Semua Bab Kebangkitan sang Istri Tertindas: Bab 161 - Bab 170

185 Bab

Bab 161 Diam-Diam Mengambil Tindakan

"Apa yang sebenarnya terjadi? Cepat beri tahu aku!" seru Yuki yang sebenarnya sudah menebak sesuatu.Naomi melirik Yuki sekilas, lalu menceritakan semua yang terjadi di Breeze Villa dan Red Leaf. Begitu mendengarnya, Yuki mengumpat, "Berengsek! Sudah kubilang dia nggak punya urat malu! Jadi, apa rencanamu sekarang?"Sebelumnya, mereka sudah berspekulasi akan hal ini. Satu-satunya yang tak terpikirkan adalah akta cerai tidak bisa membuat Clay menyerah. Lebih tepatnya, Clay yang murka ingin membalas dendam kepada Naomi."Bisa gimana lagi? Aku nggak bisa ke mana-mana sekarang. Selain itu ...." Naomi berjeda. Dia melirik Yuki sekilas, lalu meneruskan, "Aku nggak berani beri tahu pamanku tentang masalah ini.""Kenapa nggak berani?" tanya Yuki yang merasa bingung. Wanita lain akan mengadu kepada keluarga mereka jika ditindas oleh pria. Meskipun tidak memiliki orang tua, Gibson termasuk keluarga Naomi. Sudah seharusnya Naomi langsung mencari Gibson.Naomi memahami maksud Yuki. Dia menghela na
Baca selengkapnya

Bab 162 Mencarinya untuk Ganti Rugi

Tangan Clay yang kasar mengelus bibir Naomi. Ketika bertatapan dari dekat, Naomi pun melihat amarah pada sorot mata pria ini. Berbeda dari biasanya, Clay tampak seperti merajuk. Akan tetapi, Naomi sungguh kecewa dengan metode yang digunakan pria ini."Ke mana perginya istriku yang patuh dan lembut itu?" tanya Clay tiba-tiba. Tidak masalah jika tidak membahas masa lalu. Begitu membahasnya, perlawanan Naomi pun menjadi makin kuat."Lepaskan aku! Cepat! Kamu ...! Um!" seru Naomi. Clay sontak menindih dan menciumnya. Rasanya masih sama seperti dulu, tetapi temperamen ini ....Setelah beberapa waktu, air mata Naomi berlinang. Clay melepaskan pelukannya, lalu meraba-raba tubuh Naomi sembarangan."Apa yang kamu lakukan!" pekik Naomi."Kamu jadi seperti ini karena disokong pamanmu?" tanya Clay. Wanita ini seperti anak harimau, tidak ada lagi kelembutan seperti dulu."Minggir!" teriak Naomi. Dia tidak ingin melihat Clay. Sekujur tubuhnya terasa sakit karena tindakan kasar pria ini. Clay jelas-j
Baca selengkapnya

Bab 163 Pemaksaan

Cara lain? Tanpa perlu diragukan, Naomi yakin itu bukan ide baik. Saat berikutnya, terdengar Clay berkata, "Mulai hari ini, kamu harus turuti keinginanku. Gimana?""Kamu rasa ini mungkin?" tanya Naomi."Kenapa nggak mungkin?" tanya Clay balik.Naomi kesal hingga menggertakkan giginya. Dia ingin sekali mencabik-cabik pria ini. Di sisi lain, Clay sontak bangkit dan mendekapkan Naomi ke pelukannya. Setelah itu, dia langsung mencium Naomi.Naomi pun meronta-ronta, tetapi tenaganya kalah dari Clay sehingga tidak bisa kabur. Pria ini sangat menjijikkan. Setiap kali teringat Clay pernah menyentuh wanita lain, Naomi ingin sekali memukulnya hingga babak belur.Tiba-tiba, Clay melepaskan Naomi. Naomi semula sudah ingin memukulnya, tetapi melihat senyuman penuh ancaman Clay. Dalam sekejap, dia terkejut hingga tangannya tak kuasa gemetar.Clay menepuk-nepuk wajah Naomi, lalu mengelus dagunya sambil berkata, "Yang patuh sedikit, oke?"Naomi ingin sekali mematahkan tangan Clay, tetapi tidak bisa mel
Baca selengkapnya

