"Quinn, bangun, kita sudah sampai!"Setelah terbangun, Quinn berkedip kebingungan lalu melihat Yovan tersenyum padanya. Quinn butuh beberapa saat untuk bereaksi.Quinn memelototinya, "Ini semua salahmu. Kalau bukan karena kamu tadi malam .... Aku nggak akan membantumu lagi di masa depan!"Quinn tidak hanya pegal tangannya, dia juga tidak membiarkan Quinn tidur, itulah sebabnya Quin masih linglung dan tidak bisa membuka matanya setelah dibangunkan oleh jam weker di pagi hari.Untungnya, Yovan merasa sedikit bersalah saat melihat Quinn seperti ini, jadi dia berinisiatif menawarkan untuk mengantarkan Quinn ke sana, agar Quinn bisa tidur lagi di mobil.Dipelototi oleh Quinn seperti ini, Yovan tidak marah, malahan tersenyum lebih bahagia, "Ya, ini semua salahku. Aku akan melakukannya lebih awal lain kali, nggak akan mengganggumu selarut ini!"Melihat senyumnya yang tak tahu malu, mata Quinn membelalak. Apakah ini maksud Quinn?"Oke, Quinn, kita akan membicarakannya nanti. Sudah waktunya kam
Read more