"Kamu melakukannya demi anak-anak?" tanya Nadia dengan kaget."Iya," jawab Sam dengan terus terang. "Kalau kamu nggak mau berbagi beban hidup denganku, yang bisa kulakukan hanyalah lebih banyak membantu mengurus anak-anakmu."Nadia sontak merasa terharu. Sayangnya, dia belum memiliki perasaan khusus apa-apa terhadap Sam.Walaupun Nadia mengakui bahwa secara logika, Sam adalah calon pria yang paling sempurna sebagai seorang suami dan ayah."Terima kasih, ya," kata Nadia dengan tulus.Sam tersenyum ringan, "Kamu tahu 'kan aku nggak suka kamu bilang gitu? Kesannya kita kayak asing banget.""Lagian, aku sendiri yang mau melakukan semua ini."Sam pun menyesap jusnya, lalu bertanya, "Ivan kapan datang?""Besok. Aku akan menjemputnya," jawab Nadia.Sam menenangkan dirinya, lalu berkata, "Biar aku saja. Kamu 'kan sekarang nggak boleh pergi ke Pondok Asri, jadi sebisa mungkin jangan ke sana."Akan tetapi, Nadia menggelengkan kepalanya. "Aku harus menepati janjiku pada anakku. Lagian, anak itu n
Last Updated : 2024-03-12 Read more