Home / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Terjerat Hasrat Suami Kontrak : Chapter 201 - Chapter 210

280 Chapters

201. Extra Part 1 River-Adeline: Lingerie Hitam

***San Pedro, musim semi.“Besok hari minggu, apa kalian mau ikut Nenek ke mansion Herakles? Kakek punya burung baru di kebun Turmalin,” tutur Anais sambil memangku Jennifer yang berusia lima tahun.Anak kecil yang semula asik memakan lolipopnya, langsung mendongak pada Anais. “Burung baru? Kali ini warnanya apa, Nenek?”Jenson yang mendengarnya langsung menyahut, “apa burungnya besar?”“Kalian akan tahu setelah melihatnya langsung!” sahut Anais sengaja membuat dua cucunya penasaran.Jennifer seketika turun dari pangkuan Anais. “Nenek, aku mau melihatnya!”Anak itu berpaling pada saudara laki-lakinya dan melanjutkan, “Jenson, ayo kita ikut Nenek dan lihat burungnya!”“Bilang pada Mommy jika kalian mau ikut Nenek. Jika Mommy mengijinkan, kalian bisa menginap 3 hari di mansion Herakles,” sahut Anais berbisik.“Ini seru. Aku akan meminta Kakek bermain di kebun Turmalin!” tukas Jenson antusias.Bocah itu menoleh pada adiknya dan berkata, “Jenny, ayo kita minta ijin Daddy dan Mommy!”Dia
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

202. Extra Part 2 River-Adeline: Kau Selamanya Milikku

“Senang bertemu Anda, Nona Nancy,” tutur River begitu menarik diri.Adeline seketika berpaling saat mendengarnya.‘Ah … jadi dia senang bertemu wanita seksi ini, ya? River Reiner, aku baru tahu ternyata seleramu mengejutkan!’ batin Adeline menatap tajam.River menyadari istrinya terganggu, tapi dia harus tetap menjaga sopan santun di depan Nancy.Wanita seksi itu menjulurkan tangannya membelai wajah River seraya berkata, “Anda datang untuk liburan?”River mencekal tangan Nancy dan tersenyum dingin. Tanpa ragu, dia merengkuh pinggang Adeline agar mendekat padanya.“Benar, Nona. Saya sedang liburan bersama istri saya-Adeline!” tukas pria itu tegas.Nancy menatap Adeline dari atas sampai bawah. “Menarik, istri Anda sangat cantik, Tuan Reiner.”“Terima kasih, saya sering mendengarnya!” sambar Adeline yang menjawab impulsive.Nancy seketika menyeringai, dia menawarkan jabatan tangan seraya berkata, “saya Nancy Weber!”“Adeline Herakles!” sahut istri River itu meraih tangan Nancy.Alih-alih
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

203. Extra Part 3: Jenson-Johan-Jennifer

*** San Pedro, musim panas. “Maaf, Nona. Seseorang mengirimkan ini untuk Anda,” tutur Kepala Pelayan sembari menyerahkan karangan mawar merah muda pada Jennifer. “Benar itu untukku?” Jennifer menyahut heran.Biasanya kiriman bunga atau hadiah yang datang padanya, sebenarnya untuk Jenson. Ya, para gadis kerap menitipkannya pada Jenny dan meminta gadis itu menyerahkannya pada Jenson. “Kurir bilang ini untuk Nona Jenny,” sahut Kepala Pelayan tadi. Jennifer pun meraih bunga itu. Dia langsung mengambil catatan kecil yang terselip di antara bunga. [Bukankah bunganya cantik? Aku tidak sengaja melihat bunga ini dan ingat dirimu, Jenny. Aku menikmati dansa kita malam itu. Lionel] “Ah ….” Jennifer menyeringai saat membaca isi catatan tersebut.Dan itu membuat semua orang di meja makan jadi penasaran. “Siapa yang mengirimkannya, Sayang?” Adeline bertanya. “Lionel, Mommy,” sahut putrinya itu santai. Namun, semua orang malah mengernyit. Bahkan Johan langsung menghentikan tangannya yang s
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Info Comeback: Season 2!

