All Chapters of Kebangkitan sang Istri Tertindas: Chapter 41 - Chapter 50

185 Chapters

Bab 41 Perubahan Sapaan

Naomi menggeleng sambil menjelaskan, "Dia hanya memberiku waktu 3 hari. Sketsa sudah harus dikumpulkan pada tanggal 14 sebelum jam pulang kerja. Tapi, aku bisa melihat bukan hanya kita yang mendapatkan kesempatan ini.""Itu sudah pasti. Tanah di pinggiran timur kota sangat penting bagi PDB Kota Lathe. Mana mungkin dia hanya memberikannya kepada kita?" balas Alviva. Dia sudah menyelidiki Lavish International sebelum datang kemari, juga menganalisis pekerjaan apa yang akan mereka dapatkan. Dia pun tidak menduga akan memperoleh proyek pinggiran timur kota."Sepertinya, kita akan sangat sibuk beberapa hari ini," ujar Alviva."Ya, kita pergi ke sana untuk melihat-lihat dulu," timpal Naomi. Dia harus melakukan survei dulu agar bisa mendapatkan inspirasi.....Di dalam mobil, ponsel Naomi tiba-tiba berdering. Indira yang meneleponnya. Begitu melihatnya, dia langsung mengakhiri panggilan karena tidak ingin berbicara dengan wanita ini. Namun, Indira malah meneleponnya lagi.Kali ini, Indira men
Read more

Bab 42 Dendam yang Belum Terselesaikan

Dari begitu banyak skandal sebelumnya, bisa dilihat bahwa Mauren menyukai Clay. Tidak heran kalau Mauren bersikap begitu murah hati sekarang.Meskipun meremehkan Mauren, Indira tetap merasa kasihan atas masalah yang menimpanya. Tiba-tiba, dia bertanya, "Jadi, kenapa bisa ada berita seperti ini?""Karena Naomi menolak untuk minta maaf," sahut Corin dengan suara yang sangat rendah. Jawaban ini pun membuat Indira gusar. Begitu membahas tentang Naomi, rasanya dia ingin sekali mencabik-cabik wanita ini."Dia sudah melakukan dosa sebesar ini, bisa dibilang dia seharusnya mendonorkan korneanya untuk Mauren. Sekarang, dia malah menolak minta maaf?" Indira makin murka saat membahasnya.Mauren sudah bersikap begitu murah hati, tetapi Naomi masih tidak menuruti permintaannya? Kalau begitu, apa yang diinginkan wanita ini?Corin menghela napas sebelum berucap, "Kalau Naomi terus bersikap keras kepala, Mauren mungkin akan menyerahkan buktinya kepada polisi.""Memang wanita berengsek!" maki Indira. M
Read more

Bab 43 Mengundurkan Diri dan Pulang

Kalaupun membatalkan kontrak, itu pasti karena tidak puas dengan desain Naomi. Namun, Naomi belum menyerahkan desainnya, kenapa tiba-tiba jadi begini?Orang di ujung telepon menyahut, "Maaf sekali, Bu Naomi. Sebelumnya aku nggak tahu kamu Nyonya Muda Keluarga Harison. Aku nggak berani bekerja sama dengan orang sehebatmu.""Pak, jangan berlebihan begini." Naomi kira-kira sudah tahu bahwa Clay sudah melakukan sesuatu di belakangnya. Pria ini awalnya ingin membuat Naomi tidak mendapat pekerjaan. Tanpa diduga, kerja samanya ini ikut terpengaruh.Sesudah Naomi mengakhiri panggilan, Alviva berucap, "Nggak apa-apa, masih ada banyak proyek di sini."Naomi merasa agak lega mendengarnya. Dia tahu bahwa perjalanannya akan makin sulit karena Clay sudah turun tangan.Itu sebabnya, Naomi harus bisa mendapatkan proyek dari Lavish International. Bagaimanapun, hanya perusahaan ini yang bisa dikatakan setara dengan perusahaan Clay.Perusahaan kecil tidak akan berani membantah perintah Clay. Namun, Naomi
Read more

