatkannya!" Naya tidak repot-repot menjelaskan, dia hanya meninggalkan sepatah kata, kemudian berbalik dan pergi.Mendengar itu, Dimas Anggara merasa sangat marah. Jika bukan karena dia tidak suka memukuli wanita dan jika dia tidak berjanji kepada ibunya untuk merawat istrinya dengan baik, dia sangat ingin menamparnya."Tunggu, kapan kamu akan pulang ke rumah bersamaku?!" Sebelum wanita itu menghilang, Dimas Anggara buru-buru bertanya."Awal bulan depan!" sahut Naya yang terus berjalan.Meski masih jauh, wanita ini akhirnya setuju. Dimas Anggara kembali ke rumah dengan penuh amarah, lalu dia menyiapkan mandi air panas untuk memulihkan tubuhnya.Kring~~Tiba-tiba, dering ponsel terdengar, Dimas Anggara mengerutkan keningnya saat melihat Kakaknya, Karin, menelpon."Halo, Kak, ada apa?"[Dimas, bagaimana? Apakah istrimu sudah mengatakan kapan dia akan pulang?]"Awal bulan depan!" Dimas Anggara tidak bisa menahan amarahnya saat memikirkan perilaku Naya barusan.Dimas ben
Last Updated : 2024-02-12 Read more