Nenek menghela napas, "Kalian keluar makan dulu. Setelah makan, aku akan cerita pada kalian.""Kalau begitu Nenek keluar bersama kami!"Yovan mengatakan ini.Kesedihan melintas di wajah nenek itu, dia tampak kesepian, "Aku makan di kamar saja. Kakekmu akan bawakan untukku nanti."Hati Quinn menegang saat mendengar ini. Apa maksud neneknya?"Nenek ....""Quinn, kamu keluar dulu," Yovan tiba-tiba menyela Quinn, Quinn memandangnya dengan ragu. Dia tersenyum dan meremas bahu Quinn, "Kamu yang patuh, kamu keluar dulu, aku mau bicara dengan Nenek."Quinn tidak tahu apa yang akan dikatakan Yovan, tapi Quinn tetap keluar."Apa Nenek sudah nggak bisa bergerak?"Yovan melirik nenek itu dan bertanya langsung.Nenek itu tidak menyangkalnya, hanya tersenyum dan berkata, "Seiring bertambahnya usia, tubuh pasti ada berbagai masalah. Kalau aku nggak mencemaskan Quinn dan kakeknya, aku malah berharap bisa cepat meninggal."Mengenai perkataan neneknya, Yovan tidak mengutarakan pendapat apa pun. Dia hany
Read more