Bab 44 Alasan Membencinya

Clay mencengkeram pergelangan tangan Naomi dengan kuat. Di sisi lain, Naomi meronta-ronta tanpa henti sembari menatapnya dan berucap, "Coba kamu beri tahu aku, apa artinya tempat itu bagiku?"Mata Clay seketika terbelalak. Detik berikutnya, dia baru berkata, "Kamu juga tahu, aku tidak akan menceraikanmu."Ucapan ini dilontarkan dengan tegas. Maksud lain Clay adalah Naomi jelas-jelas mengetahuinya, jadi terus membuat onar? Sebaiknya hentikan semua itu mulai sekarang. Ini adalah pilihan terbaik yang bisa dibuat oleh Naomi.Dulu, asalkan Clay bersikap seperti ini, Naomi pasti akan mengalah. Namun, sekarang semua sudah berbeda. Naomi menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Kalau begitu, coba kamu beri tahu aku, kenapa aku masih harus bersama pria yang ingin mengambil korneaku?"Napas Clay seketika terhenti. Keberadaan Mauren seperti bom waktu di antara mereka. Setiap kali membahasnya, amarah keduanya hanya akan membeludak!Keduanya bertatapan sesaat. Ketika melihat tekad di mata Naomi, C
Read more

Bab 45 Pemboikotan

Harus diakui bahwa Clay adalah suami yang baik, kecuali dalam 6 bulan terakhir. Pria ini langsung pulang jika tidak memiliki pertemuan bisnis. Kalaupun ada, Clay tidak pernah pulang di atas pukul 23.00. Itu sebabnya, Naomi tidur pernah bergadang. Tubuhnya tentu tidak terbiasa karena tiba-tiba harus bekerja lembur.Di ruang istirahat, Naomi duduk di kursi dan menyelimuti tubuhnya dengan jaket. Alviva bersandar di dekatnya dan berujar, "Sepertinya kamu harus pindah dari rumah Yuki.""Ya, aku tahu." Naomi sudah memikirkan hal ini sebelum Alviva mengatakannya. Kehidupan Yuki ikut berdampak karena Naomi menumpang di tempatnya. Itu sebabnya, dia tidak ingin pindah ke rumah Yuki 3 bulan lalu. Dia tidak menyangka orang-orang akan mengirim paket ke rumah Yuki lagi.Tiba-tiba, Clay meneleponnya. Pria ini bertanya, "Kamu masih belum mau pulang?""Memangnya aku harus pulang?" tanya Naomi balik."Kamu rasa Yuki bisa melindungimu atau rasa bisa menghadapi masalah ini sendirian? Cepat pulang!" perint
Read more

Bab 46 Gagalkan Kerja Sama

Naomi dipersilakan masuk ke ruangan Bradlie. Ini kali kedua dia masuk ke ruangan ini, tetapi masih merasa gugup. Bagaimanapun, ekspresi pria ini tampak sedingin es, membuat Naomi menjadi ragu dengan hasil desain mereka.Naomi pernah melihat segalak apa Clay saat memarahi bawahannya. Meskipun dia tidak termasuk bawahan Bradlie, mereka adalah mitra. Kalau Bradlie memiliki kesan buruk terhadapnya karena hasil desain, Naomi yang akan merasa malu.Tangan ramping Bradlie tampak membolak-balikkan sketsa mereka. Saat berikutnya, terlihat pria ini mengerutkan dahinya. Naomi sontak merasa sesak napas. Apakah ... mereka gagal?Kemudian, Bradlie pun mengangguk sembari berucap, "Ternyata aku sudah meremehkanmu kemarin. Hasilnya lebih bagus dari yang kuduga.""Se ... serius?" tanya Naomi yang merasa lega setelah mendengarnya. Namun, suasana hatinya tiba-tiba menjadi buruk. Ternyata, kesannya begitu buruk kemarin? Itu sebabnya, Bradlie tidak berminat melihat hasil desainnya?"Kalian pasti sangat beke
Read more

Bab 47 Keluarga Harison Tidak Punya Kesempatan Lagi

Dua hari selanjutnya, demi menghemat waktu, Naomi dan timnya langsung pindah ke kafe di seberang gedung Lathe Financial International Center. Alviva sangat royal, dia langsung mengosongkan seluruh tempat itu demi memberi lingkungan kerja yang nyaman untuk timnya.Setelah melakukan revisi, Naomi bisa langsung mengirimkan drafnya untuk diperiksa Bradlie. Jika masih ada bagian yang butuh direvisi, dia akan kembali ke kafe untuk menyelesaikannya. Awalnya Naomi masih merasa biasa saja. Namun setelah revisi ketiga kalinya ... Naomi baru sadar penilaiannya salah. Bradlie benar-benar sulit dihadapi!"Masih saja nggak sebagus sebelumnya. Masalahnya masih tetap di bagian itu juga, perbaiki!" ujar Bradlie sambil mengembalikan draf itu padanya. Naomi merasa kesal setengah mati. Malam ini adalah kesempatan terakhir baginya.Jika masih belum selesai direvisi sampai besok pagi, kerja samanya dengan Lavish International juga resmi dibatalkan. Dia harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kalau ti
Read more

