Keinginan Yovan tidak menjadi kenyataan.Saat keduanya berpelukan dan udara dipenuhi dengan elemen ambigu, Nani buru-buru mengetuk pintu.Tentu saja Yovan kesal ketika urusan baiknya diganggu, sehingga ketika dia membuka pintu, dia berwajah muram, itu membuat Nani merasa ketakutan. Tapi, teringat tujuannya, Nani menahan rasa takutnya dan berkata dengan cepat, "Aku tadi mendengar seseorang mengetuk pintu, aku melihat melalui lubang intip, itu adalah Nona Yenni."Mendengar Nani menyebut orang itu adalah Yenni, Yovan sedikit bingung. Kenapa Yenni datang pada jam ini?Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, dia merasa agak kesal. Ini kedua kalinya Yenni merusak kesenangannya."Aku pikir Bapak selalu bersikap baik pada Nona Yenni, jadi aku membuka pintu. Tapi, begitu pintu terbuka, Nona Yenni pingsan. Aku menyentuhnya, seluruh tubuh dia panas, sepertinya dia demam. Kupanggil terus pun nggak bangun.""Aku nggak punya pilihan selain datang mencari Bapak."Kalau itu adalah masalah sepele, Nani benar-b
Baca selengkapnya