Home / Romansa / Mengejar Sekretaris Kaya / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Mengejar Sekretaris Kaya: Chapter 261 - Chapter 270

495 Chapters

Bab 261

"...."Cindy kemudian teringat di kapal pesiar Keluarga Sukajo, Yogi membawa Cindy ke kamar di lantai 2. Laskar sedang duduk di meja mahjong dan meminta Cindy menyalakan rokok untuknya.Dalam situasi itu, kalau Cindy melakukannya, artinya dia bersikap murahan, jadi Cindy tidak melakukannya saat itu.Namun, Cindy tidak pernah menyangka Laskar tiba-tiba akan "menghitung masalah lama" dan mendapatkan kembali martabaknya di sini.Setelah Cindy bereaksi, selain merasa dihina seperti saat itu, dia juga merasa seperti dipermainkan orang secara diam-diam.Cindy agak kesal.Namun, pada analisis terakhir, itu hanya menyalakan rokok dan bukan masalah lain, Cindy bahkan tidak punya alasan untuk memarahi orang.Yogi melirik Cindy tanpa ekspresi, lalu lanjut mengobrol dengan Laskar, tapi nadanya jauh lebih cuek dan dingin.Cindy makan dalam diam. Ponselnya bergetar karena menerima pesan WhatsApp. Steve mengirimkannya ke Cindy, meminta beberapa data pada Cindy. Cindy menjawab.Steve sekalian bertanya
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 262

Liana cemberut dan berdiri, "Kak, tunggu aku sebentar."Cindy segera meninggalkan ruangan itu.....Yogi akan kembali ke perusahaan, sedangkan Cindy pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya.Mereka berpisah di depan pintu restoran, Cindy berkata secara simbolis, "Pak Yogi, aku pergi dulu."Yogi memandang Cindy, "Apa kamu menelepon untuk melaporkan Laskar merokok di dalam ruangan?"Cindy berkata tanpa mengubah ekspresinya, "Pak Yogi, aku benar-benar nggak lapor."Yogi tidak memercayainya dan tersenyum, "Aku nggak bilang kamu salah."Cindy tidak akan sebodoh itu hingga mengakui segalanya setelah mendengar apa yang dia katakan. Satu-satunya orang di dunia yang bisa Cindy percaya sepenuhnya adalah diri sendiri.Orang lain mungkin akan menusuk dia dari belakang pada suatu saat."Pak Yogi, aku benar-benar nggak lapor."Yogi terlalu malas untuk berdebat dengan Cindy. Dia memegang dagu Cindy, menyipitkan mata dan menatap wajah Cindy, "Mulai sekarang, kecuali aku, kamu nggak perlu terlalu pa
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 263

Oh.Ternyata Yogi meninggalkan Pantai Timur tadi malam karena Yona mengalami kecelakaan mobil.Noda darah dan bau disinfektan di mantelnya juga milik Yona.Apakah dia juga menjaga Yona sepanjang malam? Itu sungguh tulus.Cindy memandangi ibu dan putri itu, lalu berkata perlahan, "Aku juga akan tinggal di Pantai Timur malam ini dan aku seharusnya akan bersama Yogi besok dan lusa. Yona, kamu bisa terus memanggilnya untuk pergi, asalkan dia bersedia pergi bersamamu, aku nggak akan pernah menghentikan dia."Yona tertegun sejenak, lalu menegakkan tubuh, "Kamu! Kamu!"Mata Yona merah dan lembap, seolah-olah mentalnya terpukul keras, dia tidak bisa berkata-kata untuk waktu yang lama.Ibunya Yona semakin marah dan langsung mendorong Cindy, "Dasar jalang, apa katamu!"Cindy menghindari tangan ibunya Yona, mengerucutkan bibirnya dengan acuh tak acuh, lalu berbalik dan pergi.Ibunya Yona masih terus mengomel di belakang, "Beraninya kamu merusak hubungan cinta orang lain dan memamerkan kekuasaanmu
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 264

