Semua Bab Istri Jaminan untuk Sugar Daddy: Bab 41 - Bab 50

118 Bab

Bab 41 Felix Hilang!

Revalina masih memperhatikan ponsel yang sejak tadi tidak berbunyi, ia menunggu seseorang mengabarinya walaupun hanya lewat pesan singkat, tetapi tidak ada sama sekali. Ia sangat khawatir tentang keadaan Felix yang ditunggu-tunggunya, ada perasaan cemas yang menyelimuti hati gadis itu. Kecemasannya membuat Revalina meriah benda persegi panjang itu, meyakinkan hatinya menghubungi Felix. Namun, ternyata pria itu tidak dapat dihubungi sama sekali. Revalina tersentak kaget meletakkan ponselnya kembali di atas sofa karena mendengar kilatan petir. Hujan pun segera turun membasahi setiap dedaunan di sana. Revalina kembali membuka jendela menatap keluar dari lantai atas itu. Ia sama sekali tidak mendapati mobil Felix terparkir di sana. Revalina meraih jaketnya yang tergeletak di atas sofa, ia berlari menuruni anak tangga dengan cepat. Vina yang netranya masih sayup-sayup itu tidak sengaja melihat Revalina yang berlari kencang. Vina yang mau meneguk air pun menghentikan aktivitasnya, lalu m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-12
Baca selengkapnya

Bab 42 Siapa yang Membela Revalina?

Revalina duduk bersiap untuk sarapan bersama dengan Felicia dan mertuanya, dua orang pembantu sedang membawakan makanan mereka ke atas meja. Usai dua wanita itu pergi, Vina bicara pada menantunya mengatakan untuk tidak pergi sendiri ketika ada urusan mendesak apalagi tentang Felix. Bagi Vina Felix adalah hal yang paling berharga dalam hidupnya, tidak ada lagi yang paling berharga kecuali pria tersebut. Tidak ada orang yang lebih ia sayangi setelah suaminya kecuali putra semata wayangnya itu. Revalina meminta maaf karena ia tidak bermaksud untuk menyembunyikan masalah semalam. Ia hanya terlalu panik jika sampai terjadi hal buruk pada suaminya itu. Felix datang duduk di samping Revalina sambil menyentuh bahu gadis tersebut. Felix tersenyum pada Revalina dan ibunya secara bergantian. "Kamu jangan terlalu mengkhawatirkan aku sayang, aku akan baik-baik aja," ucap Felix pada istrinya sambil menginjak kaki Revalina yang berada di bawah meja. Revalina merasakan sakit di bagian kakinya, Fel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-14
Baca selengkapnya

Bab 43 Hubungan yang Renggang

Felix meraih tangan Raisa yang sedang memaksa Revalina makan. Ia mencengkram lengan gadis itu dengan kasar membuat pemiliknya meringis meminta dilepaskan. "Apa ini? Sikap seperti inikah yang mau kamu tunjukkan pada ibuku?" tanya Felix. "Kenapa? Sekarang kamu mau membela gadis ini?" tanya Raisa sambil melepaskan lengan Felix darinya. "Aku tidak membelanya, tapi di sini aku punya rasa kemanusiaan. Setiap orang punya hak, tapi tidak seharusnya orang itu berbuat seenaknya tanpa mempedulikan perasan yang lainnya. Termasuk kamu Raisa, kamu tidak berpikir apa yang kamu lakukan ini salah." "Kamu gak usah banyak alasan, sebenarnya kamu itu membela dia makanya sampai marahin aku. Aku gak nyangka ya kamu kayak gini terus sama aku," keluh Raisa. "Ya aku lebih membela Revalina daripada kamu dan ketika kamu ada di posisi yang sama aku juga pasti membelamu," jelas Felix. Felix meraih tangan Revalina mengajaknya untuk pulang, ibunya Raisa mengejar mereka mengatakan sebaiknya makan malam terlebi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-15
Baca selengkapnya

