Semua Bab Mengejar Sekretaris Kaya: Bab 291 - Bab 300

495 Bab

Bab 291

Cindy menjelaskan dengan sikap biasa, "Pak Hery mendadak ada urusan, jadi menunjukku mewakili Grup Suhendra untuk mengucapkan selamat kepada Nyonya Besar atas cucu kembarnya. Aku dan Pak Laskar hanya sejalan saja.""Berarti kamu masih bekerja di Grup Suhendra." Sikap Yogi tidak bisa dikatakan baik atau buruk. Dia memegang segelas anggur merah di tangannya dan mengocoknya pelan. Cairan di dalam gelas itu terus membentur dinding gelas. Keheningan lebih menyeramkan daripada bersuara.Hati Cindy saat ini seperti anggur merah, dikendalikan olehnya, bergoyang dan naik turun.Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah mereka buka kartu.Bagaimana Yogi menghadapi Cindy yang terang-terangan mempermainkannya?Cindy merasa tidak heran kalau dia menyirami segelas anggur tersebut langsung ke wajah Cindy dan menggunakan cara yang paling sederhana dan kasar untuk membuat Cindy malu di depan umum.Yogi memang menyodorkan gelas anggur tersebut ke depan Cindy, tapi tidak disiram, tapi pinggiran gelasny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 292

Di mata orang lain, mereka berempat sedang mengobrol dan tertawa tapi Cindy gelisah.Untungnya, Liana mengingatkan Yogi saat ini, "Pak Yogi, Nyonya Besar sudah turun, ayo kita sapa."Yogi menatap Cindy untuk terakhir kalinya dan mengangguk, "Permisi dulu."Lalu dia berjalan dengan merangkul Liana pergi untuk berbicara dengan Nyonya Besar Keluarga Helmino."...."Cindy merasa agak tidak nyata.Pada pertemuan pertama setelah buka kartu, tidak ada balas dendam yang ditakutkan Cindy, bahkan tidak ada jebakan yang disengaja atau ejekan yang keji.Yogi mendoakan Cindy lalu pergi .... Apakah dia merasa pemaksaan memang tidak ada gunanya, jadi dia memutuskan untuk melepaskan Cindy?Kondisi lolos dari bencana itu datang secara tak terduga, tanpa sadar mata Cindy mengikuti sosok Yogi, bertanya-tanya kenapa tiba-tiba sifatnya berubah?Laskar memperhatikan bahwa Cindy memandangnya "dengan obsesif".Dia berkata pelan, "Yang sekarang ada di sini tapi kamu terus menatap mantanmu. Bukankah kamu nggak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 293

Laskar masih ingat Cindy mengenakan kebaya modifikasi berwarna hijau muda di kapal pesiar Keluarga Sukajo.Dengan rambut disanggul, Cindy menaiki tangga dengan lemah gemulai seperti dahan pohon yang tertiup angin di tepi sungai pada bulan Maret.Dia tiba-tiba merasa bahwa ketertarikannya pada Cindy seharusnya sudah ada sejak saat itu.Cindy berkata dengan tenang, "Kalau Pak Laskar merujuk pada seseorang, mungkin salah orang."Laskar bergumam sendiri, "Aku kenal seorang ahli yang sangat pandai membuat kebaya. aku akan pesan kebaya warna ini untukmu nanti. Berapa ukuran kamu? Atau di akhir pekan, kuajak kamu menemui ahli itu. Kebaya lebih baik kalau dibuat sesuai ukuran tubuh.""...."Cindy menemukan bahwa Laskar memiliki satu kemampuan yang sangat kuat, yaitu dia hanya mendengarkan apa yang ingin dia dengar dan hanya mengatakan apa yang ingin dia katakan.Cindy pernah melihat pria yang mendominasi seperti Yogi dan dia juga pernah melihat pria yang sopan seperti Steve, tapi Cindy mendapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 294

