Semua Bab Tuan CEO, Aku ingin Bercerai: Bab 1431 - Bab 1440

1465 Bab

Bab 1431

Angin malam bertiup, membuat dedaunan di atas pohon berdesir halus. Seolah-olah sedang menceritakan kisah dari seribu tahun lalu.Mobil hitam Brandon berhenti. Molly tidak segera turun. Dia menoleh ke arah pria itu dan menyerahkan sebuah kotak yang sangat mahal padanya sembari berbisik pelan, "Maaf."Kotak itu diberikan oleh Carla. Di dalamnya ada gelang giok putih yang merupakan warisan turun-temurun dari keluarga Brandon. Molly tahu gelang itu sangat berharga. Jadi, dia tidak berani menerimanya.Di dalam mobil yang temaram, mata hitam Brandon menyorot lebih gelap dari malam. Satu tangannya membelai kemudi dengan lembut, seolah-olah sedang menyentuh hati kekasihnya.Brandon menatap wajah Molly yang polos dan rapuh, lalu berucap pelan, "Ini bukan keputusan mendadak, aku sudah lama merencanakannya."Brandon berbalik dan memandang ke kaca depan mobil. Dia melanjutkan dengan suara rendah, "Industri hiburan nggak bisa dibilang besar, tapi juga nggak kecil. Biarpun kita belum pernah satu pr
Baca selengkapnya

Bab 1432

Molly melihat Ivander. Air matanya mengalir saat mobil pria itu melewati mereka.Namun, Ivander tidak lagi memandangnya. Dia hanya melihat Molly berada di pelukan Brandon. Semuanya sudah berakhir.Ivander merasa akhir seperti ini cukup baik. Molly sudah menemukan kebahagiaannya. Terlepas apakah dirinya akan menikah atau tidak, Ivander juga tidak perlu tersiksa lagi setiap malam. Dia tidak akan merindukan wanita itu lagi. Tidak perlu terjerat dalam cinta dan benci  yang menyiksanya lagi.Brandon juga melihat Ivander. Dia bertanya pada Molly, "Apa kamu mau menjelaskan padanya? Sekarang belum terlambat."Brandon bukan orang suci. Dia mencintai Molly, tetapi cintanya juga bercampur rasa iba. Meski Molly tidak bersamanya, dia tetap berharap wanita itu bisa hidup bahagia.Molly berbeda dengannya. Meski wanita itu adalah seorang bintang, ada kalanya Brandon merasa dia seperti hewan kecil yang tidak diinginkan siapa pun. Dia ingin membawanya pulang dan menyayanginya.Brandon pikir, berhubung I
Baca selengkapnya

Bab 1433

Molly tertegun sejenak. Sutradara terlihat tidak senang dan hendak menegurnya, tetapi Ivander sudah selesai menggantungkan mantelnya. Saat dia berbalik, tatapannya yang diarahkan kepada Molly begitu dalam.Sutradara yang sangat peka, langsung menyadari bahwa Ivander menaruh perhatian khusus pada Molly. Dia pun berpikir, kalau mereka benar-benar punya hubungan, bukankah itu akan menguntungkan?Segera, sutradara mengatur agar Molly duduk di sebelah Ivander. Bahkan, dia secara khusus meminta Molly untuk menyajikan makanan untuk Ivander dan menemaninya minum agar pria itu merasa senang.Namun, Molly mengatakan dengan suara kecil bahwa dia tidak bisa melakukannya. Mendengar itu, sutradara sontak kesal dan menegur dengan nada ketus, "Gimana kalian melakukannya dulu, lakukan saja seperti itu sekarang. Apa susahnya?"Wajah Molly menjadi sedikit pucat. Hal yang paling tidak ingin dia lakukan adalah memanfaatkan hubungan dengan Ivander demi keuntungan. Namun dalam situasi seperti ini, dia tidak
Baca selengkapnya

