Home / Romansa / Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku: Chapter 111 - Chapter 120

186 Chapters

Apa Yang Terjadi Padanya?

"Sungguh disayangkan yang kamu bisa lakukan hanya menekan dan mengancamku saja. Sekarang lebih baik kamu urus saja adikmu itu,” Olivia berkata dengan nada datar. Pada orang yang ada di depannya. “Kamu tahu apa yang terjadi pada, Paula?” tanya orang itu pada Olivia. Dan dia tidak lain adalah Dean. Dean yakin jika Olivia belum tahu apa yang terjadi pada Paula. Akan tetapi, dia sama sekali tidak memedulikan adiknya itu. Karena sudah beberapa kali dia memperingatkan adiknya agar tidak membuat masalah besar dengan Nolan. “Dean, sepertinya kamu tidak sayang pada adikmu itu. Apakah kalian benar-benar bersaudara?” Olivia kembali bertanya pada Dean. Meski dirinya tidak tahu apa yang terjadi pada Paula. Namun, dia sangat tidak memahami pria yang ada di dekatnya itu. Pria itu begitu tidak perhatian dan sayang pada Paula. Akan tetapi, berbeda jika semua hal yang ada kaitannya dengan Miranda. Dia menatap pria itu yang terdiam dan tidak menjawab pertanyaan yang dilayangkan olehnya. Dia merasa
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Kamu Bodoh Olivia!

"Untuk apa lagi kamu ke sini?” tanya Olivia pada orang yang ada di depannya. “Aku datang ke sini untuk meminta maaf padamu.”“Maaf? Setelah semua yang kamu lakukan padaku?” Olivia menatap orang itu dengan sorot mata yang penuh dengan selidik. Dia tidak tahu apalagi yang direncanakan oleh orang itu. Dia juga menatapnya dengan saksama melihat apakah ada yang aneh dengannya.“Paula, sebaiknya kamu pergi dari sini! Apa kamu belum merasa jera dengan hukuman yang diberikan ....”“Jangan menggangguku! Urusanku dengan Olivia. Bukan denganmu!” potong Paula dengan nada ketus pada Adel.Olivia tersenyum simpul saat mendengar nada bicara wanita itu. Dia berpikir jika Paula belum merasa menyesal dengan perbuatan yang sudah dilakukan olehnya pada dirinya. “Mungkin hukuman Nolan belum seberapa. Sehingga dia tidak merasa jera. Apa kamu ingin aku meminta Nolan untuk menambahkan hukumannya?” sambung Olivia. Dengan nada datar.Olivia ikut merasa kesal juga sehingga melontarkan kata-kata seper
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Aku Putirmu

Olivia turun dari ranjang dan dia berjalan secara perlahan menuju balkon. Dia sudah ada di balkon dan melihat sekeliling. Dia tidak menemukan seseorang atau yang mencurigakan. Lalu dia melihat ke arah taman dan tidak melihat orang asing. “Apakah hanya perasaanku saja?” gumam Olivia. Sembari berdiri di sana beberapa saat saja. Setelah dirasa cukup aman dan hatinya sudah tidak merasa ada yang aneh. Dia kembali berjalan masuk ke dalam kamarnya. Dia berjalan menuju sebuah meja kerja yang ada di dalam kamarnya. Dia mengambil laptopnya dan kembali berjalan mendekat ke arah ranjang. Dia membuka laptopnya dan menyalakannya. Olivia mulai memeriksa beberapa email yang masuk. Setelah itu dia membacanya dan membalas email yang dirasa perlu mendapatkan upan balik darinya. “Masuk!” perintah Olivia pada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Dia melihat ke arah pintu kamarnya dan melihat seorang pelayan wanita. Pelayan itu mendekat ke arahnya. Setelah itu memberikan sedikit hormat padanya. “A
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Terkuaknya Rahasia Besar

