Setelah mendengar kejujuran Lillia, bos itu pun menunjukkan ekspresi gembira. Dia buru-buru mengeluarkan kartu namanya, lalu memberikannya kepada Lillia dan Moonela sambil bertanya, “Apa aku boleh mentraktir kalian minum kopi?”Moonela menerima kartu nama itu sambil mengangkat alisnya. Kemudian, dia melirik Lillia.“Boleh,” jawab Lillia. Bagaimanapun juga, kali ini mereka memang datang ke pameran ini untuk mencari mitra kerja sama. Setelah tiba di kafe terdekat, bos itu memperkenalkan dirinya. Namanya Kenneth Wijaya. Dia adalah presiden direktur baru sebuah perusahaan busana bermerek Periwinkle.Begitu Lillia melepaskan maskernya, Kenneth langsung berseru terkejut, “Kamu itu ... Lorraine!”“Benar. Halo, Pak Kenneth,” jawab Lillia sambil tersenyum.Kenneth menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, “Aku nggak nyangka itu kamu.”Moonela yang duduk di samping pun menggoda, “Jadi, apa tujuanmu mengundang kami minum kopi?”“Aku kira kalian itu desainer. Jadi, aku berencana untuk menanyakan u
Seusai mengobrol, Kenneth menambahkan WhatsApp Moonela dan Lillia, lalu terlebih dahulu pergi.“Kantor pusat Periwinkle ada di ibu kota. Apa kamu memang sengaja mau cari pendukung dulu?” tanya Lillia. Dia merasa agak terkejut dengan keputusan Moonela.Moonela bersandar di kursi sambil menyesap kopinya. Kemudian, dia menjawab, “Para pemegang saham Periwinkle adalah orang-orang yang sangat hebat. Selain itu, Periwinkle juga merupakan perusahaan yang sudah berdiri puluhan tahun dan pasti punya banyak saluran pemasok. Biarpun harus rugi di awal dalam kerja sama ini, kita tetap akan untung.”Lillia mengangguk dan berkata, “Kenneth pasti akan berusaha untuk membujuk mereka. Bagaimanapun, dia itu presdir baru yang mau meraih prestasi untuk mengokohkan posisinya. Dia pasti tergiur untuk memanfaatkan reputasi Perusahaan LMOON saat ini.”“Aku juga punya pemikiran yang sama. Semakin banyak sekutu yang kita miliki, semakin bagus pula hal itu bagi kita. Aku akan memberi tahu cara penyelesaian kesul
Cuaca di bulan November sangat dingin. Untungnya, gedung perusahaan memiliki penghangat. Hanya saja, orang-orang tetap harus menahan terpaan angin dingin di luar.Pagi-pagi ini, begitu tiba di perusahaan, Lillia dan Ohara langsung mendengar seruan marah Moonela dari dalam kantor.“Kita sudah tandatangani kontraknya dari beberapa bulan yang lalu. Sekarang, kalian malah tiba-tiba berubah pikiran! Lagian, kalian juga sudah mengonfirmasi ulang logonya. Tapi, malah tiba-tiba bilang nggak bisa menerimanya sekarang. Apa kalian mau mempermainkan kami?”Lillia menepuk-nepuk bahu Ohara, lalu berjalan masuk ke kantor. Sementara itu, Ohara buru-buru pergi ke dapur.Begitu masuk ke kantor, Lillia langsung duduk di sofa.Moonela yang sedang berkacak pinggang pun melirik Lillia. Kemudian, dia melanjutkan, “Aku punya dokumen persetujuan kalian. Sekarang, penanggung jawab pesanan kalian malah bilang itu nggak sah. Di dokumen, ada stempel dan tanda tangan kalian, lho. Aku juga punya bukti percakapan kit
Lillia mengangguk dan menjawab, “Dia itu Amanda, istrinya Harvey.”Setelah mendengar jawaban Lillia, ekspresi Ohara langsung menjadi serius. Dia bergumam, “Amanda?”“Amanda itu adiknya Imelda. Mereka itu saudara kembar,” jawab Lillia sambil mengisyaratkan Moonela untuk sarapan.Moonela duduk di atas karpet dan mencibir, “Mereka berdua sama liciknya, cuma tahu menyuruh bawahan mereka untuk melakukan trik-trik kotor, tapi nggak berani melawan kita secara langsung.”Lillia menepuk lengan Moonela dan berkata, “Nggak usah dipedulikan.”Kemudian, Lillia dan Moonela pun mengubah topik pembicaraan dengan mendiskusikan masalah Perusahaan Yeene yang tiba-tiba membatalkan pesanan mereka. Sementara itu, Ohara berjalan keluar dengan ekspresi khawatir.Seusai sarapan, Kenneth tiba-tiba datang berkunjung. Dia terlihat lelah, tetapi juga gembira.“Aku sudah meyakinkan para pemegang saham. Tapi, kalian harus mengikutiku pergi ke perusahaan untuk rapat hari ini juga,” ujar Kenneth yang duduk di sofa den
