Setelah Molly pergi, Ivander juga memilih meninggalkan tempat itu. Larut malam, dia kembali ke rumah Keluarga Chandra.Seperti yang sudah diduga, Satya sedang menunggunya dengan sabar. Begitu melihat wajah putranya yang suram, dia mendengus pelan sebelum berucap, "Lihatlah ini sudah jam berapa!""Masa baru pulang tengah malam begini? Bukan cuma itu, mukamu juga galak. Lihat dirimu ini, mana mungkin ada wanita yang mau denganmu?" tanya Satya.Ivander melepas mantel dan menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak cocok sama mereka."Satya tertawa sinis sambil menimpali, "Itu karena ada bayangan di hatimu.""Molly bukan bayangan," balas Ivander.Satya mendengus lebih keras, bahkan terkekeh-kekeh. Kemudian, dia meledek, "Akhirnya ngaku juga, 'kan? Hatimu memang sudah dipenuhi olehnya. Kalau memang suka, kenapa nggak kejar saja?"Satya menambahkan, "Apa susahnya jujur? Setahun ini, kamu sudah berapa kali dijodohkan? Semuanya nggak ada yang cocok. Padahal itu karena kamu masih memikirkan dia."Iv
Baca selengkapnya