All Chapters of Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan: Chapter 231 - Chapter 240

260 Chapters

Bab 231 Rencana Balas Dendam Sean

Kini, Sean dihadapkan oleh dua pilihan yang sulit baginya. Di satu sisi dia berat untuk meninggalkan rumah keluarganya yang memberikan kenyamanan serta fasilitas mewahnya. Bukan hanya itu saja, dia tidak perlu memikirkan tentang hari-harinya. Dengan kata lain, semua kebutuhan hidupnya sehari-hari telah disediakan.Namun, jika dia harus tinggal di luar kediaman keluarga Mayer, maka dia harus memikirkan biaya hidupnya. Terlebih lagi dia hidup bersama dengan Raisa yang sangat boros dan hanya menginginkan kemewahan dalam hidupnya. Selain itu, Raisa juga membawa bayinya yang juga memerlukan banyak biaya.Dalam situasi keuangan Sean yang sedang bangkrut, tentu saja dia tidak berani hidup dengan Raisa di luar kediaman keluarga Mayer. Dan tentunya Raisa tidak akan mengalah begitu saja. Wanita licik itu akan terus mempertahankan keinginannya, hingga terpenuhi dengan cara apa pun."Jangan terlalu lama berpikir, Sean! Kami tidak punya banyak waktu untuk meladeni kalian. Cepat tentukan sekarang j
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 232 Rencana Sang Rubah Betina

Seperti biasanya, sentuhan Raisa mampu membuat Sean mabuk kepayang. Bahkan dia tidak bisa menolaknya. Lenguhan Sean mengenyahkan keheningan dalam mobil tersebut. Raisa tersenyum melihat ekspresi wajah Sean yang sangat menikmati sentuhan tangannya. Bahkan suara lenguhan sang pria membuat Raisa semakin bersemangat untuk memanjakan milik prianya.Semakin lama, badan wanita itu semakin membungkuk, hingga wajahnya menutupi bagian inti sang pria. Selang beberapa saat kemudian, terdengar lenguhan yang menandakan usaha Raisa telah berhasil dilakukannya.Sang wanita tersenyum puas melihat hasil kerja kerasnya untuk memanjakan dan memuaskan prianya. Tangannya membelai lembut pipi sang pria, dan perlahan bibir Raisa pun mendarat pada bibir Sean yang masih terengah-engah, kewalahan mengatur nafasnya setelah menuju puncak kepuasannya. Dengan perlahan tangan Raisa pun bergerak semakin turun ke bawah, hingga menari-nari di leher sang pria, dan membuatnya kembali bergelora."Bagaimana, Sayang? Apak
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 233 Mobil Bergoyang

"Siapa?" tanya Sean dari dalam kamarnya, ketika mendengar pintu kamar tersebut diketuk orang dari luar. Tidak ada suara dari luar yang menyahutinya. Akan tetapi, pintu kamar Sean kembali diketuk dari luar. "Siapa? Ada perlu apa?" seru Sean dari ranjangnya. Namun, dia kembali tidak mendapatkan jawaban dari orang tersebut. Dan kini, pintu kamar itu kembali diketuk, sehingga membuat Sean seketika beranjak dari tidurnya, dan dengan kesalnya berjalan ke arah pintu, seraya mengomel, "Harusnya kamu menjawab ketika saya tanya! Jangan diam saja! Punya mulut harus di--" Omelan Sean seketika berhenti, tatkala dia membuka pintu kamarnya, dan melihat sosok wanita yang sangat dikenalnya. Dia menatap wanita yang sedang berdiri di hadapannya mulai dari bawah hingga atas, layaknya sedang menyusuri tiap lekukan tubuhnya. Wanita berkulit putih dengan memakai lingerie berenda warna hitam transparan, dan rambut panjangnya yang terurai, membuat seorang Sean Mayer berdiri mematung menikmatinya.
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 234 Menyingkir, Tersingkir dan Disingkirkan

