Lillia tidak membalas lagi.Claude yang tidak mendapat respons juga tidak putus asa. Lagi pula, dia masih memiliki waktu.Tak lama setelah Claude menemani Lillia, tetiba Hans masuk ke ruangan dengan buru-buru. Lantaran terlalu buru-buru, perhatian Lillia pun tertuju ke sisinya.“Kenapa buru-buru sekali?” Claude yang tadinya sedang melihat layar laptop, mengalihkan pandangannya ke sisi Hans.Hans memberi isyarat mata kepada Claude, mengajaknya untuk bicara di luar. Claude melirik ke sisi Lillia, lalu berdiri.Lillia merasa agak penasaran, tetapi dia tidak bertanya apa pun, melainkan lanjut melukis sketsanya.Claude dan Hans berjalan ke luar ruangan. Kening Claude tampak berkerut. “Apa yang ingin kamu katakan?”“Pagi hari tadi Bu Priya diam-diam naik pesawat ke sini. Kemudian, Bu Priya dijemput Kelly ke Kediaman Jaspal. Hingga saat ini, Ibu masih belum keluar dari Kediaman Jaspal,” jelas Hans dengan suara kecil.Baru saja Hans selesai berbicara, langsung tampak ekspresi murka di wajah Cl
Read more