Bab 164 Bukan Pria Sejati

Situasi di Kota Lathe lagi-lagi berubah. Mauren diantar oleh Corin ke Zerant. Keluarga Harison juga mempekerjakan 2 pelayan untuk merawatnya.Mauren duduk di ruang tamu apartemennya. Dia tidak bisa melihat apa-apa sepanjang jalan. Setelah tiba di lingkungan baru ini, dia pun merasa semuanya sangat asing.Corin berdiri di balkon sambil bertelepon. "Ya, aku sudah mengerti." Nada bicaranya terdengar agak kesal, begitu juga dengan ekspresinya.Setelah mengakhiri panggilan, tebersit kilatan tajam pada sorot mata Corin. Naomi! Ternyata, semua ini masih belum berakhir?Sama seperti Naomi, Corin mengira semuanya akan berakhir setelah Naomi dan Clay bercerai. Akan tetapi, Clay malah ....Corin memelototi Mauren dengan galak, lalu membanting pintu. Dia menghampiri Mauren dengan sepatu hak tingginya. Penampilan Corin tampak elegan, tetapi tatapannya yang suram membuatnya terlihat agak aneh."Ternyata kamu nggak ada apa-apanya!" ujar Corin. Sebelumnya, dia mengira Clay bersedia bercerai demi Maure
Baca selengkapnya

Bab 165 Bajingan yang Sombong

Naomi benar-benar murka sekarang. Melihat Clay menanggapinya dengan begitu santai membuat emosinya kian tersulut. "Berikan dokumen aslinya padaku!" kata Naomi.Tadinya, Naomi hendak membahas tentang mata-mata di Posh Jewelry dengan Adrian di telepon. Namun, suasana hatinya hari ini sudah cukup buruk. Lebih baik dia menunggu hingga besok.Clay menatapnya Naomi dengan perasaan puas dan berujar, "Ada di Red Leaf."Naomi tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membiarkan Clay membawanya ke Red Leaf. Saat hendak turun dari mobil, Nilam memasukkan isi tas Naomi ke dalam kantong kecil. Kantong itu lantas diberikan pada Clay, yang lalu dioper pada Naomi."Kurang baik kalau kamu masih menggunakan barang-barang keluargamu setelah menikah," ujar Clay."Perhatian sekali kamu!" balas Naomi dengan sinis sambil mengambil kantong itu.Naomi tidak ingin meladeni pria ini. Dalam sepuluh tahun terakhir, Clay telah memberinya berbagai barang bagus. Namun, saat itu Naomi yang rendah hati jarang menggunakan bara
Baca selengkapnya

Bab 166 Mengancam

Naomi tidak langsung meninggalkan Red Leaf. Sebaliknya, dia menepi ke ruangan lain untuk menelepon Gibson. Panggilan pun segera diangkat."Ya, Naomi?" ujar Gibson di ujung telepon."Paman, aku mau kembali ke Durith!" kata Naomi dengan hati-hati.Gibson tertegun sejenak sebelum bertanya, "Kenapa?""Sepertinya masalah di Posh Jewelry baru bisa diselesaikan dalam beberapa hari. Aku kangen sama Paman, jadi aku ingin ke sana dan menengokmu!" sahut Naomi."Nggak usah, belakangan ini ada sedikit masalah di pusat. Biarpun kamu pulang, aku pun nggak ada waktu menemanimu," balas Gibson.Dalam beberapa tahun terakhir, Gibson hampir tidak pernah sesibuk ini. Dia juga terdengar sedikit tidak berdaya saat menolak Naomi barusan. Naomi memejamkan mata. Sepertinya dia sudah bisa menangkap maksud ucapan Clay. Detik itu, dia baru sadar bahwa selama 10 tahun kebersamaannya dengan Clay, dia belum benar-benar memahami kemampuan pria itu."Oke, aku pulang waktu Paman sudah nggak sibuk saja," ujar Naomi."Du
Baca selengkapnya

Bab 167 Sengaja Memprovokasi

Saat Naomi hendak pergi ke kamar tamu, Clay menatapnya penuh ancaman sehingga dia terpaksa membelok ke kamar tidur mereka sebelumnya. Perasaan Naomi bergejolak saat melihat semua isi ruangan itu masih sama seperti sebelumnya."Kamu benar-benar tidak mau mandi?" tanya Clay tiba-tiba.Napas Clay mengenai leher Naomi, membuatnya yang masih berdiri diam di depan pintu seketika menegang kaget. Dia berbalik dan menatap pria itu dengan penuh dendam. Clay telah membiarkannya mati dilalap api di kehidupan sebelumnya. Di kehidupan ini, pria itu masih terus menyudutkannya. Sebenarnya apa utangnya pada Clay di masa lalu sampai dia bisa begitu sial?Naomi masih tetap diam hingga getaran ponsel mendadak memecah suasana beku di antara mereka. Yuki-lah yang menelepon."Halo, Yuki?" ujar Naomi."Malam ini kamu pulang ke Breeze Villa, nggak?" tanya Yuki."Ya," sahut Naomi. Lantaran takut Yuki khawatir, dia tidak berkata jujur bahwa dirinya sedang berada di Red Leaf. Di mata Yuki, Clay bukanlah pria baik
Baca selengkapnya