Sebulan telah berlalu, sejak kejadian mobil bergoyang pada saat pernikahan Dave dan Celine. Akhirnya Sean tidak bisa menghentikan pernikahan tersebut. Kini, sang mantan istri telah resmi menjadi istri kakaknya. Sedangkan dia, masih tidak bisa lepas dari cengkeraman seorang Raisa. Hari demi hari terasa sama baginya, hingga semakin lama dia merasa bosan dan tertekan. Bagaimana tidak, di samping sikap Raisa yang selalu melayani dan memanjakannya dengan permainan ranjang, wanita licik itu tetap meminta barang-barang mewah sebagai imbalannya. "Uangku sudah habis. Aku akan bekerja kembali mulai hari ini," tutur Sean ketika duduk di meja makan.Raisa menatap sang pria yang masih menggunakan pakaian santai layaknya di rumah. Dia pun,"Bekerja? Dengan pakaian seperti ini?" Sean melihat dirinya sendiri, dan merutuki kebodohannya yang melupakan hal dasar ketika akan berangkat bekerja. "Tentu saja tidak. Setelah ini aku akan berganti pakaian," jawabnya dengan santai, berusaha menutupi rasa m
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 235 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Sang Presdir melihat ke arah sumber suara, dan mendapati putra keduanya sedang berdiri di hadapannya. Dengan santainya, dia pun berkata,"Kamu sudah datang rupanya."Kemudian pria paruh baya tersebut, kembali mengalihkan pandangannya pada lembaran-lembaran kertas yang ada di depannya, seolah kedatangan sang putra hanya biasa saja baginya."Kenapa barang-barang Sean tidak ada di ruangan kantor Sean, Pa?" tanya sang putra kembali dengan nada meninggi."Sudah dipindahkan untuk ruangan CEO yang baru," jawab An tonio yang masih memperhatikan lembaran-lembaran kertas di tangannya.Seketika Sean membelalakkan matanya, dan berkata,"Apa?! CEO yang baru?! Kenapa harus memakai ruangan Sean?!""Karena ruangan itu dibangun khusus untuk CEO perusahaan. Lagi pula kamu juga sudah tidak bekerja. Jadi, sayang sekali jika ruangan itu dibiarkan kosong begitu saja," tutur sang papa tanpa melihat ke arah putranya.Brak!Sean menggebrak meja kerja sang Presdir yang ada di depannya, sehingga membuat pria pa
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 236 Bangkrut

Raisa tidak bisa mempertahankan barang-barang kesukaannya. Semua koleksi tas, sepatu, dan aksesoris dari brand ternama yang dibelinya dengan mengunakan uang Sean, kini harus direlakan olehnya. Rela? Tentu saja tidak. Semua bagaikan anak yang juga bagian dari jiwanya. Namun, dia tidak bisa mempertahankannya. Sean, pria yang telah membelikan semua barang tersebut, kini sedang berdiri di belakangnya untuk mengawasi."Apa sudah kamu kemasi semuanya?" tanya Sean sembari melipat kedua tangannya di depan dada.Raisa menatap nanar pada barang-barang yang sudah dikumpulkannya. Dia merasa tidak tega meletakkan semua barang-barang yang ada di hadapannya untuk dimasukkan ke dalam box."Ayo. Cepatlah kemasi semuanya. Jangan sampai ada yang tertinggal. Kita butuh waktu lama untuk sampai di pusat kota," ujar Sean kembali, tatkala melihat sang wanita hanya menatap barang-barangnya, tanpa bergerak mengemasnya."Ck! Cerewet banget sih!" gumamnya kesal pada sang pria.Merasa tidak sabar akan pergerakan
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 237 Kehilangan Semua Fasilitas Mewah

Raisa bertambah kesal. Pasalnya saat ini mereka sudah kembali ke rumah yang mereka tempati, tanpa mampir ke mana pun. Bayangannya akan makan di sebuah restoran mewah atau sedikit berbelanja, seketika lenyap begitu saja. Sean tidak memberikan kemewahan sedikit pun padanya."Apa kamu benar-benar sudah bangkrut?" tanya Raisa, sembari menatap lekat kedua mata sang pria.Mendengar kata bangkrut yang ditujukan padanya, membuat Sean menjadi kesal, dan teringat kembali pada dendamnya. "Aku tidak akan menjadi bangkrut, Raisa. Bahkan kata bangkrut tidak ada dalam kamus hidupku. Mengerti?" tanya Sean, sembari mengeratkan gigi-giginya.Melihat ekspresi pria yang hidup dengannya saat ini, membuat Raisa merinding ketakutan. Sorot mata Sean memperlihatkan betapa marahnya dia, dan tersimpan dendam di dalamnya. "La-lalu, apa rencanamu selanjutnya?" tanya kembali Raisa dengan gugup, karena pertanyaan tersebut telah ditanyakan olehnya ketika berada di butik, dan tidak mendapatkan jawaban apa pun dari
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 238 Keahlian Sang Rubah Betina