Bab 44 Pura-pura Tidak Kenal

Revalina minta putar balik karena ia ingin kembali ke rumahnya untuk memberikan uang lagi pada Windy. "Kembali ke rumahmu dan bertemu dengan perempuan gak tahu malu itu?" tanya Felix. "Adik saya membutuhkan uang untuk biaya sekolahnya," keluh Revalina. "Terus dari tadi kamu ngapain aja di rumah itu?" "Saya udah ngasih uang buat Windy, tapi uangnya diambil sama Kak Siska." Felix tidak mau Revalina buang-buang uang karena pasti setiap kali memberikan uang akan diambil oleh Siska. Felix melarang keras wanita itu untuk ke rumah rumahnya, ia tidak mau berhubungan dengan keluarga itu terutama dengan Siska. "Bagaimanapun juga mereka adalah keluarga saya, Pak." "Anggap saja mereka jauh darimu, selama pernikahan kontra ini masih berlangsung saya tidak mau melihatmu bertemu dengan mereka. Apapun yang terjadi pada mereka, kamu jangan kembali sebelum kontrak ini selesai!" "Tapi, Pak. Bagaimana jika adik saya yang paling kecil tidak sekolah karena gak ada biaya?" "Revalina, ketika kamu su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-16
Baca selengkapnya

Bab 45 Jadi Bahan Tuduhan

Sepulang mengerjakan tugas dari rumah teman kuliah, adik Revalina menemui ibunya yang sedang memasak. Ia berdiri tepat di samping wanita itu, gadis tersebut mengatakan kalau Revalina sudah berubah. Revalina yang sekarang bukanlah Revalina yang dulu. "Apa yang kamu bicarakan?" "Di kota, aku ketemu sama Kakak, tapi dia pura-pura gak kenal sama aku." "Mana mungkin kakakmu pake pura-pura gak kenal segala." Sang Ibu tidak percaya. "Aku gak bohong, Bu. Tadi ketemu Kak Revalina di taman sama anaknya Kak Felix, tapi dia gak kenal sama aku." "Kamu salah orang kali, Nak." "Aku gak salah orang, itu jelas-jelas Kak Revalina. Dia udah berubah, Bu. Aku yakin kalau Ibu ketemu sama dia pasti Ibu baru percaya sama ucapanku, karena aku gak pernah mengada-ada. Apa yang aku lihat itu benar, tidak mungkin aku salah orang sedangkan selama ini aku hidup bersama dengannya." "Bukannya Ibu gak percaya sama kamu, Nak. Tapi apa yang kamu bicarakan ini adalah hal yang gak mungkin, Revalina adalah Kakak kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-20
Baca selengkapnya

Bab 46 Lemah

Suasana pagi menyambut sepasang suami istri yang baru saja menuruni anak tangga secara bersamaan. Felix sengaja merangkul pinggang Revalina untuk menyembunyikan tangannya yang teluka. "Ya ampun kalian ini, masih pagi udah romantis-romantisan aja, bikin Mama iri." Vina mengawali pembicaraan. "Kalau gitu Mama punya suami lagi," usul Felix. "Nggak, Mama udah tua gini ngapain punya suami baru. Mama mau setia aja sama Papamu, gak ada yang bisa menggantikan posisi dia di hati Mama dan Mama yakin gak akan ada laki-laki seperti Papa kamu di dunia ini."Vina terlihat berkaca-kaca di netra Felix, ia ingin merangkul sang Ibu sebagai bentuk kasih sayangnya, tetapi tidak bisa karena pasti Vina akan melihat tangannya. Sejak tadi Felix mencoba menyembunyikan tangannya, tetapi Vina malah mengajaknya untuk sarapan tentu saja tangannya akan terlihat jelas. "Aku udah bawain bekal buat Felix, aku juga makan sama dia di kantor." Revalina menjawab berusaha menolak ajakan Vina secara baik-baik. "Lho ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-21
Baca selengkapnya

Bab 47 Dianggap Sebagai Anak

Revalina duduk di kursi sedangkan Felix tengah sibuk di kursi kerjanya dengan tangan yang terus bergerak menggunakan komputernya. Gadis itu duduk sambil berpikir, ia merasa suasana kantor tersebut tidaklah aman jika Raisa datang menemui Felix dengan sikapnya yang sangat menonjol seperti layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai. Jika apa yang dilakukan Raisa saat membongkar semua rencana yang telah disusun rapi dari awal, terus saja Revalina ada sangkut pautnya yang bisa kapan saja Vina menyeretnya dari rumah itu. Sesekali, gadis itu melihat ke arah suaminya yang masih sibuk. Revalina melangkah mendekati Felix setelah pria itu sempat berhenti dari kesibukannya. Ia terlihat lebih santai dari sebelumnya, sehingga Revalina memberanikan diri berdiri di samping meja kerjanya. "Kenapa?" tanya Felix tiba-tiba sebelum Revalina berkata apapun. "Maaf jika saya lancang, saya hanya menyarankan sebaiknya Mbak Raisa jangan datang ke sini kalaupun dia tetap ingin datang sebaiknya bersikap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-22
Baca selengkapnya