Bab 48 Permintaan Mauren

Naomi tidak mengiakan masalah pulang ke rumah lama untuk merayakan ulang tahun nenek Clay. Hal ini membuat Clay agak gusar. Mengenai masalah desain, Clay telah mendapatkan hasil yang bagus. Namun, Naomi masih saja tetap melakukan keributan."Eden!" panggil Clay."Ya, Pak. Kita mau ke mana?" tanya Eden. Setelah keluar dari kafe, mereka telah berkeliling cukup lama. Entah ke mana tujuan Clay sebenarnya. Dalam beberapa hari ini, setiap kali pulang ke Red Leaf, aura Clay akan menjadi semakin dingin.Sopir dan Eden ingin sekali mengantarkan Clay secepatnya, lalu menenangkan diri dengan baik. Kalau diteruskan begini, cepat atau lambat semua orang yang bekerja dengan Clay akan mengalami serangan jantung."Ke rumah sakit saja!" jawab Clay setelah terdiam beberapa saat. Jantung sopir dan Eden kembali berdetak kencang. Setiap kali keluar dari rumah sakit, suasana hati Clay akan semakin memburuk. Malam ini, mereka berdua pasti akan menderita.Tak lama kemudian, mereka tiba di rumah sakit. Eden me
Read more

Bab 49 Syarat Meminta Maaf

Eden yang mengikuti Clay dari belakang juga merasa kaget. Clay terus mendekati Naomi. Saking dekatnya jarak mereka, kopi yang awalnya tersiram di tubuh Clay, kini menempel pada rok putih Naomi. Naomi memang memiliki gangguan misofobia, sehingga amarahnya langsung meledak. "Clay, kamu ini sudah gila, ya?""Ugh!" Clay menciumnya dengan keras dan mendominasi, sama sekali tidak ada kelembutan seperti sebelumnya. Gerakannya yang mendadak ini membuat semua orang mengalihkan pandangan mereka. Bibir Naomi samar-samar bisa merasakan bau anyir darah.Naomi terus menolak dengan mendorongnya, tetapi pria itu tetap bergeming. Napas hangat pria itu berembus di samping telinga Naomi, diikuti dengan bisikan rayuannya, "Naomi, patuh sedikit, ya?"Pria itu mencoba merayunya? Dulu saat Naomi kesal, Clay selalu menenangkannya terlebih dahulu, lalu merayunya dengan cara seperti ini. Selama ini, cara yang digunakan Clay ini selalu berhasil. Setiap kali Clay menggunakan cara ini, selalu akan memberikan hasil
Read more

Bab 50 Mauren Berpura-pura

Naomi sama sekali tidak ingin lagi berhubungan dengan pria ini. Ekspresi Clay langsung menjadi muram. Sekarang Naomi selalu mengungkit masalah perceraian, bahkan sampai saat ini pun dia masih tetap bersikeras menggunakan perceraian sebagai syaratnya.Naomi memandang Clay dengan tatapan menantang. Meski hatinya telah menyerah, Naomi tetap saja penasaran dengan pilihan pria itu. "Boleh saja kalau mau minta maaf. Kita harus cerai dulu!"Clay dan Naomi saling menatap cukup lama. Clay akhirnya tertawa. Naomi bingung dengan reaksinya. "Apa yang kamu tertawakan?""Demi memutuskan hubungan denganku, kamu benar-benar menggunakan segala cara! Apa kamu sebenci itu padaku?" tanya Clay."Di saat hubunganmu dan Mauren dimulai, kamu seharusnya sudah bisa menebak hubungan kita akan berakhir seperti ini. Untuk apa lagi dipaksakan?" tanya Naomi.Dipaksakan? Apakah itu yang Naomi rasakan sekarang terhadap Clay? Ketidakrelaan Clay malah menjadi paksaan bagi Naomi? Pada akhirnya, dia menarik napas menatap
Read more
PREV
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status