Home / Pernikahan / Kebangkitan sang Istri Tertindas / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Kebangkitan sang Istri Tertindas: Chapter 171 - Chapter 180

185 Chapters

Bab 171 Tidak Pernah Berkonflik

Melihat raut wajah putranya yang muram, Indira berkata dengan gelisah, "Aku tahu kamu sedang menyalahkanku, tapi saat itu ...." Dia seketika tidak bisa melanjutkan ucapannya!Clay bertanya, "Kamu bilang setahun yang lalu?""Ya, terakhir kali itu setahun yang lalu. Setelah itu, kamu juga tahu aku sangat sibuk dengan urusanmu," jawab Indira.Clay juga mengetahui hal ini. Indira dan Naomi tidak pernah akur, jadi Clay sengaja memberikan pekerjaan untuk Indira supaya dia tidak ada waktu mencari masalah dengan Naomi. Jika satu tahun yang lalu, itu berarti penyebabnya bukan karena Indira! Clay berdiri dan berjalan keluar.Melihat ada yang aneh, Indira pun bertanya, "Ada apa? Apa dia mengatakan sesuatu?" Menurut Indira, setelah Naomi berada di posisi yang sekarang, Naomi pasti menjelek-jelekkan dirinya di hadapan Clay.Namun, Clay tidak menjawabnya. Yang Indira dengar hanyalah suara bantingan pintu! Melihat sikap Clay yang seperti ini, Indira mengerti bahwa Naomi sama sekali tidak mengatakan a
Read more

Bab 172 Berita Gempar

Entah seberapa besar usaha Corin untuk menutupi ketakutannya dari pertanyaan Clay! Ketika Corin sedang mencemaskan pertanyaan apa yang akan dilontarkan padanya lagi, Clay akhirnya memintanya pergi. "Turunlah!" kata Clay.Mendengar ini, Corin sontak merasa sangat lega. Dia tidak pernah terjebak di dalam situasi yang membuatnya sangat ingin melarikan diri. Dulu, setiap kali berhadapan dengan Clay, dia selalu ingin terus mengobrol. Namun hari ini, aura dingin yang menyebar dari tubuh kakaknya membuatnya ketakutan!Corin sudah pergi. Kini, hanya ada Clay sendirian di dalam mobil. Kilatan dingin masih terlihat jelas di matanya. Dia berpikir sepertinya Indira dan Corin tidak berbohong. Lantas, sebenarnya apa yang disembunyikan Naomi darinya?....Naomi kembali ke kantornya begitu rapat selesai. Kala ini, dia menerima panggilan dari Gibson. Nada bicara pamannya sangat serius! "Kamu dan Clay kembali bersama?" tanya Gibson."Paman," panggil Naomi."Apa dia mengancammu?" tanya Gibson lagi.Naomi
Read more

Bab 173 Tamparan

Jantung Naomi berdegup kencang. Clay ini sungguh ... berani melakukan segala hal. Di berita ini, ada dua foto yang terlampir. Keduanya adalah foto ketika dia menggigit Clay, tetapi tatapan matanya jelas telah diedit.[ Clay diduga belum bercerai dengan Naomi! ][ Clay dan Naomi diduga rujuk. ]Judul berita yang serupa terus bermunculan.Seiring terdengarnya suara keras, Naomi melempar laptop di meja rapat ke lantai dengan keras. Tidak ada yang tahu betapa enggannya Naomi terlibat dalam gosip semacam ini dengan Clay.Namun, dengan munculnya berita-berita ini sekarang, dia dan Clay pasti akan menarik lebih banyak perhatian daripada figur publik lain selama beberapa waktu ke depan. Makin memikirkannya, amarah dalam hati Naomi makin membeludak.Nomor telepon Clay muncul di layar ponselnya, tetapi dia enggan menjawab. Naomi langsung keluar dari ruang rapat. Sementara itu, Gilbert yang berada di luar melihatnya keluar dengan emosi. Pria itu mendekat sambil bertanya, "Apa yang terjadi?""Kamu
Read more