"...."Cindy memilih dia pergi mati.Sekarang musim hujan sehingga tidak mudah berkeringat, tidak masalah kalau tidak berganti pakaian selama dua hari.Namun, Cindy tetap menemukan caranya. Dia langsung menghubungi WhatsApp pegawai toko merek tempat Cindy membeli barang dan meminta dia membantu Cindy memilih dua set pakaian. Cindy bisa membayar biaya kurir untuk mengirimkan barang langsung ke Kompleks Vila Loffe.Hanya saja saat ini sudah larut malam, pegawai toko sudah pulang kerja. Dia meminta maaf dan mengatakan akan mengaturnya di toko besok pagi.Cindy menjawab terima kasih.Mereka tiba pada jam 12 malam.Laskar yang keluar untuk menyambut mereka. Ketika dia melihat Cindy, ketertarikan di matanya menjadi semakin kuat, "Pak Yogi juga mengajak Bu Cindy? Oke, banyak orang akan lebih ramai. Kami nggak bisa tidur jadi lagi main kartu di atas. Mau main bareng?"Yogi mengangguk dan menoleh pada Cindy, "Pergi nggak?"Cindy menolak dengan halus, "Pak Yogi, aku agak ngantuk.""Kalau begitu
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 265

Yogi mengernyit dan mengangkat tangan untuk menyalakan lampu samping tempat tidur.Ujung hidung Cindy agak merah dan air mata menggenang di sudut matanya akibat bersin terus menerus.Di bawah tatapannya, Cindy bersin lagi.Yogi kehilangan seluruh semangatnya, dia bangun dari tubuh Cindy dan bertanya, "Apa kamu kedinginan?"Cindy mendengus, "Mungkin karena Pak Yogi dingin."Yogi baru saja kembali dari luar, tubuhnya diselimuti oleh dinginnya dini hari musim hujan yang menusuk tulang.Dia tanpa sadar menjauh dari Cindy, memandangi tubuh Cindy yang meringkuk di bawah selimut dan mengernyit lagi, "Tidur pakai jeans, apa kamu nggak merasa nggak nyaman?"Cindy merasa tidak nyaman tapi harus menahannya. Apakah Cindy harus memakai jubah mandi hotel? Bukankah itu lebih nyaman bagi Yogi?"Aku nggak punya pakaian ganti, jadi apa boleh buat."Yogi membuka kancing kemeja dan memandang Cindy, "Pakaianmu juga ada di dalam koper, ambil sendiri."Cindy tertegun, "Apa Pak Yogi membantuku mengemas pakaia
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 266

Yogi menyipitkan mata, mengangkat ponsel dan menelepon Qweneth."Apa asisten Linda masih menjaga ibunya Cindy?"Qweneth, "Ya, dia harus menjaganya sampai besok."Yogi lalu berkata, "Suruh Departemen Hukum menyiapkan satu kontrak."....Cindy bertanya pada pelayannya di mana tempat makan sarapan.Pelayan itu membawa Cindy ke restoran vila.Cindy memesan semangkuk ramen dan hendak mengembalikan daftar menunya kepada pelayan ketika seorang pria duduk di seberangnya.Itu Yogi yang berpakaian santai."Pesan satu untukku juga."Cindy tidak punya pilihan selain memesankan satu untuknya.Cindy memperhatikan suasana hati Yogi tampak biasa saja, mungkin karena kejadian di pagi hari. Dia berpikir lalu bertanya dengan prihatin, "Kenapa nggak tidur lebih lama, Pak Yogi? Kamu tidur sangat larut tadi malam.""Aku disiksa oleh seseorang sampai hilang kantuknya." Yogi mengambil gelas bersih dan menuangkan segelas air hangat."Kalau begitu kamu pergi tidur lagi setelah makan atau tidur siang nanti."Mat
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 267

Cindy menahan napas dan berkata dengan tenang, "Nggak, aku pikir itu akan memakan waktu tiga atau lima tahun. Aku nggak menyangka itu sepuluh tahun, jadi aku agak terkejut. Tapi, kalau kupikirkan dengan cemat, bekerja di mana pun juga sama. Bekerja di Grup Mega selama sepuluh tahun, juga sangat sepadan."Yogi, "Kalau begitu kamu tandatangani. Tanda tangan elektronik juga sah secara hukum. Aku akan lihat kamu menandatanganinya."Dia mendesak selangkah demi selangkah.Cindy meletakkan ponselnya dan berkata, "Tentu saja aku percaya pada Pak Yogi, tapi itu sepuluh tahun .... Kalau aku bisa hidup sampai usia 80 tahun, maka sepuluh tahun ini adalah 1/8 dari seluruh hidupku, dikurangi 25 tahun yang sudah kuhabiskan, aku nggak punya banyak waktu lagi."Yogi mencibir, "Memintamu menandatangani kontrak sepertinya aku menginginkan nyawamu.""Walaupun bukan menginginkan nyawaku, itu akan mencabut separuh nyawaku," Cindy menunduk dan tersenyum pahit, "Aku mengikuti Pak Yogi setelah lulus kuliah pad
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 268

