"Kak Erina!" panggil Vina setelah melihat kepergian Agus dan Erna yang sudah menjauh dari area rumah, "Des, kalau ke rumah kita kira-kira aman, enggak? Kotak obat di rumah, kan?"Mendengar pertanyaan itu, Desry berlari ke luar halaman rumah Erina dan menoleh ke sisi jalan kiri dan kanan. Berbalik arah wanita muda itu dan berjalan lagi memasuki area rumah Erina sambil menggeleng, "di sana banyak orang," kata Desry menunjuk jalan setapak ke arah dermaga."Ck, shh ...," decak dan desis Vina saat dirinya mulai merasa pusing dan pikiran jahat mulai mengintai benaknya, rasa kegagalan menyelamatkan nyawa orang dan penyesalan telah bertindak seenaknya perlahan merambat lagi dalam ingatan. Sebelum tubuh merasa lemas sebab melawan pikiran buruk itu, Vina sadar bahwa dirinya harus bertindak cepat."Gue bantu kak Erina ke dalam, terus lo ke rumah buat ambil kotak obat," ucap Vina dengan wajah memerah.Menyadari kelemahan Vina dalam mengatasi rasa takut berlebih pada darah yang banyak, Desry berla
Terakhir Diperbarui : 2024-02-21 Baca selengkapnya