Naomi sudah murka hingga ke titik ini, tetapi Clay hanya melirik santai ke ponsel di mangkuknya. Kemudian, dia mengambil ponsel itu dan berkata dengan nada tajam, "Kemarilah."Naomi tidak bergerak sesenti pun dari kursinya. Tampak jelas dia bersikeras untuk melawan Clay.Clay berseru marah, "Pergi kalian semua!"Para pelayan yang berada di sana bergegas pergi dengan ketakutan. Setelah mereka tinggal berdua, Clay berdiri dan berjalan menghampiri Naomi. Naomi ingin kabur, tetapi amarah yang masih berkobar dalam dada mendorongnya untuk tetap duduk di tempat. Aura dominan Clay menyelimutinya. Sebelum dia sadar, pria itu sudah mengangkatnya dengan mudah dari kursi."Naomi, sepertinya aku terlalu memanjakanmu sebelumnya," ujar Clay dengan nada marah.Clay menggendong Naomi, lalu mencampakkannya ke sofa. Saat Naomi hendak bangun, Clay langsung menindihnya sambil berujar, "Dari mana kamu dapatkan keberanian untuk ribut denganku demi pria lain?" Kata-kata itu diucapkannya dengan penuh penekanan
Hanya dalam dua hari yang singkat, Naomi yang tadinya begitu angkuh dan santai diintimidasi sedemikan rupa oleh Clay. Namun, Naomi juga bukan orang yang bisa diremehkan. Mana mungkin dia rela ditindas begitu saja oleh Clay?Selain itu, Naomi dan Clay memiliki hubungan dekat sebelumnya. Awalnya, Naomi berpikir bahwa setelah bercerai, mereka akan menjalani hidup masing-masing tanpa saling mengganggu. Namun, situasi saat ini berbeda jauh dari bayangannya. Clay terlihat jelas tidak ingin melepaskannya. Selain itu, ada satu hal lagi ....Keluarga Harison selalu ingin menggunakan hubungan pernikahan dengan keluarga setara sebagai upaya untuk memperkuat keluarga mereka. Itu pula yang selalu diharapkan Indira. Namun, dari tindak tanduk Clay selama ini, pria itu sama sekali tidak mementingkan hal itu.....Siang itu, telepon dari Clay membuat Naomi makin frustrasi."Cepat turun," ujar Clay.Naomi terdiam. Apa Clay pikir dia akan selalu menuruti perintahnya? Namun, Naomi tidak langsung mengutara
Naomi pun memukul-mukul Clay.Melihat Naomi yang menggila, Clay segera meraih tangan Naomi. Pergelangan tangan Naomi sangat ramping sehingga Clay bisa menggenggam keduanya dengan satu tangan.Saat ini, Naomi terbelenggu. Dia memelototi Clay dengan tajam. Amarahnya yang tersulut membuat kedua matanya menjadi merah."Apa sekarang kamu sudah tahu bagaimana rasanya menjadi gila? Bukankah sebelumnya kamu jago membuat keributan? Hm?" tanya Clay dengan nada bicara provokatif. Kemudian, dia mencium Naomi!Naomi tahu bahwa saat ini Clay sedang memberinya pelajaran karena sebelumnya terus meminta cerai. "Apa kamu masih nggak mengerti kenapa aku minta cerai? Kamu masih berani datang memberi pelajaran kepadaku?" balasnya."Kamu yang terus meminta cerai. Kalau aku tidak mencarimu, lantas aku harus mencari siapa?" timpal Clay."Sekarang kamu nggak bisa melepaskan hubungan ini, 'kan?" tanya Naomi. Dia tidak pernah menyangka Clay akan membalasnya seperti ini hanya karena dirinya ingin bercerai. Setela
Melihat raut wajah putranya yang muram, Indira berkata dengan gelisah, "Aku tahu kamu sedang menyalahkanku, tapi saat itu ...." Dia seketika tidak bisa melanjutkan ucapannya!Clay bertanya, "Kamu bilang setahun yang lalu?""Ya, terakhir kali itu setahun yang lalu. Setelah itu, kamu juga tahu aku sangat sibuk dengan urusanmu," jawab Indira.Clay juga mengetahui hal ini. Indira dan Naomi tidak pernah akur, jadi Clay sengaja memberikan pekerjaan untuk Indira supaya dia tidak ada waktu mencari masalah dengan Naomi. Jika satu tahun yang lalu, itu berarti penyebabnya bukan karena Indira! Clay berdiri dan berjalan keluar.Melihat ada yang aneh, Indira pun bertanya, "Ada apa? Apa dia mengatakan sesuatu?" Menurut Indira, setelah Naomi berada di posisi yang sekarang, Naomi pasti menjelek-jelekkan dirinya di hadapan Clay.Namun, Clay tidak menjawabnya. Yang Indira dengar hanyalah suara bantingan pintu! Melihat sikap Clay yang seperti ini, Indira mengerti bahwa Naomi sama sekali tidak mengatakan a
