“Hn. Cantik. Xieya, Senna selalu cantik.”Ran Xieya memengangi pipinya yang memanas. “Uhm ... Terima kasih,"sahut Ran Xieya yang sebenarnya dia hanya ingin memastikan, jika Han Xue Tian menganggap dirinya.“Kalian, tampaknya baru dari perjalanan yang jauh. Selamat datang kembali, Tuan Puteri," ucap Han Suiren Hua. Pemuda berwibawa itu hanya tersenyum-senyum melihat duo sejoli ini, bahkan sejak tadi pula mendengarkan percakapan keduanya.Ran Xieya lantas memberi hormat, dia baru menyadari keberadaan pria terhormat ini. "Oh, iya, hehe, terimakasih Pemimpin Han.” Ran Xieya mengangguk gugup.“Anggap He Hua seperti Shizu Ran, walaupun ini bukan istana lebih seperti ke diaman para murid Han.”“Tentu, He Hua begitu dingin. Sangat nyaman," pujinya. Ran Xieya tersenyum kala melihat beberapa baris anak remaja yang tampak sedang berlatih ilmu bela diri. Kini iris magenta Ran Xieya beralih menoleh ke arah Pemuda biru itu. “Han Xue Tian, pernah kukatakan ingin berkunjung kemari untuk menjadi murid
Baca selengkapnya