Bab 23 Sebenarnya Satria hanya ingin masuk ke dalam mobilnya. Dia mengerti arti tatapan Daffa yang terlihat tidak enak karena ia menyaksikan perdebatan keluarga itu. Namun ternyata Riri malah salah paham. Dia pikir Satria akan meninggalkannya. "Ya, kenapa, Ri?" tanya lelaki itu saat tubuhnya sudah menyentuh jok di depan kemudi. "Om mau pergi?" Cepat-cepat Satria menggeleng. "Om hanya ingin duduk di sini, menunggu kamu selesai berbicara dengan ayah dan ibumu." Namun Riri menggeleng. Tatapannya begitu sayu. "Tak ada yang perlu dibicarakan lagi, Om. Apakah Om tidak dengar, Mas Daffa sudah meminta Bapak untuk meninggalkan rumah ini?" Riri menunjuk ke arah dua lelaki beda generasi itu. Daffa terlihat memegang lengan Prasetyo, memegangnya kuat, sehingga mau tidak mau Prasetyo terpaksa melangkah mengikuti putranya melewati pintu depan. "Justru Om yang meminta maaf karena sudah turut menyaksikan...." "Itulah keluarga kami, Om. Maaf, aku memang berasal dari keluarga...." Lagi-lag
Read more