“Ayo kita masuk dulu," ucap Ran Xieya berjalan bersama Han Xue Tian memasuki pavilion.Ran Xieya membantu Han Xue Tian membaringkan dirinya. “Lihatlah dirimu, sudah begitu lelah masih saja memaksakan diri," omel Ran Xieya sambil menaikkan selimut ke tubuh Han Xue Tian.“Kau juga," sahut Han Xue Tian langsung menarik pergelangan tangan Ran Xieya sampai tubuh Ran Xieya terbaring disebelahnya. “Tidur," perintah Han Xue Tian lagi dengan datar.“Engh." Ran Xieya melenguh, wajahnya memerah padam. Diliriknya Han Xue Tian yang sudah memejamkan kedua matanya, bahkan sudah terdengar dengkuran halus dari pemuda kedua Han itu. Ran Xieya memengangi pipinya yang memanas. “D-dasar Han Xue Tian," gumam Ran Xieya.Ran Xieya beranjak bangun, meninggalkan Han Xue Tian yang tertidur dengan pulas. Tatapan Ran Xieya menjadi sendu menatapnya “Kau sudah susah payah melakukan semuanya untukku," lirih Ran Xieya.Gadis beriris magenta itu membawa sebuah anak panah bersamanya, sebelum itu dia mengikat rapi surai
Baca selengkapnya