Home / CEO / Menggaet Kembali sang Istri / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Menggaet Kembali sang Istri: Chapter 241 - Chapter 250

454 Chapters

Bab 241 Aku akan Mencemaskanmu

"Tunggu, aku akan segera ke sana."Dia hanya mengucapkan beberapa kata itu, tapi suara Quinn tercekat."Oke."Katanya dia akan segera sampai, apakah dia sudah dalam perjalanan ke Desa Hulu?Yovan tahu dia tidak berada di rumah, jadi Yovan datang mencari dia?Yovan mengatakan dia akan segera sampai di sana, dia benar-benar segera sampai. Hanya dalam waktu lima menit, Quinn mendengar ketukan di pintu."Quinn, apa kamu di dalam?"Suara itu mendesak dan penuh kekhawatiran.Saat ini, Quinn tidak peduli Yovan memanggilnya dengan mesra, Quinn hanya berlari dengan cepat, "Aku di sini, aku di sini!"Kekhawatiran dan kegelisahannya pun membuat Quinn cemas.Keluarga Daud pasti menyembunyikan sesuatu dari Quinn, hal itu mungkin ada hubungannya dengan kakek neneknya!Quinn harus segera keluar."Yovan, cepat selamatkan aku!""Jangan cemas. Kamu mundur, aku akan selamatkan kamu sekarang juga. Suaranya dipisahkan oleh sebuah pintu, tapi bisa membuat Quinn merasa sedikit tenang.Setelah mundur beberapa
Read more

Bab 242 Aku akan Melakukan yang Terbaik untuk Menjaga Quinn

Yovan hanya bertemu kedua orang tua itu satu kali saat pertama kali bertemu Quinn.Dia tidak bisa memahami gagasan kenapa tidak mengizinkan cucunya kembali padahal sangat merindukannya.Quinn memegang tangan kurus neneknya dengan mata merah, "Nenek tambah kurus.""Nenek baik-baik saja, asalkan kamu hidup dengan baik." Sang nenek menepuk tangan Quinn dengan tersenyum puas."Quinn, ayo mengobrol di luar. Nenekmu baru saja kembali dari jalan-jalan di luar dan sedikit lelah. Biarkan dia istirahat dulu." Kakek berdiri sambil berbicara.Quinn tidak banyak berpikir, dia hanya mengangguk dan mengikuti.Yovan yang berjalan di belakang melirik ke arah nenek itu dengan penasaran. Nenek itu mengalihkan mata dengan panik, lalu menatap Yovan penuh harap. Mulutnya bergerak, tapi tidak berbicara."Nenek, istirahatlah yang baik."Mendengar perkataan Yovan, mata nenek berbinar-binar.Mereka mengobrol di ruang tamu, tapi Daud dan istrinya tidak turun. Sang kakek tidak menyebut mereka, jadi Quinn juga tid
Read more

Bab 243 Kehidupan Quinn Tidak Baik setelah Menikah Denganmu

Nenek menghela napas, "Kalian keluar makan dulu. Setelah makan, aku akan cerita pada kalian.""Kalau begitu Nenek keluar bersama kami!"Yovan mengatakan ini.Kesedihan melintas di wajah nenek itu, dia tampak kesepian, "Aku makan di kamar saja. Kakekmu akan bawakan untukku nanti."Hati Quinn menegang saat mendengar ini. Apa maksud neneknya?"Nenek ....""Quinn, kamu keluar dulu," Yovan tiba-tiba menyela Quinn, Quinn memandangnya dengan ragu. Dia tersenyum dan meremas bahu Quinn, "Kamu yang patuh, kamu keluar dulu, aku mau bicara dengan Nenek."Quinn tidak tahu apa yang akan dikatakan Yovan, tapi Quinn tetap keluar."Apa Nenek sudah nggak bisa bergerak?"Yovan melirik nenek itu dan bertanya langsung.Nenek itu tidak menyangkalnya, hanya tersenyum dan berkata, "Seiring bertambahnya usia, tubuh pasti ada berbagai masalah. Kalau aku nggak mencemaskan Quinn dan kakeknya, aku malah berharap bisa cepat meninggal."Mengenai perkataan neneknya, Yovan tidak mengutarakan pendapat apa pun. Dia hany
Read more

Bab 244 Kamu Memimpikannya Saat Tidur di Siang Hari

Quinn tidak tahu apa yang dikatakan Yovan kepada neneknya. Dia hanya merasa ketika Yovan keluar, wajahnya agak muram. Quinn tanpa sadar bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan neneknya.Dia berdiri dan buru-buru berlari menuju kamar, Yovan tidak memperhatikan karena memikirkan urusan sendiri.Saat melihat neneknya masih terbaring di tempat tidur dan tidak ada yang aneh, Quinn menghela napas lega.Sang nenek melihat Quinn masuk jadi berkata sambil tersenyum, "Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Hanya demi kamu pun kakekmu dan aku akan baik-baik saja. Yovan baru saja bilang dia akan mengirim kami ke panti jompo dan mempekerjakan seseorang untuk merawat kami. Jangan khawatir!"Quinn sedih dan matanya menjadi basah.Tapi, di depan neneknya, Quinn tidak ingin menangis, jadi dia tersenyum dan mengangguk, "Baguslah, kalian pasti baik-baik saja!"Biarpun kakek maupun neneknya tidak mengatakannya secara eksplisit, akan sangat tidak berbakti kalau Quinn tidak mengetahui kondisi ne
Read more