“Mengapa harus bertemu? Bukankah kamu bisa mengatakannya padaku sekarang juga?” tanya Olivia pada wanita yang ada di ujung telepon. Wanita itu bersikeras ingin bertemu dengan Olivia secara langsung. Dia mengatakan pada Olivia jika dirinya akan mengatakan sebuah rahasia besar yang dimiliki oleh Nolan Raymond. “Paula, apakah kamu tidak bosan ingin membuatku membenci Nolan? Apakah kamu pikir aku akan percaya sepenuhnya padamu?” Olivia kembali berkata pada wanita yang ada di ujung telepon. Yang tidak lain adalah Paula. Olivia kembali mendengarkan Paula yang tetap bersikeras ingin bertemu dengannya secara langsung. Dia berani menjamin jika semua yang dikatakan olehnya adalah kebenaran. “Baiklah. Aku akan menemuimu. Kirimkan saja aku lokasi pertemuan kita!” Olivia akhirnya menyetujui Paula yang ingin bertemu dengannya. Setelah itu dia memutuskan sambungan teleponnya. Tidak berselang lama ada seseorang yang mengetuk pintu ruang kerjanya. “Masuk!” perintah Olivia pada orang yang ada d
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Jangan Mencoba Lari

“Nolan, lepaskan aku!” pekik Olivia. Sembari berusaha untuk melepaskan diri dari cengkeraman pria itu. Namun, tenaga Nolan begitu kuat. Dia sama sekali tidak memedulikan perkataan Olivia. Dia terus menarik tangan Olivia dan tidak memedulikan jika wanita itu kesakitan. Olivia menghentikan langkahnya. Dia menarik tangannya sekuat tenaga. Akhirnya Nolan berhenti menariknya dan menatapnya dengan sangat tajam.“Aku tidak mau ikut denganmu! Kamu menipuku!” tukas Olivia. Dengan tatapan penuh dengan rasa kecewa dan marah. “Kamu sudah ada di dalam genggamanku! Maka akan sangat sulit untuk melepaskannya!” timpal Nolan. Lalu dia mengangkat tubuh Olivia.Nolan menggendong Olivia seperti sekarung beras yang ditempatkan di pundaknya. Dia kembali berjalan mendekat ke arah mobilnya. Dia tidak peduli sekeras apa wanita itu berteriak dan menggeliat. Dia menghempaskan tubuh Olivia dengan sangat kuatnya ke dalam mobil. Dia sama sekali tidak peduli saat mendengar wanita itu meringis kesakitan. N
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Aku Membencimu Nolan Raymond

Olivia berusaha untuk mengimbangi lawannya. Dia beberapa kali menghindari serangan wanita itu. Serta menangkis serangannya. Jika ada kesempatan dia menyerang balik wanita itu. “Kamu pikir bisa menghabisi aku dengan mudah? Apakah Nolan tidak memberitahumu jika aku bukan wanita lemah?” Olivia melayangkan pertanyaan pada wanita itu. Dengan nada yang memancing kekesalan wanita itu. “Kita lihat siapa yang tangguh di antara kita berdua!” Wanita itu kembali menyerang Olivia dengan rasa kesal di dalam hatinya. Dia merasa jika Olivia sudah meremehkan kemampuan yang dimilikinya. Olivia meringis saat wanita itu berhasil melukai lengannya dengan senjata tajam. Darah pun mulai keluar tetapi itu tidak membuatnya lemah dan takut. Dia malah menyerang balik wanita itu. Dan berhasil menjatuhkan senjatanya lalu membuangnya sejauh mungkin. Dia terus saja menyerang wanita itu tanpa henti. Sehingga membuat wanita itu kelelahan dan terpojok. Dia tersenyum tipis saat melihat lawannya sudah mulai ke
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Menghilang

“Bagaimana keadaanmu? Apakah ada yang sakit?” tanya seorang wanita pada Olivia. Yang baru saja membuka matanya. Olivia secara perlahan mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk di atas ranjang. Kepalanya masih terasa berat dan akhirnya dia mengingat apa yang sudah terjadi. “Bagaimana dengan ayahku?” tanya Olivia pada wanita yang saat ini ada di sampingnya. “Semuanya sudah diatur dan ayahmu sudah dimakamkan.” “Apa? Siapa yang mengizinkannya?! Aku adalah putrinya. Mengapa tidak menunggu aku?!” pekik Olivia pada wanita itu. “Semua ini karena ....” “Karena siapa Adel? Cepat katakan!” Olivia bertanya kembali pada wanita itu. Yang tidak lain adalah asistennya. “Ibu tirimu.” “Apa?! Dia tidak memiliki hak untuk itu! Akulah yang berhak.” Adel tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Sebab dia juga sebenarnya sudah berusaha agar menunggu Olivia siuman. Akan tetapi, dirinya tidak ada ikatan dengan keluarga Olivia. Olivia turun dari ranjangnya. Dia berjalan ke luar dan ingin bertemu de
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Aku Tahu Keberadaannya