Bab 174 Balas Dendam

Ketika menghadapi orang-orang yang berkaitan dengan Mauren, Naomi benar-benar tidak dapat bersikap ramah. Dia sangat membenci ketika orang lain mengaitkannya dengan wanita itu. Ini bahkan dapat membuatnya gagal menjaga sikap sebagai seorang presdir dalam sekejap.....Saat berita tentang Naomi dan Clay terungkap, orang yang paling gelisah adalah Corin. Dia tidak menyangka bahwa setelah urusan Mauran selesai, kedua orang itu masih saja berhubungan, bahkan mencapai titik ini dalam sekejap. Itu sebabnya, dia langsung berkemudi ke Zerant.Di dalam apartemen, Mauren masih dirawat dengan baik oleh kedua pembantu. Keluarga Harison cukup baik karena mempekerjakan kedua pembantu itu dengan gaji tinggi. Jadi, mereka tentu saja memperlakukan Mauren dengan sangat baik.Namun, tidak peduli sebaik apa pun mereka, sekalipun menjadi mata dan telinga Mauren, apa gunanya dari semua itu? Bagi Mauren ... dunianya tetap gelap.Ketika Corin tiba di sana, dia melihat Mauren sedang menyantap buah. Dia segera
Read more

Bab 175 Perampok yang Lolos

Naomi baru saja menutup telepon Gibson, tetapi tiba-tiba ada nomor asing yang meneleponnya. Begitu diangkat, dia baru tahu bahwa ternyata itu adalah agen detektif yang dicarikan oleh Alviva sebelumnya. Naomi pun berkata, "Halo."Di ujung telepon, detektif itu melaporkan, "Nona Naomi, kami sudah menemukan informasi yang kamu butuhkan!""Tolong kirim ke email-ku," ucap Naomi.Detektif itu berkata, "Baik."Setelah mendengar bahwa informasi yang dicarinya telah ditemukan, tatapan Naomi terlihat dingin. Usai menutup telepon, dia membuka laptop dan mendapati sebuah email yang masuk. Naomi segera membukanya dan melihat isi email tersebut. Ponselnya lagi-lagi berdering, itu adalah telepon dari nomor yang sama. Naomi bertanya, "Hanya selembar foto?"Detektif di ujung telepon menjawab, "Itu salah satu orang yang menculik Mauren."Naomi cukup kaget. Salah satu orang? Sebelumnya, dia sudah pernah mencari tahu, tetapi Mauren berkata bahwa orang-orang itu sudah meninggal. Naomi pun bertanya, "Orang
Read more

Bab 176 Paman yang Hebat

Naomi akhirnya memahami bagaimana rasanya ketika nyawanya berada di tangan orang lain. Sebelumnya, ketika dia masih menjadi menantu Keluarga Harison, meskipun hidupnya cukup menderita, dia paling-paling hanya akan merasa sakit hati dan kesulitan ketika ditindas oleh Indira. Kala itu, Naomi setidaknya tidak perlu mengkhawatirkan banyak hal.Sekarang, Naomi memiliki Gibson sebagai pendukungnya. Setelah Clay menyelesaikan masalah Mauren dan kembali, dia malah ditekan oleh Naomi. Perlu diakui bahwa rasanya sangat tidak nyaman diperlakukan seperti ini.Clay berkata, "Duduklah, lanjutkan makanmu!"Keduanya telah berselisih. Naomi terlihat sangat kesal, tetapi pria itu malah tersenyum lebar. Senyumannya bahkan penuh dengan ancaman.Setelah duduk, Naomi menggunakan alat makannya secara kasar. Pada akhirnya, makanan di piringnya bahkan tampak berantakan.Clay menatapnya sambil berkata, "Kamu tidak perlu semarah ini."Naomi mengancam, "Clay, pamanku nggak bisa dipermainkan sesuka hatimu. Kamu tu
Read more

Bab 177 Sifat Asli Terungkap

Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d
Read more

Bab 178 Mauren yang Dipermalukan

Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Read more

Bab 179 Perbedaan Besar

Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Read more

Bab 180 Bradlie

Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status