Bab 48 Merasa Bersalah

Revalina bertemu dengan Santi di ambang pintu pagar rumah mewah milik Vina. Santi menanyakan kondisi Revalina yang tinggal di tempat tersebut, jauh dari keluarga ditambah mertuanya juga terlihat jahat di mata Santi. "Kamu pasti salah sangka, mertuaku itu baik banget. Dia gak pernah memarahiku sedikitpun," bela Revalina. "Tapi waktu di rumah sakit, dia itu tiba-tiba mengusirku padahal aku cuma mau jenguk kamu bukan membunuhmu." Menantunya tetap menutupi sikap Vina yang dilakukan pada Santi. Ia menjelaskan kalau Vina pasti sedang panik karena Revalina sakit, sehingga memarahi Santi tanpa sengaja. Mana mungkin Vina marah-marah pada Santi hanya karena mau menjenguk saja. "Ya mungkin aku yang salah, tapi apakah kamu nyaman tinggal di rumah ini?" tanyanya memastikan. "Apa yang membuatku tidak nyaman tinggal di sini? Aku di rumah ini seperti putrinya sendiri, ada banyak asisten rumah tangga yang mengerjakan tugasnya masing-masing, aku tidak perlu bekerja, aku bisa meminta bantuan pada s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Bab 49 Felix Gak Selingkuh!

Pagi sekali, Raisa sudah berada di depan pagar rumah Felix. Felix yang baru saja keluar diantarkan oleh Revalina sampai ambang pintu pun terkejut ketika melihat ada sosok kekasih hatinya di sana. Terlihat Raisa melambai-lambai tangannya pada pria tersebut. "Revalina, tolong saya minta kamu mengalihkan security di sana." "Untuk apa? Security tugasnya memang di sana, Pak." Felix berdecak kesal, Revalina selalu tidak memahami perintahnya dengan cepat. Ia menegaskan kalau saat ini ada Raisa datang, Revalina mengerti. Felix menemui kekasihnya, sedangkan Revalina membawakan sarapan untuk security, mengajaknya ke tempat lain. "Kamu ngapain sih ke sini?" tanya Felix tiba-tiba. "Kok kamu malah nanya kagak gitu, rumah ini sebentar lagi bakal jadi rumahku juga, jadi kenapa aku gak boleh datang ke sini?" "Bukannya gak boleh, tapi saat ini belum waktunya kamu berada di sini." "Apa salahnya kalau sekali-kali aku datang ke sini, mungkin ada waktunya juga aku bisa masuk ke rumah ini lagi." "A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-11
Baca selengkapnya

Bab 50 Ulang Tahun Felix

Tiba-tiba, Vina menyuruh anak dan menantunya untuk pergi ke kantor. Felix menolak karena biasanya juga Revalina ada di rumah, ia membawanya ketika mau saja dan hari ini tidak ingin pergi bersama dengan wanita itu. Vina tidak mau mendengar alasan apapun dari mereka berdua, pokoknya Revalina harus menemani Felix di kantor. Tanpa bisa menolak, dua insan itu pun mengikuti perintahnya. Felix merasa selalu diatur sang Ibu, itu adalah hal yang tidak diinginkan olehnya. "Lebih baik Bapak turunin saya saja di sini, saya nunggu di taman depan sana saja." "Gak bisa, kamu harus tetap ikut. Saya tidak mau urusannya jadi rumit," tolak Felix. Pria itu merasa ibunya bisa kapan saya memantau lewat kaki tangannya. Akhirnya, Revalina dibawa ke kantor menunggu Felix bekerja. Ia merasa sangat bosan di tempat itu, tidak ada kegiatan apapun yang bisa dilakukan. Revalina menawarkan dirinya barangkali ada yang bisa dibantu olehnya, bukannya berterima kasih justru Felix malah menyepelekannya mana mungkin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status