Hello, my lovely readers!Inura Lubyanka menyapa. Ah iya, di dunia kepenulisan teman-teman juga ada yang panggil aku Rara. Kakak-kakak pembaca boleh panggil aku senyamannya.Bagaimana kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja, yah. Aku harap di mana pun berada, kalian selalu jaga kesehatan dan dikelilingi orang-orang yang baik.Sebelumnya aku sangat berterima kasih pada kakak-kakak pembaca yang sudah antusias dengan cerita “Terjerat Hasrat Suami Kontrak”.Novel yang mengusung kisah River Reiner dan Adeline Daniester ini sangat berkesan bagi aku. Walau mungkin banyak kekurangan, tapi aku sangat senang menulis buku ini. Karena buku ini, aku bisa menuangkan semua isi kepala dan itu membuatku lega.Jujur, aku sangat jatuh cinta pada karakter River Reiner. River adalah putra Jade Herakles dari buku “Istri Pungut Sang Pewaris”. Dan aku sengaja membentuk karakter River berdasarkan apa yang diinginkan Jade.Ya, River punya segalanya. Dia pewaris, konglomerat generasi ketiga. Meski punya privil
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

204. S2: Aku Sudah Memiliki Kekasih

***“Ibu meninggal, tapi Ayah malah tidur bersama pelacur sebelum pemakaman selesai?!” Ashley mendecak geram saat membuka kamar sang ayah.Air matanya mengancam tumpah melihat pria dan wanita di sana, yang buru-buru menutupi tubuh telanjang mereka.“Jaga bicaramu, Ashley. Dia akan jadi ibumu!” sambar sang pria melotot tajam.Mendengar itu, rasanya Ashley jadi mual. Terlebih saat melihat wanita telanjang itu menggelayut manja pada dada ayahnya. Sorot matanya seolah mengejek Ashley.“Apa Ayah gila?!” sambar Ashley yang kini memicing pada wanita tadi. “Pelacur itu yang membunuh Ibu. Kenapa dia harus menjadi ibuku?! Harusnya aku membunuhnya. Aku akan membunuhnya sekarang!”Ashley membanting pintu dan berjalan masuk dengan tatapan tajam.Wanita terlanjang tadi seketika memeluk ayah Ashley sembari mendesah, “ah … Sayang. A-ashley sepertinya membenciku. Dia … d-dia tidak akan menerimaku jadi ibunya.”“Kenapa kalian hanya diam di luar?! Cepat seret Ashley pergi!” Pria itu mendecak murka.Hing
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more

205. S2: Kau yang Membuangku, Jadi Jangan Mengusikku Lagi!

“Kekasih?! Lucu sekali, sejak kapan kau punya kekasih selain aku, Ashley?!” Pemuda itu mendecak berang.Ashley semakin erat menggenggam lengan Johan dan lantas menyambar, “bukan urusanmu, Max! Kau yang membuangku, jadi jangan mengusikku lagi!”Meski ekspresi Ashley tampak bengis, tapi Johan bisa melihat matanya bergetar dari jarak sedekat itu. “Tidak, Ashley. Sampai kapan pun aku tidak akan melepasmu!” sambar Maximilian tajam.Irisnya melirik beberapa lelaki berjas hitam di sekitarnya, memberi kode agar mereka segera membawa Ashley padanya.Seketika itu orang-orang berjas hitam mendekati Ashley. Gadis itu mundur, mencari perlindungan di balik bahu Johan.“Ke mari, Nona. Menurutlah agar kami tidak menggunakan cara kasar!” decak salah satu lelaki tersebut.Ashley memicing, lalu mendengus sinis. “Tidak! Jangan mendekat!”Bukannya berhenti, lelaki jas hitam itu malah berniat menarik Ashley. Namun, Johan seketika mencekal tangannya sebelum dia menyentuh gadis tersebut.“Kau tuli? Dia tida
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

206. S2: Jadi Kau yang Akan Menjadi Tunanganku?!

“Kau pikir aku akan mengemis padamu?! Jangan bermimpi, Max. Aku tidak sudi menerima bantuanmu sedikitpun!” tukas Ashley memicing.Seringai berbahaya muncul di bibir Max. Melihat mantan kekasihnya membangkang, justru kian memacu hasratnya untuk menaklukkan.“Padahal ini kesempatanmu terakhir. Karena kau menolakku, kau harus bersiap tidur di penjara, Ashley!” sahut Max amat tegas.Benar saja, hari itu Ashley terpaksa bermalam di lantai sel yang dingin. Dia duduk dan menekuk lututnya di sudut kala para tahanan melihatnya dengan sinis. Saat itulah, Ahsley teringat wajah pucat sang ibu yang sepanjang hari berbaring di tempat tidur.Ya, mendiang ibunya menderita leukimia. Penyakitnya itu semakin parah saat sang ayah membawa pulang wanita lain dan bilang akan menikahinya. Sejak itu, potret keluarga sempurna dalam pikiran Ashley langsung hancur.‘I-ibu … kenapa Ibu meninggalkanku? Kenapa Ibu pergi dan membuat pelacur itu merebut Ayah dan semuanya?’ batin Ashley dengan napas sesaknya. ‘Ibu … b
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