Bab 1434

Di dalam lift, Ivander menatap angka-angka merah yang berubah di layar. Suaranya datar saat bertanya, "Kamu sering ikut acara begini? Sering menuangkan minuman untuk pria? Sering menyajikan makanan? Sering juga membersihkan celana mereka? Apa Brandon nggak peduli?"Setahu Ivander, Brandon juga memiliki perusahaan yang cukup menghasilkan selain sebagai aktor. Bukankah Molly adalah pacar Brandon? Mana mungkin dia membiarkan Molly keluar seperti ini, tampil di depan umum tanpa rasa malu, dan mengorbankan harga dirinya demi uang?Ivander benar-benar memandang rendah Molly. Namun, masa lalu mereka nyata. Kenyataan bahwa dia tidak bisa melupakannya juga nyata. Cinta pertama memang memiliki kekuatan yang luar biasa.Setengah menit kemudian, lift berhenti di lantai paling atas. Ketika keluar, mereka tiba di sebuah hotel internasional yang mewah.Ivander langsung menggunakan kartu untuk membuka pintu sebuah suite. Berdiri di depan pintu, dia menatap Molly sambil berujar, "Masuklah! Tenang saja,
Baca selengkapnya

Bab 1435

Langit malam begitu gelap. Molly tidak yakin apakah dia salah dengar. Mana mungkin Ivander mengajukan permintaan seperti itu kepadanya?Bukankah pria itu membencinya? Bukankah dia sudah punya pacar? Bukankah dia sudah memutuskan segalanya dengannya?Jantung Molly berdegup sangat kencang. Tatapan Ivander dalam dan tajam. Dia mengulangi pertanyaannya, "Gimana? Aku sangat ingin."Molly ingin menolak. Dia tahu jika dia setuju, di mata Ivander dia hanya akan menjadi lebih hina. Namun, dia tidak mampu menolak. Bagaimanapun, dia juga merindukannya ....Entah siapa yang memulainya, mereka saling memeluk dan berciuman. Mereka sangat bergairah hingga akhirnya jatuh ke sofa. Setelah itu, segalanya hanyalah keintiman tanpa batas.Keduanya sudah lama menahan hasrat mereka sehingga mustahil hanya berhenti di satu kali. Ivander seolah-olah ingin menguasai tubuhnya sepenuhnya. Dia terus memeluk Molly, tanpa ingin melepaskannya.Ketika sekretarisnya datang membawa pakaian, dia mengetuk pintu beberapa k
Baca selengkapnya

Bab 1436

Setelah Molly pergi, Ivander juga memilih meninggalkan tempat itu. Larut malam, dia kembali ke rumah Keluarga Chandra.Seperti yang sudah diduga, Satya sedang menunggunya dengan sabar. Begitu melihat wajah putranya yang suram, dia mendengus pelan sebelum berucap, "Lihatlah ini sudah jam berapa!""Masa baru pulang tengah malam begini? Bukan cuma itu, mukamu juga galak. Lihat dirimu ini, mana mungkin ada wanita yang mau denganmu?" tanya Satya.Ivander melepas mantel dan menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak cocok sama mereka."Satya tertawa sinis sambil menimpali, "Itu karena ada bayangan di hatimu.""Molly bukan bayangan," balas Ivander.Satya mendengus lebih keras, bahkan terkekeh-kekeh. Kemudian, dia meledek, "Akhirnya ngaku juga, 'kan? Hatimu memang sudah dipenuhi olehnya. Kalau memang suka, kenapa nggak kejar saja?"Satya menambahkan, "Apa susahnya jujur? Setahun ini, kamu sudah berapa kali dijodohkan? Semuanya nggak ada yang cocok. Padahal itu karena kamu masih memikirkan dia."Iv
Baca selengkapnya

Bab 1437

Ada sebuah foto yang tersebar luas di internet, di mana Molly berdiri di jalanan yang suram dan sedang merokok. Wajahnya yang masih muda dan polos terlihat acuh tak acuh.Saat itu Molly baru berusia 16 tahun, tetapi penampilannya sudah seperti seorang gadis nakal yang tak peduli dengan dunia. Foto itu begitu berbeda dengan citra artis Molly yang dikenal publik sekarang. Namun dari fitur wajahnya, jelas bahwa itu memang dirinya.Di trending topic dunia hiburan, nama Molly mendominasi lebih dari 20 tajuk utama. Berita buruk bertubi-tubi menghantamnya.Dalam semalam, Molly telah dijatuhkan ke dalam jurang kehinaan. Dalam hinaan dan hujatan tersebut, dia digambarkan seolah-olah tak pantas disebut manusia.Masa lalunya dengan Ivander juga ikut diungkit. Molly diberi berbagai julukan buruk sebagai gadis nakal, wanita licik, hingga wanita matre.Reputasi baiknya langsung hancur. Bahkan, film yang belum sempat ditayangkan sudah mendapat boikot dari para penonton. Dalam waktu singkat, semua ora
Baca selengkapnya

