Setelah mendengar kejujuran Lillia, bos itu pun menunjukkan ekspresi gembira. Dia buru-buru mengeluarkan kartu namanya, lalu memberikannya kepada Lillia dan Moonela sambil bertanya, “Apa aku boleh mentraktir kalian minum kopi?”Moonela menerima kartu nama itu sambil mengangkat alisnya. Kemudian, dia melirik Lillia.“Boleh,” jawab Lillia. Bagaimanapun juga, kali ini mereka memang datang ke pameran ini untuk mencari mitra kerja sama. Setelah tiba di kafe terdekat, bos itu memperkenalkan dirinya. Namanya Kenneth Wijaya. Dia adalah presiden direktur baru sebuah perusahaan busana bermerek Periwinkle.Begitu Lillia melepaskan maskernya, Kenneth langsung berseru terkejut, “Kamu itu ... Lorraine!”“Benar. Halo, Pak Kenneth,” jawab Lillia sambil tersenyum.Kenneth menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, “Aku nggak nyangka itu kamu.”Moonela yang duduk di samping pun menggoda, “Jadi, apa tujuanmu mengundang kami minum kopi?”“Aku kira kalian itu desainer. Jadi, aku berencana untuk menanyakan u
Read more