Cindy sontak menoleh.Yogi berkata dengan nada dingin, "Aku nggak ikut dengan Cindy dan hubunganku dengan Cindy bahkan sangat ... biasa-biasa saja. Aku nggak akan membela Cindy 'kan.""Aku ...." Tiara ingin bilang mana ada hubungan yang biasa-biasa saja? Cindy adalah wanitamu sebelumnya!Tapi, Tiara berani membantah Laskar dan sama sekali tidak berani membantah Yogi.Bukan karena status Yogi lebih tinggi dari Laskar, melainkan karena Laskar mudah diajak bicara, Tiara tahu dia tidak akan marah, tapi Yogi berbeda.Auranya menakutkan hanya dengan berdiri di sana."Aku ... kalian menindasku beramai-ramai!" Tiara merasa sedih.Cindy mengernyitkan bibir, "Penjahat malah mengadu duluan. Jelas sekali kamu yang menindas Nyonya Besar Keluarga Helmino dulu."Tiara menatap, "Rumor apa yang kamu buat! Nggak ada!"Cindy berjalan menuju Tiara, "Hari ini adalah selamatan satu bulan cucu dia. Dia mengundangmu untuk merayakannya dengan niat baik, anggur enak dan makanan enak. Kebencian atau dendam apa k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 295

Acara selamatan satu bulan Keluarga Helmoni diadakan di rumah, seluruh vila terang benderang baik di dalam maupun di luar.Cindy dan Steve meninggalkan ruang perjamuan dan pergi ke taman. Steve merasa angin agak kencang dan Cindy hanya mengenakan gaun, dia takut Cindy akan masuk angin, "Kamu sudah menyapa Nyonya Besar Keluarga Helmino, kamu boleh pulang dulu, kuantar kamu pulang."Cindy menggelengkan kepalanya, "Tunggu sebentar lagi, acaranya belum selesai."Biarpun tidak ada seorang pun yang peduli pada Cindy biarpun dia pergi sekarang, Cindy terbiasa bersikap hati-hati dan sopan, tidak meninggalkan kekurangan untuk dikritik.Steve mengulurkan tangan, mengencangkan jas yang dikenakan Cindy dan bergeser ke arah mata angin untuk menghalangi angin untuk Cindy.Dia menunduk untuk melihat wajah Cindy yang ditutupi riasan dan bertanya dengan suara kecil, "Kamu sepertinya sangat lelah. Apa kamu terlalu sibuk bekerja dan nggak punya waktu untuk istirahat?""Aku baru saja bergabung dengan peru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 296

Tapi, pada akhirnya baik Yogi maupun Steve tidak mendengar jawaban Cindy.Karena tepat pada saat itu, ponsel Steve berdering dan yang menelepon adalah Melly."Kak Steve, Kak Steve, di mana kamu? Sesuatu terjadi padaku, cepat datang selamatkan aku!"Steve mengernyit, "Melly, jangan khawatir, apa yang terjadi?"Melly jelas ketakutan dan tergagap, "Aku, aku sedang mengemudi, saat aku melihat ponselku sebentar, lalu aku mendongak dan melihat seseorang hendak menyeberang jalan di depanku ...."Hati Steve mencelos, "Lalu apa?""Lalu aku buru-buru memutar setir untuk menghindarinya. Sekarang mobilku menabrak sabuk hijau dan terjebak, mobil nggak bisa bergerak. Apa yang harus kulakukan? Aku sangat takut. Cepat kemari, cepat selamatkan aku ...."Steve, "Nggak ada yang terluka, kamu seharusnya merasa beruntung. Siapa yang mengajarimu melihat ponsel saat mengemudi? Kamu masih berani menangis. Kalau Kak Hery tahu, dia akan mematahkan kakimu."Melly menangis, "Jangan marah lagi, cepat datang selama
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 297

Cindy menoleh seolah tidak mendengar dengan jelas, "Apa yang Pak Yogi katakan?"Kamar itu tidak dingin, sehingga Yogi melepas jas dan meletakkannya di lengan, dia hanya mengenakan kemeja putih dan rompi wol abu-abu tua.Dia mengenakan ban lengan, lengannya diikat hingga membentuk otot, menunjukkan keanggunan dan keliaran.Pada jarak sedekat itu dan kata-kata Yogi juga tidak ambigu, maka Cindy pasti melamun parah sehingga tidak mendengar kata-katanya. Yogi tahu bahwa Cindy tidak ingin menanggapi, jadi dia tersenyum, "Nggak."Cindy terus melihat si kembar.Hmm, Cindy benar-benar tidak mau menanggapi.Cindy tidak tahu kenapa Yogi tiba-tiba berkata seperti itu?Walaupun tidak ada keguguran yang tidak disengaja, dia juga tidak akan membiarkan Cindy melahirkannya. Ini adalah jawaban yang dia berikan kepada Cindy ketika Cindy menderita dismenore tapi dikira keguguran.Cindy tak mau membahas soal punya anak dengan dia, itu aneh dan tak ada artinya.Si kembar sedang tidur nyenyak, Cindy membung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 298