Berbanding terbalik dengan Sean dan Raisa. Kehidupan Dave dan Celine sangat harmonis dan bahagia. Terlebih lagi dengan semakin bertambah usianya sang pangeran kecil mereka yang digadang-gadang sebagai pewaris dari kekayaan keluarga Mayer, maka semakin lucu dan menggemaskannya dia.Rumah besar nan mewah yang ditempati oleh keluarga Mayer terasa lebih hidup dan menyenangkan. Semua itu karena hadirnya seorang Hero yang menjadi penyelamat untuk keluarga mereka.Meskipun saat ini mereka seolah hidup bahagia tanpa kehadiran Sean, Antonio dan Anna tetap mengawasi putra keduanya itu. Mereka tidak lepas tangan begitu saja seperti yang dikatakan oleh Sean. Bagi pasangan paruh baya tersebut, putra keduanya harus bisa belajar dari kesalahannya, dan sadar bahwa nasehat dari mereka memang benar adanya.Namun, Sean tetap pada pendiriannya, dan pikiran sempitnya itu membawa kehidupannya yang sekarang semakin sengsara bagi seorang Sean Mayer.Raisa pun demikian. Dia merasa hidupnya saat ini seperti hi
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 239 Penasaran

"Mereka selalu saja seperti itu. Apa mereka pikir aku bodoh?" ucap seorang gadis yang memakai seragam sekolah sedang berdiri di bawah tangga, sembari melihat ke arah lantai atas.Raisa benar-benar melupakan usia putrinya yang sudah menginjak remaja. Dia sama sekali tidak memikirkan dampak kebebasannya dalam mengekpresikan hasratnya bersama Sean, dapat berpengaruh pada pertumbuhan putrinya. Sering sekali Sera memergoki ibunya dan Sean sedang beradegan panas dengan bebasnya. Bahkan dia tidak berani bertanya atau pun memprotesnya.Seperti saat ini, suara lenguhan dan desisan yang keluar dari mulut mereka berdua, terdengar sangat jelas di telinga gadis remaja itu. Bukan makanan yang dihidangkan oleh sang ibu padanya ketika dia pulang sekolah dalam keadaan lapar, melainkan gadis itu disuguhi dengan pertunjukan panas dari sepasang orang dewasa yang tinggal bersamanya.Awal melihat ibunya sedang memadu kasih dengan pria yang dianggapnya sebagai ayah, tentu saja dia ada sangat kaget. Sera, ga
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 240 Sang Pangeran Hati

Hero, cucu dari keluarga Mayer yang menjadi incaran para kaum hawa, kini sedang bersama dengan seorang gadis cantik di dalam mobilnya. Aura kebahagiaan terlihat jelas pada wajahnya. Bahkan senyumannya tidak pernah pudar menghiasi wajah tampannya.Gadis cantik bermata almond yang sedang duduk di samping pengemudi, terlihat malu-malu dengan semburat merah di wajahnya. Gadis periang itu seketika membisu, sejak sang pemilik mobil tersebut memuji penampilannya dan mengungkapkan perasaannya."Kenapa kamu diam saja, Serena?" tanya si pengemudi, tanpa melihat ke arahnya.Sontak s,,,aja gadis cantik yang sedang melamun itu terkesiap. Tanpa sadar dia pun berkata,"Tidak. Kata siapa aku diam?"Seketika Hero mengernyitkan dahinya. Pemuda itu menghentikan mobilnya di tepi jalan, sehingga membuat sang gadis bertambah kaget dan salah tingkah."Biasanya kamu sangat ceria dan banyak sekali bicara. Tapi, kenapa sekarang kamu jadi diam begini? Apa ada masalah? Atau kamu sedang sakit?" tanya pemuda terse
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more
PREV
1
...
212223242526
DMCA.com Protection Status