All Chapters of Pengawal Setia Eve ternyata Billionare: Chapter 121 - Chapter 130

177 Chapters

Penolakan Maya

Arsenio terdiam cukup lama lantaran merasa syok akan berita ini, padahal masalah di dalam rumah tangganya baru saja selesai dengam baik malah kini muncul lagi masalah yang bisa dikategorikan berat.“Kenapa hanya diam? Aku butuh kejelasan serta penjelsan!” tanya Maya tidak sabar.“Kenapa baru sekarang mencari aku? Kemana saja selama ini?” tanya balik Arsenio.“Aku sudah mencarimu namun tidak menemukan jejak apapun, bahkan kartu nama yang sempat diberikan malah dulu aku buang! Makanya aku memberanikan diri menemuimu langsung di rumah.” Jawab Maya yang sudah sangat putus asa.“Aku punya satu ide untuk masalah kandunganmu itu.” Jawab Arsenio dengan wajah datar.“Apakah itu?” tanya Maya sangat penasaran.“Lebih baik kamu gugurkan saja bayi ini, sampai kapanpun aku tidak bisa menerimanya.” Jawab Arsenio tanpa merasa bersalah sedikitpun.“PLAK” suara tamparan sangat keras dilayangkan Maya di pipi putih bersih mantan kekasihnya sembari emosi di dalam dada yang sangat bergemuruh hebat. “Tega se
Read more

Tertampar

Di dalam perjalanan pulang, Arsenio merasa permasalahan di dalam hidupnya tidak pernah usai. Jika nanti istrinya tahu masalah ini sudah pasti akan marah besar bahkan bisa saja bercerai.Otaknya terasa penuh memikirkan masalah yang tiada hentinya sampai akhirnya ia memikirkan satu hal, “Halo…. Lagi dimana?” tanya Arsenio tengah berteleponan kepada seseorang.“Sedang ada di rumah, bagaimana?” tanya seseorang yang tengah dihubungi Arsenio.“Ada tugas untukmu,” jawab Arsenio tanpa basa-basi.“Tugas apa yang diberikan padaku?” tanya seseorang juga penasaran.“Aku akan mengirimkan satu foto wanita kepadamu, tolong urus dengan baik dan jangan sampai meninggalkan jejak sedikitpun.” Jawab Arsenio serius.“Kali ini masalahmu dengan wanita? Hei, Bro…. lawanmu kenapa jadi turun?” ejek seseorang terkekeh.“DIAM! Mau duit gak? Tinggal lakukan pekerjaan dengan baik dan terima bayarannya! Jangan banyak tanya bisa!” umpat Arsenio lalu memutus panggilan setelah itu mengirimkan foto Maya.“Apa yang haru
Read more

Tertampar 2

“Dia anak yang sangat baik, Tuan. Saya sangat bersyukur dipertemukan olehnya.” Ucap ibu itu membuat Arsenio tidak paham dengan maksudnya.“Maksudnya bagaimana? Anak itu bukan…..” tanya Arsenio terpotong.“Benar…. Arka bukanlah anak kandungku, aku menemukannya di gerobak sampah waktu saya hendak berangkat, dia masih bayi sepertinya beberapa jam baru dilahirkan, terlihat dari da-rah yang masih ada di tubuhnya waktu itu serta tali pusar yang tidak di rawat dengan baik.” Jawab Ibu itu membuat Arsenio semakin tercengang.“Sampai sekarang tidak tahu siapa orang tuanya?” tanya Arsenio memastikan dan ibu itu menggelengkan kepala pertanda tidak tahu.“Tetapi aku menyayangi Arka dengan sangat tulus seperti anak kandungku sendiri. Tuhan mungkin memang tidak mengijinkan aku merasakan kehamilan namun dengan hadirnya dia, aku merasakan menjadi seorang ibu.” Ucapnya membuat air mata yang sudah sekuat tenaga ditahan oleh Arsenio.Seketika Arsenio seperti tertampar terhadap kenyataan yang diketahuinya
Read more