“Hatchu!” Saat sedang mendiskusikan prospek kerja sama dengan para pemegang saham Periwinkle, Moonela tiba-tiba bersin.Lillia pun buru-buru memasingkan sehelai tisu kepadanya.“Maaf, perbedaan cuaca di Kota Pinang dan ibu kota sangat besar. Mungkin dia masih belum terbiasa sama cuaca dingin di sini,” ujar Lillia.Para pemegang saham itu mengangguk mengerti.Setelah mengelap hidungnya, Moonela berkata dengan kening berkerut, “Merek kalian sebenarnya masih terkenal. Tapi ... semua desain pakaian kalian sudah ketinggalan zaman. Saat ini, pakaian yang dijual perusahaan kalian pasti nggak akan menarik perhatian orang-orang dari generasi muda.”Lillia membalik halaman buku berisi desain pakaian Periwinkle selama ini. Saat melihat desain pakaian musim panas tahun lalu, dia pun berhenti membalikkan halaman buku itu. Tahun lalu, mereka meluncurkan banyak gaun yang merupakan stok lama pakaian dari merek Lockell. Seharusnya, ada karyawan perusahaan ini yang membeli pakaian dari Lockell, lalu me
Ucapan Claude pun membuat Lillia tidak bisa membantah.Setelah tiba di restoran, mereka duduk terpisah, tetapi jarak meja mereka tidaklah jauh. Lillia pun memberi tahu Kenneth mengenai Perusahaan Yeene yang tiba-tiba membatalkan pesanan mereka.“Kainnya itu kain bagus. Kalau menggunakannya untuk desain baru, penjualannya pasti akan laris manis, apalagi kalau ditambah dengan perhatian yang akan didapatkan dari pengumuman resmi kerja sama ini besok. Tapi, kalian harus pertimbangkan ulang harga pakaian kalian dari yang kelas rendah sampai kelas tinggi. Menjual dengan harga tinggi memang menguntungkan. Tapi, penjualan yang perputarannya cepat meski keuntungannya lebih sedikit juga merupakan salah satu cara berbisnis yang efektif,” ujar Lillia.Kenneth mengangguk dan menjawab, “Aku juga berpikir begitu. Setelah mengumumkan kerja sama ini secara resmi, kami akan mengatur ulang semua harga pakaian kami. Penggemar kalian memang banyak, tapi nggak ada gunanya juga kalau mereka nggak mampu membe
Claude melirik Lillia, lalu bertanya dengan ekspresi datar, “Apa perusahaan kalian begitu kekurangan koki?”“Aku tahu apa maksudmu. Tapi, nenekku berbeda dengan nenekmu. Selama di desa, dia juga harus bercocok tanam dari pagi sampai malam. Dengan begitu, dia baru nggak bosan,” jawab Lillia. Claude sama sekali tidak tahu betapa gembiranya Ohara saat bekerja.“Tapi, kamu tetap harus mempertimbangkan kesehatannya,” ujar Claude.Lillia tidak menghiraukan Claude lagi. Dia membuka tablet, lalu mulai menggambar. Berhubung Yeene tiba-tiba membatalkan pesanan mereka, dia harus meluangkan waktu untuk menggambar desain baru.Dalam kerja sama pertama, Lillia tentu saja harus turun tangan sendiri. Bagaimanapun juga, Periwinkle sudah setuju untuk menjadi “anak” Perusahaan LMOON. Jadi, LMOON harus bertanggung jawab atas mereka.Claude yang duduk di sofa menatap Lillia dalam diam. Setelah sesaat, dia bertanya, “Apa kamu ke Desa Tasik untuk menyelidiki identitas Kelly?”Lillia menatap Claude dan menjaw
Lillia sangat setuju pada pendapat Moonela. Dia merasa sangat tidak berdaya, juga sangat marah.Tepat pada saat ini, telepon kantor mereka tiba-tiba berdering. Begitu melihat yang menelepon adalah pihak Periwinkle, Moonela pun segera menjawabnya. Dia menyapa dengan dingin, “Halo?”Lillia juga mendekat agar bisa mendengar isi percakapan mereka.“Bu Moonela, aku Kenneth. Apa kamu berencana menangani skandal yang tersebar di internet itu? Soalnya, kita harus memosting pernyataan resmi mengenai kerja sama kita di Instagram, kan?” ujar Kenneth dengan nada seperti biasa.Moonela pun merasa sangat terkejut dan bertanya, “Apa pihak Periwinkle nggak keberatan dengan skandal ini?”“Kerja sama kita sudah berjalan, untuk apa kita membicarakan hal seperti itu lagi? Lagian, siapa yang tahu apakah skandal itu asli atau palsu? Sebaiknya, kita lakukan saja apa yang seharusnya kita lakukan. Kamu hanya perlu mengklarifikasinya. Nanti malam, kita harus adakan konferensi pers lagi,” jawab Kenneth dengan sa