Bab 46Di saat yang bersamaan, Riri seperti sedang bermimpi. Disebuah padang rumput yang luas, Satria datang menghampirinya, lalu mereka berciuman. Perlakuan Satria yang begitu lembut benar-benar membuai gadis itu, memantik gairahnya sebagai seorang wanita.Pria itu mencecap senti demi senti tubuhnya, menyesap manis bibir semanis ceri, kemudian meremas gundukan kenyal di dadanya. Riri melenguh, mengerang lirih sembari melengkungkan tubuhnya.Keduanya kini sama-sama polos, bagaikan bayi besar. Riri terus merintih, antara geli dan nikmat saat jari-jari besar itu mulai menyentuh lembah terdalam surgawi miliknya.Permainan itu begitu panas dan liar. Riri bahkan sudah dua kali mendapatkan pelepasannya. Keringat menetes di sekujur tubuhnya, tapi justru itu yang membuatnya terlihat semakin cantik dan seksi.Sementara itu di sisi lain, Leo terus mempermainkan tubuh gadis itu. Dia memang melakukannya dengan sangat lembut, karena tak ingin gadis yang telah tertidur itu membuka matanya. Leo masi
Baca selengkapnya