Home / CEO / Menggaet Kembali sang Istri / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Menggaet Kembali sang Istri: Chapter 301 - Chapter 310

454 Chapters

Bab 301 Bajingan yang Tidak Tahu Malu

Mendengarkan tangisan Fanny, Quinn mengerutkan kening dalam-dalam."Kakak sepupuku sudah nggak muda lagi. Kamu seharusnya membiarkan mereka keluar mencari pekerjaan sendiri, bukannya kalian membiayai mereka sepanjang waktu!"Quinn sudah mengatakan ini sebelumnya, tapi Fanny tidak mau mendengarkan. Fanny selalu menyalahkan Quinn, mengatakan bahwa Quinn memiliki niat jahat dan ingin mengajari kedua putranya kebiasaan buruk.Quinn benar-benar tidak bisa berkata-kata tentang hal ini. Fanny tidak mendengarkan, Quinn tidak mengatakan apa pun setelah itu."Aku tahu aku salah sekarang, tapi kami benar-benar nggak bisa makan. Sebagian besar uang yang kalian berikan digunakan pamanmu untuk berjudi. Kali ini, sepupu tertuamu berkelahi dan masuk ke rumah sakit. Semua uang sudah dihabiskan ...."Melihat Quinn mengerutkan kening, Fanny merasa senang.Quinn tidak menolak secara langsung, berarti dia sedikit tidak tega.Setelah memikirkan apa yang orang itu katakan, Fanny menggertakkan gigi dan mengel
Read more

Bab 302 Anggap untuk Mengusir Pengemis

"Berapa banyak uang yang kamu inginkan, kuberikan."Sebuah suara yang tidak asing terdengar dari belakang. Quinn berbalik dan menyadari bahwa Yovan sudah kembali. Quinn fokus pada Fanny di depannya sehingga tidak tahu Yovan pulang."Yovan, itu memang kalungku, nggak perlu menukarnya dengan uang!"Quinn memandang Yovan dengan cemas. Quinn sedikit khawatir, takut Yovan akan marah.Tanpa diduga, Yovan menghampiri Quinn dan memegang tangan Quinn, "Nggak masalah, kita nggak kekurangan uang. Bagus juga memberi dia sejumlah uang untuk ditukar dengan ketenangan."Mendengar dia mengatakan ini, mata Fanny berbinar."Enam miliar, aku mau enam miliar!""Oke, aku akan berikan!"Melihat betapa cepatnya Yovan menyetujuinya, Fanny merasa sedikit menyesal, bertanya-tanya apakah dia meminta terlalu sedikit."Nggak, nggak, aku tadi salah bicara, aku mau 10 miliar!"Quinn marah, dia tertawa saking marahnya, "Fanny, jangan keterlaluan. Daripada memberimu 10 miliar, lebih baik aku membeli beberapa kalung ba
Read more

Bab 303 Kapan Baru Bisa?

Di ruang tamu, Quinn mengambil kalung itu dari Yovan. Matanya tertuju pada kalung itu, tapi pikirannya melayang pada Yenni yang dia lihat di lokasi syuting hari ini.Kalung yang dikenakan Yenni di lehernya sama persis dengan kalung ini.Apakah ini suatu kebetulan?Dari maksud perkataan Yenni, sepertinya kalung dan tas itu diberikan oleh Yovan padanya."Apa yang kamu pikirkan? Mau kupakaikan?"Quinn menggeleng, Quinn tidak mau memakai kalung yang sama seperti Yenni.Yovan tidak terlalu memikirkannya, dia mengira Quinn menolak karena Fanny sudah memakai kalung itu."Karena kamu nggak suka, maka jangan disimpan. Buang saja!" Itu hanya sebuah kalung. Dia mengambilnya kembali karena itu hadiah dia untuk Quinn. Walaupun Quinn tidak menginginkannya, juga tidak bisa jatuh ke tangan orang lain."Nggak perlu, kusimpan saja."Bagaimanapun juga, ini adalah hadiah pertama yang Yovan berikan padanya. Walaupun Quinn tidak mau memakainya, dia tidak bisa membuangnya."Apa kamu juga memberi kalung untuk
Read more