Kebimbangan

“Cukup kamu kembali dengan selamat.” Jawab Eve ketus.“Baiklah, sayang…. Tunggu kedatanganku.” Ucap Arsenio lalu sambungan terputus.Baru saja panggilan istrinya berakhir, ada panggilan lagi dari orang suruhannya.“Aku sudah mengamankan target, apakah ingin menemuinya untuk terakhir kali?” tanya seseorang suruhannya membuat hati Arsenio mendadak bimbang.“Si-al!! mengapa harus berbarengan begini? Gue udah janji mau pulang!” batin Arsenio.“Halo, masih hidupkah?” sindir seseorang membuat Arsenio segera tersadar. Seketika ia menepikan mobilnya agar fokusnya tidak terbagi.“Gue lagi menepikan mobil, Maya dibawa kemana?” tanya Arsenio penasaran.Ada suara teriakan yang terdengar jelas dalam teleponnya seorang wanita tengah meminta untuk dilepaskan. “LEPASIN GUE!!!! APA MAUMU!!!! APA SALAH GUE!”“DIAM!” bentak orang suruhan Arsenio.“Target ada di gudang lama,” jawab orang suruhan Arsenio yang panggilannya langsung terputus secara sepihak.Mendengar teriakan demi teriakan mantan kekasihnya
Read more

Membuntuti

Eve menunggu suaminya yang belum juga datang, karena penasaran, diam-diam ia mengecek dimana lokasi Arsenio saat ini, “Hah? Dimana ini? Kenapa jaraknya jauh sekali dari rumah? Arsenio sebenarnya sedang bertemu dengan siapa?” gumam Eve lalu meminta supirnya mengantarkan ke alamat sesuai lokasi terakhir suaminya.“Ini dimana, Nyonya? Kita sudah terlalu jauh.” tanya supir Eve kebingungan.“Jalan aja terus sesuai arahan saya, nanti juga ketemu jawabannya di sana.” Jawab Eve membuat supirnya hanya ikut saja.Perjalanan yang begitu jauh dan membutuhkan waktu lama membuat mereka merasa bosan, namun rasa penasarannya untuk tahu siapa yang sedang ditemui suaminya mengalahkan itu semua. Bahkan kini dirinya tidak sabar untuk segera tiba di lokasi. “Kembalikan Maya ke rumahnya dengan baik.” Perintah Arsenio membuat orang suruhannya menurut, ikatan yang berada di tangan serta kaki kini dilepaskannya sehingg
Read more

Mencari Tau

Hingga akhirnya mobil yang diikutinya berhenti di sebuah rumah dengan ukuran cukup luas. Awalnya yang keluar adalah seorang pria seumuran suaminya, perasaan Eve menjadi tenang lantaran apa yang dikatakan suaminya jika pergi karena ada urusan ternyata benar adanya. Namun ketika pintu satu lagi dibuka, nampak seorang wanita dengan wajah manis, bertubuh tinggi.Perasaan yang tadinya tenang mendadak menjadi gelisah, apa yang dirasakannya sejak tadi ternyata benar, jika suaminya memang memiliki sesuatu yang disembunyikan.Namun yang membuatnya heran adalah penampilan wanita itu nampak berantakan dengan wajah yang memasang kesedihan juga matanya sembab menandakan habis menangis.Tidak hanya itu saja, laki-laki yang mengantarkannya memebrikan amplop cokelat berukuran besar yang ketika dibuka oleh wanita itu berisi uang dengan jumlah yang banyak. Terlihat jika Maya tidak mau menerima uang itu namun terus dipaksa. “Terima uangnya atau nanti aku yang berada dalam ma
Read more

Terhalang Arsenio

“Perasaanku kenapa masih gundah begini? Apa yang diucapkan Kemal tadi seolah menutupi sesuatu. Apa aku harus ke rumah perempuan itu dan meminta menjelaskan semuanya?” batin Eve.Pikirannya terus terngiang ucapan demi ucapan pria yang bernama Kemal, seolah sikap tersinggungnya menunjukkan ketidaknyaman atas apa yang ditanyakannya.“Pak, ke rumah wanita tadi, sekarang.” Perintah Eve agar hatinya ketika pulang nanti merasa lega.Setidaknya jika ada keributan dengan suaminya, ia memiliki alasan kuat. Sedangkan kini Arsenio tengah gelisah lantaran isi chat dari Kemal perihal istrinya yang tiba-tiba datang ke sana bahkan sampai membuntuti. “Sejak kapan Eve mengikutiku diam-diam?” batinnya yang terus membuatnya semakin tidak tenang hingga akhirnya memilih menghubungi istrinya untuk menjelaskan semua ini.“Halo….” Sapa Eve.“Kamu ada dimana? Aku ada di rumah malah pergi.&rdqu
Read more