Entah seberapa besar usaha Corin untuk menutupi ketakutannya dari pertanyaan Clay! Ketika Corin sedang mencemaskan pertanyaan apa yang akan dilontarkan padanya lagi, Clay akhirnya memintanya pergi. "Turunlah!" kata Clay.Mendengar ini, Corin sontak merasa sangat lega. Dia tidak pernah terjebak di dalam situasi yang membuatnya sangat ingin melarikan diri. Dulu, setiap kali berhadapan dengan Clay, dia selalu ingin terus mengobrol. Namun hari ini, aura dingin yang menyebar dari tubuh kakaknya membuatnya ketakutan!Corin sudah pergi. Kini, hanya ada Clay sendirian di dalam mobil. Kilatan dingin masih terlihat jelas di matanya. Dia berpikir sepertinya Indira dan Corin tidak berbohong. Lantas, sebenarnya apa yang disembunyikan Naomi darinya?....Naomi kembali ke kantornya begitu rapat selesai. Kala ini, dia menerima panggilan dari Gibson. Nada bicara pamannya sangat serius! "Kamu dan Clay kembali bersama?" tanya Gibson."Paman," panggil Naomi."Apa dia mengancammu?" tanya Gibson lagi.Naomi
Jantung Naomi berdegup kencang. Clay ini sungguh ... berani melakukan segala hal. Di berita ini, ada dua foto yang terlampir. Keduanya adalah foto ketika dia menggigit Clay, tetapi tatapan matanya jelas telah diedit.[ Clay diduga belum bercerai dengan Naomi! ][ Clay dan Naomi diduga rujuk. ]Judul berita yang serupa terus bermunculan.Seiring terdengarnya suara keras, Naomi melempar laptop di meja rapat ke lantai dengan keras. Tidak ada yang tahu betapa enggannya Naomi terlibat dalam gosip semacam ini dengan Clay.Namun, dengan munculnya berita-berita ini sekarang, dia dan Clay pasti akan menarik lebih banyak perhatian daripada figur publik lain selama beberapa waktu ke depan. Makin memikirkannya, amarah dalam hati Naomi makin membeludak.Nomor telepon Clay muncul di layar ponselnya, tetapi dia enggan menjawab. Naomi langsung keluar dari ruang rapat. Sementara itu, Gilbert yang berada di luar melihatnya keluar dengan emosi. Pria itu mendekat sambil bertanya, "Apa yang terjadi?""Kamu
Ketika menghadapi orang-orang yang berkaitan dengan Mauren, Naomi benar-benar tidak dapat bersikap ramah. Dia sangat membenci ketika orang lain mengaitkannya dengan wanita itu. Ini bahkan dapat membuatnya gagal menjaga sikap sebagai seorang presdir dalam sekejap.....Saat berita tentang Naomi dan Clay terungkap, orang yang paling gelisah adalah Corin. Dia tidak menyangka bahwa setelah urusan Mauran selesai, kedua orang itu masih saja berhubungan, bahkan mencapai titik ini dalam sekejap. Itu sebabnya, dia langsung berkemudi ke Zerant.Di dalam apartemen, Mauren masih dirawat dengan baik oleh kedua pembantu. Keluarga Harison cukup baik karena mempekerjakan kedua pembantu itu dengan gaji tinggi. Jadi, mereka tentu saja memperlakukan Mauren dengan sangat baik.Namun, tidak peduli sebaik apa pun mereka, sekalipun menjadi mata dan telinga Mauren, apa gunanya dari semua itu? Bagi Mauren ... dunianya tetap gelap.Ketika Corin tiba di sana, dia melihat Mauren sedang menyantap buah. Dia segera
Naomi baru saja menutup telepon Gibson, tetapi tiba-tiba ada nomor asing yang meneleponnya. Begitu diangkat, dia baru tahu bahwa ternyata itu adalah agen detektif yang dicarikan oleh Alviva sebelumnya. Naomi pun berkata, "Halo."Di ujung telepon, detektif itu melaporkan, "Nona Naomi, kami sudah menemukan informasi yang kamu butuhkan!""Tolong kirim ke email-ku," ucap Naomi.Detektif itu berkata, "Baik."Setelah mendengar bahwa informasi yang dicarinya telah ditemukan, tatapan Naomi terlihat dingin. Usai menutup telepon, dia membuka laptop dan mendapati sebuah email yang masuk. Naomi segera membukanya dan melihat isi email tersebut. Ponselnya lagi-lagi berdering, itu adalah telepon dari nomor yang sama. Naomi bertanya, "Hanya selembar foto?"Detektif di ujung telepon menjawab, "Itu salah satu orang yang menculik Mauren."Naomi cukup kaget. Salah satu orang? Sebelumnya, dia sudah pernah mencari tahu, tetapi Mauren berkata bahwa orang-orang itu sudah meninggal. Naomi pun bertanya, "Orang
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d