Bab 168 Lebih Berkuasa

Naomi sudah murka hingga ke titik ini, tetapi Clay hanya melirik santai ke ponsel di mangkuknya. Kemudian, dia mengambil ponsel itu dan berkata dengan nada tajam, "Kemarilah."Naomi tidak bergerak sesenti pun dari kursinya. Tampak jelas dia bersikeras untuk melawan Clay.Clay berseru marah, "Pergi kalian semua!"Para pelayan yang berada di sana bergegas pergi dengan ketakutan. Setelah mereka tinggal berdua, Clay berdiri dan berjalan menghampiri Naomi. Naomi ingin kabur, tetapi amarah yang masih berkobar dalam dada mendorongnya untuk tetap duduk di tempat. Aura dominan Clay menyelimutinya. Sebelum dia sadar, pria itu sudah mengangkatnya dengan mudah dari kursi."Naomi, sepertinya aku terlalu memanjakanmu sebelumnya," ujar Clay dengan nada marah.Clay menggendong Naomi, lalu mencampakkannya ke sofa. Saat Naomi hendak bangun, Clay langsung menindihnya sambil berujar, "Dari mana kamu dapatkan keberanian untuk ribut denganku demi pria lain?" Kata-kata itu diucapkannya dengan penuh penekanan
Baca selengkapnya

Bab 169 Menyelidiki Kecurigaan

Hanya dalam dua hari yang singkat, Naomi yang tadinya begitu angkuh dan santai diintimidasi sedemikan rupa oleh Clay. Namun, Naomi juga bukan orang yang bisa diremehkan. Mana mungkin dia rela ditindas begitu saja oleh Clay?Selain itu, Naomi dan Clay memiliki hubungan dekat sebelumnya. Awalnya, Naomi berpikir bahwa setelah bercerai, mereka akan menjalani hidup masing-masing tanpa saling mengganggu. Namun, situasi saat ini berbeda jauh dari bayangannya. Clay terlihat jelas tidak ingin melepaskannya. Selain itu, ada satu hal lagi ....Keluarga Harison selalu ingin menggunakan hubungan pernikahan dengan keluarga setara sebagai upaya untuk memperkuat keluarga mereka. Itu pula yang selalu diharapkan Indira. Namun, dari tindak tanduk Clay selama ini, pria itu sama sekali tidak mementingkan hal itu.....Siang itu, telepon dari Clay membuat Naomi makin frustrasi."Cepat turun," ujar Clay.Naomi terdiam. Apa Clay pikir dia akan selalu menuruti perintahnya? Namun, Naomi tidak langsung mengutara
Baca selengkapnya

Bab 170 Mengancam

Naomi pun memukul-mukul Clay.Melihat Naomi yang menggila, Clay segera meraih tangan Naomi. Pergelangan tangan Naomi sangat ramping sehingga Clay bisa menggenggam keduanya dengan satu tangan.Saat ini, Naomi terbelenggu. Dia memelototi Clay dengan tajam. Amarahnya yang tersulut membuat kedua matanya menjadi merah."Apa sekarang kamu sudah tahu bagaimana rasanya menjadi gila? Bukankah sebelumnya kamu jago membuat keributan? Hm?" tanya Clay dengan nada bicara provokatif. Kemudian, dia mencium Naomi!Naomi tahu bahwa saat ini Clay sedang memberinya pelajaran karena sebelumnya terus meminta cerai. "Apa kamu masih nggak mengerti kenapa aku minta cerai? Kamu masih berani datang memberi pelajaran kepadaku?" balasnya."Kamu yang terus meminta cerai. Kalau aku tidak mencarimu, lantas aku harus mencari siapa?" timpal Clay."Sekarang kamu nggak bisa melepaskan hubungan ini, 'kan?" tanya Naomi. Dia tidak pernah menyangka Clay akan membalasnya seperti ini hanya karena dirinya ingin bercerai. Setela
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status