Semakin curiga

Tiba di rumah, Eve disambut oleh tangisan bayinya serta raut wajah tidak menyenangkan suaminya. “Habis darimana?” tanya Arsenio ketus.“Sudah aku katakan jika ini masalah perempuan, tidak semua urusanku harus kamu ketahui!” jawab Eve semakin ketus.“Sejak kapan memiliki pemikiran seperti itu, Eve?” tanya Arsenio tersinggung.“Sejak kamu menyembunyikan banyak hal dariku, termasuk pertemuan tadi.” Jawab Eve membuat suaminya mengernyitkan dahi.“Apa maksudmu?” tanya Arsenio penasaran.“Siapa wanita itu? Ada hubungan apa diantara kalian?” tuduh Eve menatap tajam.“Wanita siapa? Hubungan apa?” tanya Arsenio tidak mengerti.“Wanita yang tadi ikut ketemu denganmu, namanya Maya. Siapa dia?” sindir Eve.“Ma-maya?? Siapa Maya? Aku gak kenal, jangan asal tuduh!” jawab Arsenio gugup.“Kenapa jawabanmu seperti itu? Mencur
Read more

Tidak mau jujur

“Jangan ungkit masalah yang sudah selesai, meskipun tidur berdua namun tes menunjukkan jika bayi itu adalah anak kandungmu! Jangan memutar balik keadaan! Jika aku tidak mendengarnya langsung, juga tidak akan mengatakan itu! Bentuk tanggung jawab karena apa sampai kamu mengirimkan sejumlah uang dan memberikan kartu kredit, bahkan kamu meminta orang itu untuk pergi sejauh mungkin agar kamu bisa hidup tenang. Sebenarnya apa yang sedang kamu sembunyikan dariku? Siapa orang yang baru saja teleponan denganmu?” cecar Eve tidak bisa menahan emosinya namun sebisa mungkin tidak ikut marah seperti suaminya.“Cepat bilang! Aku butuh penjelasan!!” ucap Eve karena geram suaminya memilih diam.“APALAGI YANG HARUS AKU JELASKAN! TIDAK ADA RAHASIA YANG AKU SEMBUNYIKAN DARIMU!! JANGAN TERUS MENUDUH TANPA BUKTI! AKU TELEPON DENGAN SESEORANG PERIHAL PEKERJAAN!!! JANGAN SEMAKIN MEMBUAT PIKIRANKU TAMBAH PUSING! KELUARLAH!” bentak Arsenio mengusir istrinya.
Read more

Menyembunyikan Maya

“Mumpung Eve ada di rumah papah, apa aku menemui Maya untuk memintanya segera pergi dari kota ini? Aku tidak mau semuanya terbongkar.” Gumam Arsenio memiliki firasat tidak enak.Firasat yang seharusnya menjadi antisipasi jika nantinya terjadi hal yang tidak diinginkan, malah membuatnya tetap nekat menemui mantan kekasihnya. “May….” Panggilnya melalui gerbang rumah Maya.Maya yang kebetulan tengah menyiram tanaman pun merasa terkejut, “Buat apa datang ke sini? Aku tidak mau jika di cap ingkar janji!”“Ada hal penting yang harus kita bahas sekarang juga.” Jawab Arsenio sangat serius.“Apa lagi?” tanya Maya penasaran lalu membiarkan mantan kekasihnya masuk.“Kamu harus pergi sekarang juga, akan aku berikan berapapun yang kamu minta.” Pinta Arsenio.“Apa?? Aku sudah bilang tidak akan pergi dari sini dan berjanji menjauhimu!” tolak Maya.“Kali ini tolong turutui keinginanku.” Pinta Arsenio.“Tidak akan! Jangan memaksa orang untuk menuruti semua keinginanmu!” tolak Maya bersikeras.Arsenio
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status