Bab 304 Kamu Cantik Hari Ini

Ketika Quinn bangun, dia melihat tempat di sebelahnya kosong dan merasa sedikit kecewa.Tadi malam, Quinn menolaknya, lalu dia mengatakan ada yang harus dia lakukan di ruang kerja dan tidak kembali tidur di kamar.Quinn tersenyum getir. Apakah cinta antara dua orang harus dicampur dengan seks? Hanya karena Quinn tidak mau, dia marah?Melihat dirinya tampak kuyu di cermin, Quinn dengan enggan memakai riasan tipis untuk menutupinya.Ketika dia turun dan melihat pria itu sedang membaca majalah, detak jantung Quinn melambat."Sudah bangun, ayo sarapan!"Apakah Yovan tidak pergi?Quinn merasa sedikit bersemangat dan segera turun ke bawah. Yovan juga berjalan menuju Quinn dengan senyuman tipis di wajahnya seperti sebelumnya.Tidak, itu tidak sama.Beberapa hari yang lalu, dia akan berjalan ke arahnya sambil tersenyum, lalu melingkarkan lengan di pinggang Quinn dan menuntunnya untuk duduk di meja makan, tapi hari ini, dia tidak melakukannya.Intinya, dia memang marah!Quinn merasa agak sedih,
Read more

Bab 305 Quinn Adalah Wanita Simpanan

Quinn memilih baju, celana dan sepatu, lalu memakai satu set baru sesuai permintaan Yovan. Setelah keluar dari kamar pas, mata Yovan tertuju pada tubuh Quinn.Cuaca masih dingin, jadi Quinn mengenakan sweter wol, celana ketat dan jaket. Dia tampak langsing, muda dan energik.Yovan menarik Quinn untuk duduk di sofa dan membuka sebuah kotak. Quinn melihat satu set perhiasan di dalamnya.Quinn melihat Yovan memakaikan padanya satu per satu. Di bawah pengawasan pegawai toko, Quinn merasa agak malu, sehingga menarik pakaiannya dan berbisik, "Jangan dipakai lagi, malu!""Kenapa malu? Mereka iri padamu!"Melihat Yovan seperti ini, Quinn tahu bahwa dia tidak bisa mengubah pikirannya, jadi Quinn bertanya, "Kapan kamu beli ini?""Saat kamu mencoba pakaian, aku pergi ke sebelah untuk lihat-lihat. Aku nggak tahu kamu suka nggak. Aku yang pilih semuanya. Nanti kutemani ke sana lihat-lihat, kamu bisa pilih yang kamu suka.""Nggak perlu, yang ini saja sudah cukup," Quinn segera menolak. Set perhiasan
Read more

Bab 306 Masakan Beracun

"Quinn, apa pendapatmu tentang tas ini? Suka nggak?"Yovan bertanya pada Quinn sambil menunjuk ke sebuah tas.Quinn melirik dan melihat bahwa tas tangan merah itu cukup halus, dia menyukainya pada pandangan pertama.Tapi, kenapa itu terlihat tidak asing?Setelah dipikir-pikir, mata Quinn terbelalak, bukankah ini tas yang sama yang dibawa Yenni kemarin?Quinn menatap Yovan. Dia menatap Quinn dengan tersenyum, tidak menunjukkan ekspresi aneh sama sekali. Hal ini membuat hati Quinn tenggelam."Kelihatannya cukup bagus. Kalau kamu pikir itu bagus, beli saja!"Quinn tersenyum, lalu menoleh untuk melihat tas lain, tapi terus memperhatikan gerakan Yovan dari sudut mata.Dia ternyata memutuskan untuk membeli tas tersebut dan sudah meminta pegawai toko untuk mengambilkan tas baru.Quinn terkekeh dengan sedikit mencela diri sendiri."Apa ada yang kamu suka?" Mendengar tawa Quinn, Yovan menghampiri. Quinn tidak berniat melanjutkan belanja, jadi dia hanya memilih dua tas yang dia suka dan berhenti
Read more

Bab 307 Hanya Lelucon

Yovan kembali ke kamar tidur utama untuk tidur, seolah fakta bahwa dia tiba-tiba pergi dan tidak bermalam di kamar tidur utama malam itu tidak ada.Quinn juga tidak mengungkit, dia hanya berpura-pura tidak tahu.Tapi, karena Quinn menyadarinya, yang bisa dia lakukan hanyalah memeluk Quinn hingga tertidur, dia tidak akan nakal seperti sebelumnya. Hal ini membuat Quinn merasa lega, tapi juga sedikit kecewa.Apa alasan pria tidur denganmu setiap malam dan bisa menahan diri tidak menginginkanmu?Quinn tidak mengerti, lalu Rachel memberi tahu Quinn jawabannya."Hanya ada dua alasan. Pertama karena dia sangat mencintaimu sehingga dia nggak rela menyakitimu. Kapan pun dia merasa kamu nggak mau, dia nggak ingin memaksamu."Quinn berkedip. Apakah Yovan mencintai Quinn?Sepertinya dia tidak pernah mengatakan apa pun, bahkan dia tidak pernah bilang menyukai Quinn."Bagaimana dengan alasan lainnya?"Di ujung lain telepon, Rachel terdiam beberapa saat sebelum berkata, "Dia nggak menyukaimu, jadi di
Read more

