"Jadi, Nita kerja?" tanya Anarita, memulai percakapan. "Belum, Tante," sahut Anita, masih merasa kikuk. "Tapi ... saya mau memulai usaha pembuatan baju kecil-kecilan," imbuh Anita merendah. Memang, dia baru akan memulai usaha ibunya, melanjutkan perjuangan sang ibu. "Bagus itu. Saya dukung kamu, Nita. Terus, kedua orang tua kamu?" tanya Anarita. Bagaimanapun, dia juga ingin tahu latar belakang calon menantunya. "Saya tinggal dengan ibu saya. Ayah saya ... dia pergi, Tante." Suara Anita tercekat di tenggorokan ketika menceritakan soal ayahnya. Sebenarnya dia geram, tapi mau bagaimana lagi. "Pergi ... maksudnya?" selidik Anarita. "Ayah saya ... meninggalkan ibu demi wanita lain, Tante." Penjelasan singkat itu membuat Anarita mengangguk-angguk paham. Terkadang memang sebagian pasangan harus mengalami masa pahit seperti itu. Sebagai sesama wanita, Anarita mengerti kesakitan yang dialami oleh ibu Anita. "Maaf, saya nggak akan bahas lagi soal itu. Kita ngomongin soal kamu aja, ya?
Last Updated : 2024-02-07 Read more