“Selamat, ya, Za. Akhirnya kamu bisa lepas dari Evan.”Arga mengulurkan tangannya pada Zaya menyelamati hari di mana wanita itu bebas dari pernikahan yang membelenggunya. Senyuman lepas tersungging di bibir Arga karena ia akhirnya berhasil membantu Zaya lepas dari adik tirinya.“Makasih, Ga. Akhirnya, setelah proses yang cukup panjang, aku bisa bebas dari belenggu pernikahan sialan ini,” sahut Zaya pelan. Wanita cantik itu menyambut tangan Arga lalu mengulas senyuman indah meski hatinya perih tak terkira. Apalagi ketika ia melirik ke arah Evan yang masih duduk di kursinya di ujung sana, sedang memandanginya dengan sorot mata yang tidak bisa ia mengerti.Entah, apa laki-laki itu menyesal melepaskannya ataukah laki-laki itu marah dirinya bisa bangkit kembali menjadi seorang wanita karir seperti dulu. Bisa juga itu merupakan sorot iri dan dengki di mana dirinya saat ini bisa kembali akrab dengan Arga meskipun tidak memiliki hubungan spesial. Apa pun itu, Zaya tak peduli. Sekarang ia sudah
Baca selengkapnya