Bab 308 Bangga

Di panti jompo, kakek sedang bermain catur dengan teman-temannya, ketika melihat mereka datang, dia segera melambai."Yovan, ayo cepat lihat, langkah apa yang harus kuambil!"Quinn tersenyum tak berdaya, "Kakek, orang bilang pria sejati menonton catur tanpa berkomentar. Bukankah nggak pantas Kakek secara terbuka meminta bantuan asing?"Pemain catur di samping juga menggoda Kakek, "Lihat itu, bahkan cucumu pun mengkritikmu, kupikir lebih baik kamu mengaku kalah!""Aku nggak akan mengaku kalah. Cucu menantuku bisa mengalahkanmu!" Kakek berkata dengan keras kepala, "Kalau dia mengalahkanmu, maka aku menang."Pemain catur itu tidak menolak. Dia sepertinya ingin Yovan bermain untuk kakek, maka Yovan duduk di kursi kakek.Setelah melihat papan catur, Yovan pun bergerak.Kakek memperhatikan dan mengangguk, "Lenot, sudah kubilang cucu menantuku sangat hebat, lihat saja, kamu akan segera menyerah!"Melihat wajah bangga kakeknya, Quinn pun tersenyum.Quinn tahu bahwa Yovan sangat lihai, tapi mel
Read more

Bab 309 Saat Tepat untuk Berselingkuh

Keduanya mengobrol sebentar, lalu nenek merendahkan suaranya dan terlihat serius."Kamu harus cepat hamil sekarang. Aku nggak mendesakmu sebelumnya karena aku takut kamu ditindas di Keluarga Larkspire. Aku juga berpikir mungkin kamu bisa terbebas dari Keluarga Larkspire dan menikah lagi.""Tapi, sekarang kulihat hubungan kalian baik, Yovan sangat tulus padamu. Dia itu pria yang bisa diandalkan. Lebih baik segera melahirkan anak dan membangun pijakan di Keluarga Larkspire secepatnya."Mendengar neneknya mengatakan ini, Quinn merasa agak malu."Nenek, aku masih muda, sekarang umurku baru 22 tahun!""Tapi, Yovan sudah nggak muda lagi. Kamu bisa menunggu, apa dia masih bisa menunggu!"Yovan yang hendak masuk terdiam saat mendengar kata-kata tersebut. Dia berpikir apakah Quinn tidak mau bersamanya karena usianya?Tapi, dia baru berusia 27 tahun!Kakek tentu saja mendengar apa yang dikatakan nenek, dia memandang Yovan dari atas ke bawah, lalu mengangguk.Yovan semakin terdiam, tapi hatinya d
Read more

Bab 310 Keluhan Yovan

"Quinn, kamu lihat Nenek sudah bilang, bukankah kamu juga harus mendengarkan pendapat orang tua!"Di malam hari, sambil berbaring di tempat tidur, Yovan menopang kepala dan menatap Quinn.Quinn berkedip dan berlagak tidak mengerti maksudnya, "Apa yang Nenek katakan? Dia banyak bicara hari ini, tapi sepertinya aku nggak memiliki kesan yang mendalam.""Benarkah? Kalau begitu kita pergi jenguk Nenek lagi besok dan dengarkan pendapat Nenek lagi Bersama-sama. Nenek sangat mencintaimu. Aku yakin dia nggak akan merasa itu merepotkan, dia pasti akan berbicara dengan kita beberapa kali lagi."Yovan tersenyum, seolah dia tidak mengetahui trik Quinn dan sangat memanjakan Quinn.Mata Quinn membelalak. Kalau benar-benar pergi ke panti jompo, Quinn sama sekali tidak meragukan bahkan di depan mereka berdua, neneknya bisa mengatakannya lagi, mungkin dia akan mengatakannya beberapa kali lagi karena khawatir.Quinn memelototi orang di sebelahnya, dia mengetahui dengan jelas apa yang dimaksud Quinn, tapi
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
46
DMCA.com Protection Status