"Apa yang kalian lakukan hah?! Hingga detik ini kalian tidak bisa menemukan keberadaan, Olivia!” pekik Nolan pada beberapa orang yang ada di depannya. Dia sangat gusar dengan kinerja mereka semua yang tidak bisa menemukan satu orang wanita saja. Padahal mereka bisa dengan mudah menemukan musuh meski bersembunyi di lubang tikus sekalipun. Nolan terus saja memarahi mereka semua. Tidak ada satu orang pun yang berani bicara. Termasuk Ia, Alex dan juga Adel yang ada di sana. Mereka bertiga hanya mendengarkan kemarahan darinya saja. “Pergi! Aku tidak ingin mendengar kegagalan kalian lagi!” perintah Nolan pada anak buahnya. Dia melihat satu per satu anak buahnya pergi. Dia pun menghempaskan tubuhnya duduk di atas kursi kerjanya. Dia sungguh kesal karena sudah dua bulan berlalu tidak bisa bertemu dengan Olivia. “Apa ada yang ingin kalian katakan padaku?” tanya Nolan pada Ian, Alex dan Adel. “Kita semua sudah berusaha untuk mencarinya. Namun, dia benar-benar sulit untuk ditemukan,” j
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Aku Mencintaimu

"Ikutlah denganku! Maka kamu bisa bertemu dengannya,” Miranda kembali berkata pada Nolan. Dia tersenyum karena melihat perubahan raut wajah pria itu setelah melihat foto Olivia yang ada di ponselnya. Miranda memang sudah menyiapkan semuanya dan berharap jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang sudah dibuatnya. Miranda mendekat ke arah Nolan. Dia tersenyum lembut dan penuh hasrat. Dia mengalungkan kedua tangannya ke leher pria itu. Dia menatapnya dengan lekat pria yang sangat diinginkannya. Dia juga masih memiliki perasaan padanya. “Mengapa kamu begitu ingin bertemu dengannya? Sekarang sudah tidak ada lagi penghalang bagi kita. Aku ingin kita seperti dulu. Merajut kasih dan pasti kita akan bahagia,” ucap Miranda pada Nolan. “Semuanya sudah berakhir. Kita tidak bisa kembali seperti dulu karena kamu yang sudah menghancurkannya.” “Semua itu aku lakukan demi kita. Lihatlah buktinya kamu menjadi pria yang sukses dan aku juga masih memiliki beberapa aset. Kita tidak kekuranga
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more

Jangan Memaksakan Dirimu

Nolan mundur beberapa langkah hingga akhirnya dia ada di dekat dinding. Dia memegang dinding itu untuk menopang tubuhnya. Dia pun mendengar orang yang ada di depannya dan yakin jika orang itu adalah seorang wanita. “Nolan, mengapa kamu terus saja menolak aku?” tanya wanita itu pada Nolan. Sembari berjalan mendekat ke arahnya. Wanita itu akhirnya sudah ada di dekat Nolan. Yang sudah tidak memiliki tenaga untuk melawan. Rupanya efek obat yang sudah diberikan olehnya sudah bereaksi. “Jangan memaksakan dirimu,” ucap wanita itu dengan nada lembut. Sembari memapah Nolan ke arah ranjang. “Miranda, apakah semua ini rencanamu?” “Jika tidak begini maka aku tidak akan bisa bersama denganmu. Aku hanya ingin menghabiskan hari bersama denganmu. Aku ingin merasakan setia hentakkan yang penuh gairah denganmu.” Miranda tersenyum. Dia sama sekali tidak memerlukan cahaya lampu untuk mendekati pria yang diinginkannya. Dia pun akhirnya sudah ada di dekat Nolan dan memapahnya mendekat ke arah ranja
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status