207. S2: Mari Tentukan Tanggal Pertunangan!

“Kau bercanda? Tidak mungkin kau melupakan orang yang hampir kau tabrak kemarin malam ‘kan?!” Ashley berbisik seiring alisnya yang menyatu.Semua orang terpaku padanya. Terutama Jenson yang kini menatapnya heran, bahkan sorot matanya seolah berkata, ‘apa kau gila?’Pemuda itu mendekat, lalu berkata, “Nona, apa Anda salah satu fans saya?”Ya, jelas sekali Jenson berpikir seperti itu, sebab banyak sekali gadis yang coba mendekatinya dengan cara aneh. Namun, Ashley seketika mengernyit dan berpikir pemuda itu hilang akal.‘Fans katanya?! Hah … gila. Apa dia pikir dirinya Aktor terkenal?!’ batinnya dengan alis berkedut.Dia mendekati Jenson, wajahnya menjulur dan berbisik tepat di telinganya. “Kau pasti mau kabur dan tidak ingin bertanggungjawab ‘kan?!”“Apa?!” Jenson mengernyit.“Tidak usah berpura-pura bodoh!” sambar Ashley sinis. “Aku yang jatuh, kenapa kau yang hilang ingatan?!”“Nona Walter, sebenarnya apa yang kau bicarakan?!” Jenson menyahut dengan sorot penuh tanya.Jelas sekali pe
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

208. S2: Dia Mengingatkanku Pada Seseorang

“Tuan Derek, anak-anak sangat bersemangat. Bagaimana jika pertunangannya diadakan akhir bulan ini?” River berkata dengan tatapan dinginnya. Dia beralih mengamati Jenson dan Ashley seraya melanjutkan. “Kita buat pesta pertunangannya sebelum liburan musim panas berakhir. Jadi tidak mengganggu kegiatan belajar anak-anak kita.” “Hoho saya setuju, Tuan Reiner. Lebih cepat lebih baik agar kerja sama kita bisa segera dimulai!” sambar Derek tanpa rasa malu. River menyeringai. Jika bukan karena para pengkhianat La Huerta, dia tidak akan sudi mengorbankan putranya bertunangan di usia semuda ini. Apalagi dengan keluarga Walter yang sering terlibat masalah, bahkan reputasinya sempat hancur setelah Ashley muncul di berita kemarin. “Istriku, apa kau setuju?” River bertanya pada Adeline di sebelahnya. Sang wanita tersenyum dingin dan lantas membalas, “jika Jens tidak keberatan, maka itu tidak masalah.” River tahu, Adeline yang paling menentang rencana ini. Tapi setelah berdiskusi dan Jens
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

209. S2: Tidak ke Teater, Tapi ke Hotel?

‘Aish, apa kita ketahuan?’ batin Johan dengan manik terbelalak. Tangannya menjulur hendak menarik rokok Jenson, tapi sang kakak malah menahan lengannya. Sebelah alis Jenson terangkat, memberi kode pada Johan agar berpaling ke belakang. Begitu Johan menoleh, dahinya pun langsung mengerut. “Aku pikir Mommy!” katanya masih menggigit sebatang rokok. “Apa?” Jennifer pun menyahut sinis. “Jadi kalian tidak takut karena aku yang datang? Ha … kalian benar-benar meremehkanku!” Adik bungsunya itu tiba-tiba menyambar sebungkus rokok dari genggaman Johan. Sang kakak mengerjap, tapi Jennifer malah menyembunyikan rokok itu ke belakang punggungnya. “Jenny, apa yang kau lakukan? Be-berikan padaku,” tutur Jenson membujuk. “Kenapa aku harus?” sahut Jennifer menaikkan salah satu alisnya. “Kalian belum boleh merokok. Jika Mommy atau Daddy tahu, apa ya hukuman yang akan kalian dapat?” Dirinya sengaja memancing. Johan menatap cemas, tapi Jenson sangat hafal dengan sikap adik bungsunya ini, Je
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status