Telapak tangan Yogi panas jadi sentuhannya tak bisa dihiraukan. Tubuh Cindy pun menegang. Tepat ketika dia hendak mengatakan sesuatu, Yogi melepaskan Cindy dan bahkan mundur selangkah dengan sopan.Seolah-olah dia benar-benar hanya memapah Cindy dengan "sopan.Cindy segera merapikan gaun, lalu memandangnya dengan heran dan mengulurkan tangan, "Berikan pakaianku."Yogi memberikan jas di pelukannya kepada Cindy.Cindy menarik tangan, "Aku ingin pakaian Profesor Steve."Yogi menyipitkan mata, Cindy menjelaskan tanpa daya, "Itu jas Profesor Steve, aku harus kembalikan kepadanya."Ekspresi Yogi terlihat seperti ingin langsung membuang jas itu ke tempat sampah.Tapi, entah kenapa, tapi setelah beberapa detik, dia tetap melemparkannya pada Cindy.Cindy segera menangkapnya, dia terkejut karena Yogi begitu mudah diajak bicara."Dia pria dewasa tapi masih memakai parfum, apa kamu nggak merasa dia banci."Ada aroma kayu manis yang sangat tipis di jas Steve yang berkesan hangat. Aroma itu tidak me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 299

"Pak Yogi, hubungan kita sudah berakhir, aku mengerti kamu akan sedikit enggan karena kepergianku yang tiba-tiba, tapi itu sudah lama sekali, kamu seharusnya menerima kenyataan ini, nggak perlu mengganggu aku ... sepatu bekas yang sudah bosan kamu tiduri."Yogi yang bilang dia sudah bosan tidur dengan Cindy, dia juga yang bilang Cindy adalah sepatu bekas.Yogi mengambil satu langkah ke arah Cindy.Mereka berada di tempat parkir yang tidak terlalu terang, fitur wajahnya kabur dan emosinya juga, "Katakan, lanjutkan, ada apa lagi, apa lagi yang kubilang padamu."Cindy berpikir sejenak dan menyadari ada terlalu banyak hal, "Nggak suka, nggak layak, nggak punya didikan keluarga, terlalu sembarangan ...."Bahkan mengulangi komentar Yogi saja sudah membuat Cindy merasa hatinya sesak dan sakit.Tidak ada gadis yang bisa tetap acuh tak acuh kalau dihina seperti ini."Pak Yogi, kamu bisa mendapat banyak hiburan dan kamu bisa mendapatkan wanita mana pun yang kamu inginkan, tapi aku sudah menghabi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Bab 300

Cindy tertegun, ketika dia membaca isinya, dia melihat nama pemilik adalah Cindy.Lokasi rumahnya juga di komunitas kelas atas yang sangat dekat dengan Grup Suhendra."...."Cindy berpikir keras, pertama-tama Cindy mengecualikan Steve. Steve tidak akan melakukan hal seheboh itu. Walaupun dia ingin memberi Cindy rumah, dia pasti akan memberi tahu Cindy.Seseorang yang akan melakukan hal seheboh itu .... Cindy langsung mengirim pesan kepada Laskar, "Pak Laskar, apa kamu mengirimiku sesuatu ke perusahaan?"Dia selalu mengirimkan bunga kepada Cindy sebelumnya sehingga sulit bagi Cindy untuk tidak curiga bahwa dia juga bertanggung jawab atas hal yang mencolok ini.Laskar mungkin sedang sibuk dan tidak menjawab. Baru satu jam kemudian dia langsung menelepon, "Apa Bu Cindy mengingatkanku bahwa bunga hari ini belum terkirim? Bukankah aku mendengarkanmu untuk nggak membuang-buang uang dan menyumbangkan uang itu untuk amal."Cindy sedikit mengernyit, "Jadi kamu nggak mengirimiku apa pun hari ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
50
DMCA.com Protection Status