All Chapters of Dikira Suami Melarat, Ternyata Penerus Hebat: Chapter 161 - Chapter 170

Malam hari itu di kediaman Ferdy Charlton, tepatnya di ruangan keluarga.Melda sedari tadi memperhatikan kalung Tiffany Co pemberian dari Zavy. Melda tidak bisa menahan kegembiraan yang menyembul di wajahnya. Jujur saja, kalung ini sudah dia nantikan selama lebih dari dua puluh tahun semenjak menjadi istri Ferdy, tetapi baru hari ini bisa kesampaian.“Akhirnya aku bisa juga memilikinya,” ucapnya sumringah. Matanya berbinar dan pujian kepada Zavy tak henti dari tadi.Begitulah cara menaklukan hati wanita, salah satunya cukup dengan memberikan perhiasan mahal.Padahal harganya masih puluhan ribu dollar saja.Seandainya Melda meminta sesuatu yang jauh lebih mahal dari itu, tentu Zavy bisa memenuhinya. Apa yang sulit bagi Zavy untuk hal kecil semacam itu?“Hanya dijual lima buah di Gloriston. Kalung ini termasuk langka. Aku sangat bangga bisa memiliknya.” Meskipun Melda bicara sendiri, tapi lirikannya mengarah kepada suaminya yang sedang sibuk bermain Hp. Sengaja dia melemparkan sindiran

Tidak ada satu pun dari mereka yang bisa tidur malam ini karena Vinna tak kunjung ada kabar hingga tengah malam jam dua belas. Semua orang yang kenal dengan Vinna mereka hubungi tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang tahu. Payahnya, tidak ada satu pun karyawan di CPG yang tahu tentang siapa orang yang menjemput Vinna. Mereka tidak ada yang tahu kalau Vinna dijemput oleh utusan Keluarga Rock. Info yang diterima anggota Keluarga Charlton hanyalah Vinna dijemput oleh dua orang pria berbadan tegap dan berpakaian serba hitam ala mafia. Dengan info yang amat sedikit, anggota Keluarga Charlton sangat kesulitan untuk melacak keberadaan Vinna.Keesokan paginya. Vinna masih belum pulang dan tidak ada kabar tentang di mana keberadaan dirinya. Ketika Zavy sudah berada di kantor CPG, dia menanyakan kepada banyak orang di sana, terutama petugas respsionis dan juga security yang berjaga kemarin. Dua orang security memberikan kesaksian bahwa Vinna dijemput oleh dua pria tidak dikenal lalu masuk k

Gavi?Orang pertama yang merespons tentu saja Luis Charlton. “Kau mencurigai Gavi? Ha? Apa kau sinting? Jangan sampai kita menebarkan fitnah keji kepada anggota Keluarga Rock!”Zavy diam, salah. Tapi ketika dia bersuara, pun salah.Luis Charlton malah berang. “Apa-apaan kau bicara seperti itu, Zavy? Maksud mu Vinna hilang gara-gara Gavi? Begitu?”Zavy mengingatkan bahwa satu-satunya orang yang dikenal dan belum ditemui hanyalah Gavi. Cukup itu. Bukan berarti dia langsung memberikan tuduhan. Hanya saja bagi Luis Charlton statement Zavy barusan merupakan sebuah singgungan, mengingat pula dirinya belakangan ini pernah bertemu dengan mengobrol bersama Gavi.“Gavi adalah pria baik-baik,” bela Luis Charlton. “Dia menghabiskan banyak dollar ketika aku berulang tahun pada saat semua anak, menantu, cucu, dan semua anggota Keluarga Charlton tidak ada yang ingat aku sudah bertambah usia. Di antara kalian semua dan termasuk kau Zavy, kalau dibandingkan dengan Gavi, jauh lebih baik Gavi. Jadi jika

Luis Charlton, Ferdy, dan semua orang di sana lantas penasaran. Kira-kira apakah alasan Gavi tega mau menyingkirkan keberadaan Zavy dari sini?Belum sempat Zavy melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba saja Luis Charlton membentak, “Hentikan! Tidak usah kau bicara lagi! Aku sudah muak mendengarkan ocehan mu! Kau sudah tidak layak berada di lingkungan Keluarga Charlton. Status Gavi sangat jelas, sementara status mu tidak jelas! Jadi dengan begitu semua orang sudah bisa menilai sekarang siapa yang benar dan siapa yang salah.”Hingga Zavy tidak bisa diberikan kesempatan lagi untuk bicara. Dia ingin rasanya mengutarakan apa sebenarnya maksud dari tujuan Gavi untuk menyingkirkan dirinya dari sini. Ya, karena kekuasaan. Ya, karena warisan.Meski begitu, seandainya Zavy berkata terus terang apa adanya, apa lantas Luis Charlton bakal percaya? Jawabannya tentu saja tidak.Bahkan untuk Ferdy saja belum tentu juga percaya kalau seandainya Zavy bilang bahwa dia adalah sang penerus yang selama ini hilan

“Secara diam-diam kami mengambil sampel rambut dan darah mu. Kami sudah mengeceknya. Semua sudah terbukti. Kau memanglah orangnya, Zavy. Kau adalah putra tunggal Marvin Rock yang sempat hilang,” ungkap Russel blak-blakan.Zavy menghela napas kasar. Matanya agak menyipit, lalu berpikir kapan mereka mengambil sampel rambut dan darah. Dia teringat ketika mendonorkan darah untuk Luis Charlton. Dan soal rambut, bisa jadi rambut rontok yang terjatuh. Mudah saja bagi Keluarga Rock untuk memobilisasi para petugas rumah sakit waktu itu.“Apa aku harus mengambil dokumennya sekarang?” tanya Russel mengangkat alisnya sedikit.“Tidak perlu, Paman.”“Baiklah. Jadi kau tidak perlu mempertanyakan hal ini lagi. Kau memang putra kandung dari Tuan Marvin Rock. Kau berdarah Rock asli. Kau adalah ahli waris tunggal. Dan kau adalah sang penerus yang selama ini hilang. Apa kau sudah puas sekarang?”Zavy bungkam.Pengakuan semacam itu sudah direncanakan oleh Keluarga Rock dan juga Winston. Tapi tidak dalam w