Cindy tertarik, "Sasaran panah."Makanan Yogi adalah bubur dengan sayur, jamur dan udang. Dia mengambil sendok, ketika melihat Cindy tertarik, dia berkata, "Mau main panahan? Aku bisa mengantarmu ke sana."Antara tidur dan memanah, Cindy tentu saja memilih memanah.Jadi setelah sarapan, mereka pergi ke lapangan.Awalnya, Cindy pikir mereka hanya berduaan, tapi begitu tiba, Cindy melihat Hery, Sisilia dan seorang gadis yang belum pernah dia lihat sebelumnya.Suasana antara dua wanita dan pria itu agak rumit.Karena intervensi mereka berdua, ketiganya membuang muka.Hery menoleh ke arah mereka dan tersenyum alami, "Kukira hanya kami yang keluar sepagi ini. Apa Pak Yogi dan Nona Cindy juga datang untuk memanah?"Yogi melirik Sisilia lalu berkata, "Hari ini cuacanya bagus, sangat cocok untuk olahraga di luar."Hery setuju, "Dua hari ini cerah, jadi ketika Laskar menyarankannya, aku setuju. Dia seharusnya mengajak banyak orang."Omong-omong, dia memperkenalkan gadis asing itu, "Putri dari G
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 269

Cindy berjuang dengannya. Setelah berusaha sekuat tenaga, dia menghela napas dan menoleh ke luar jendela, "Apakah itu sasaran di halaman? Sasaran panahan atau sasaran pistol?"Pelayan membawakan sarapan mereka dan tersenyum ketika mendengar ini, "Itu sasaran panahan, ada juga arena tembak di sini, tapi di dalam ruangan."Cindy tertarik, "Sasaran panah."Makanan Yogi adalah bubur dengan sayur, jamur dan udang. Dia mengambil sendok, ketika melihat Cindy tertarik, dia berkata, "Mau main panahan? Aku bisa mengantarmu ke sana."Antara tidur dan memanah, Cindy tentu saja memilih memanah.Jadi setelah sarapan, mereka pergi ke lapangan.Awalnya, Cindy pikir mereka hanya berduaan, tapi begitu tiba, Cindy melihat Hery, Sisilia dan seorang gadis yang belum pernah dia lihat sebelumnya.Suasana antara dua wanita dan pria itu agak rumit.Karena intervensi mereka berdua, ketiganya membuang muka.Hery menoleh ke arah mereka dan tersenyum alami, "Kukira hanya kami yang keluar sepagi ini. Apa Pak Yogi d
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bab 270

Namun, Hery mengabaikannya.Tiara menyilangkan lengan dan menjadi semakin bangga, "Ada orang memang tercela, dia nggak diajak, tapi masih memohon untuk ikut, lengket seperti perangko dan nggak bisa diusir. Karena dia sangat suka melayani orang, maka layani dengan baik. Dia hanya bernilai sebesar ini."Sebagai pengamat, Cindy menganggap kata-kata ini kasar.Mata Tiara berkedip, "Oh, Bu Sisilia, jangan salah paham, aku bukan membicarakanmu, tapi bisakah kamu mengangkat payungnya? Aku kepanasan."Sisilia merias wajahnya sehingga wajah aslinya tidak terlihat, hanya bibir dia yang terkatup rapat.Entah kenapa Cindy merasa perubahan suasana hati Sisilia bukan karena dipermalukan oleh Tiara, tapi lebih cenderung karena Hery mendengar kata-kata tersebut tapi tetap cuek.Cindy mau tak mau menoleh ke arah Yogi, setidaknya Sisilia pernah bersamanya, kini Sisilia diejek seperti ini, apa reaksinya?Yogi mengernyit.Namun, dia mengernyit dan berkata pada Cindy, "Apa kamu terbalik memakai pelindung d
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
50
DMCA.com Protection Status