Bab 1438

Harlina bertaruh apakah Ivander bajingan itu masih memiliki hati nurani dan akan bertindak layaknya lelaki sejati. Namun, dia tidak menyangka bahwa ada orang lain yang juga mendukung Molly.Yang pertama adalah sutradara "Hijau Merah". Dia mengunggah klarifikasi di Instagram, menjelaskan bahwa meski Molly membawa sedikit masalah pada kru, dia yakin Molly akan menangani hal ini dengan baik.Sang sutradara juga memuji Molly sebagai aktris berdedikasi yang menolak untuk menggunakan cara-cara kurang pantas seperti menemani pria minum dan mendekati gadun untuk naik ke puncak karier. Molly digambarkan sebagai seseorang yang berkarakter jujur. Sutradara itu jelas juga ikut bertaruh.Harlina menelepon sutradara itu dan memarahinya, "Apa-apaan unggahanmu itu? Apa maksudmu dengan menemani pria minum dan mendekati gadun?"Sutradara itu membalas Harlina, "Aku menulis itu untuk menyatakan dukunganku. Hanya pendapat orang dalam industri yang berpengaruh."Harlina merasa otak sutradara itu sedikit ero
Baca selengkapnya

Bab 1439

Unggahan itu kembali menggemparkan internet. Ivander dari Perusahaan Teknologi Mudeco telah menyatakan cinta dan mengonfirmasi hubungannya dengan Molly.Sekarang, semua netizen di seluruh negeri memantau akun resmi Perusahaan Teknologi Mudeco, menantikan respons dari Ivander dan Molly.Ini adalah berita terheboh tahun ini. Tidak hanya di industri hiburan, hal ini juga menjadi tajuk utama di industri keuangan, teknologi, serta beberapa industri lain yang berkaitan dengan Keluarga Chandra.Kisah cinta Joe, Ariel, dan Jose ikut diangkat. Bahkan masa lalu gelap Satya juga diekspos. Reputasi terbaik mungkin jatuh pada Zakki dan Annika yang memiliki kisah cinta haru penuh liku.Para netizen sibuk mengikuti gosip. Lonjakan trafik begitu drastis dengan delapan momen viral dalam sehari. "Hijau Merah" juga tiba-tiba mendapat 12 produser baru.Sang sutradara puas sekali. Dia langsung menelepon Harlina dan berucap, "Gimana? Hokiku bagus, 'kan? Nggak ada yang berani terang-terangan mendukung Molly,
Baca selengkapnya

Bab 1440

Foto itu menjadi beban besar di hati Ivander.Molly yang baru berusia 10 tahun lebih dirundung oleh sekelompok gadis nakal. Bajunya dilepas, memperlihatkan tubuh mungilnya yang rapuh. Dia berdiri di sebuah gang, dengan mata berkilat bingung dan takut.Foto itu sudah Ivander bakar. Kelak, tidak ada seorang pun yang akan melihat foto ini lagi. Bahkan Molly pun tidak.Ivander memeluk erat tubuh langsing Molly. Detik ini, amarah dan egonya saat masih muda tidak lagi penting. Dia bersedia memaafkan Molly tanpa syarat.Dibandingkan dengan masa kecil gadis itu, Ivander merasa dia terlalu beruntung. Dia rela membagikan separuh peruntungannya pada Molly.Molly ingin melepas pelukan, tetapi Ivander bersikeras tidak mau lepas. Bibirnya menempel di telinga Molly, merasa gadis itu menggemaskan seperti binatang kecil. Dia berucap, "Jangan gerak-gerak, biarkan aku memelukmu."Tubuh Molly gemetar di dalam pelukan Ivander. Dia lantas bertanya dengan suara kecil, "Kenapa?""Nggak ada alasan. Molly, aku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
142143144145146147
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status