Bab 245 Aku Hanya Memberitahumu

Ekspresi Fanny berubah, senyumannya tiba-tiba menghilang, "Quinn, jangan lupa, aku bibimu, kakek nenekmu masih perlu perawatanku!"Tidak apa-apa kalau Fanny tidak menyebut kakek dan neneknya. Saat Fanny menyebutkannya, wajah Quinn menjadi muram."Kamu masih berani menyebut kakek dan nenekku, kalian mengambil begitu banyak uang dariku, bagaimana mereka merawat mereka! Saat aku kembali terakhir kali, nenekku baik-baik saja, tapi kali ini ketika aku kembali, dia nggak bisa berjalan! Kalian sendiri yang bilang, apa kalian peduli dengan kakek dan nenekku?""Seiring bertambahnya usia, memang akan mengalami masalah seperti ini. Nenekmu menderita tekanan darah tinggi dan pendarahan otak. Banyak orang seperti nenekmu yang lumpuh. Kenapa bilang aku nggak merawat dia dengan baik?"Fanny membela diri dengan mengotot.Quinn marah dengan sikap Fanny sehingga berkata dengan marah, "Aku sudah bilang kalian harus membeli obat untuk kakek dan nenekku untuk menjaga kesehatan mereka. Apa kalian beli?""Qu
Read more

Bab 246 Maaf Quinn

Daud menatap wajah Yovan dengan takut. Dia ingin menarik Fanny dan meminta Fanny untuk berhenti berbicara, tapi dia didorong oleh keuntungan dan tidak ragu-ragu lagi. Dia hanya duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan memperhatikan apakah Fanny bisa memperjuangkan sesuatu?Quinn sangat tidak puas dengan sikap Daud, tapi Quinn tidak tertarik untuk menghasut hubungan keduanya. Quinn hanya menatap Yovan dan melihat bagaimana Yovan akan menyelesaikan masalah tersebut.Yovan tidak mengecewakan Quinn. Quinn hanya melihatnya mencibir, "Jangankan kalian nggak masuk akal, walaupun kalian masuk akal, lalu apa? Apa kalian punya kemampuan untuk menolak apa yang aku putuskan?"Pernyataan yang sangat sombong, tapi juga membuat orang tidak berani membantahnya.Tidak, Fanny masih ingin membantah, tapi Daud ketakutan dan menarik Fanny dan berkata dengan cepat, "Ya, benar, kamu benar. Kalau begitu, kalian bawa pergi kedua orang tua itu!"Melihat Daud yang menyanjung dan cemas, Quinn mencibir.Mereka
Read more

Bab 247 Tapi Quinn Tidak Mengandung Anakmu

Quinn tidak berani mengingat kembali apa yang terjadi selanjutnya. Ketika dia memikirkannya, dia akan tersipu malu.Presidential Suite yang dibuka Yovan hanya terpakai satu kamar. Saat bangun, mereka berpelukan dan tidur satu ranjang.Melihat dirinya masih mengenakan pakaian dan tidak merasa tidak nyaman, Quinn menghela napas lega."Hehe!"Saat dia hendak pergi ke kamar mandi, dia mendengar pria di belakangnya tertawa, seolah dia sedang mentertawakan kelakuan Quinn barusan.Quinn menoleh untuk memelototinya sebelum memasuki kamar mandi.Di belakangnya, Yovan tertawa keras.Saat Quinn memasuki kamar mandi, wajahnya menjadi semakin merah. Quinn melihat dirinya yang berseri-seri di cermin dan tidak bisa menahan senyum.Hubungan keduanya benar-benar telah mengambil langkah maju kali ini dan bahkan lebih dekat dibandingkan saat mereka rukun sebelumnya.Quinn mengulurkan tangan dan menyentuh bibirnya. Tadi malam, dia mencium Quinn.Entah itu efek alkohol atau rasa terima kasih karena dia tel
Read more

Bab 248 Pergi Mencari Wanita Jalang

Setelah sarapan, keduanya pergi ke panti jompo."Quinn, lingkungan di sini bagus, pengasuh yang dicari Yovan merawat kami dengan baik. Kamu nggak perlu khawatir, pulanglah bersama Yovan!"Setelah berbincang sebentar, kakeknya mendesak mereka berdua pulang.Yovan melirik Quinn dan tersenyum, "Quinn sudah menikah denganku selama empat tahun tapi menghabiskan terlalu sedikit waktu bersama kalian. Logikanya, aku harus menghabiskan Tahun Baru bersama Quinn, tapi ada urusan di rumah. Aku harus pulang, biar Quinn yang menemani kalian!"Kakek dan nenek Quinn saling memandang, ketika melihat Quinn hanya tersenyum, mereka mengetahui Quinn dan Yovan sudah mendiskusikannya, sehingga mereka tidak menolak.Seiring bertambahnya usia, tentu saja mereka ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan cucunya.Yovan pergi setelah makan siang, lalu Quinn mengantar Yovan."Pulanglah lebih awal setelah menghabiskan Tahun Baru bersama Kakek dan Nenek." Dia meremas wajah Quinn.Keduanya baru saja rujuk, dia ben
Read more

Bab 249 Cepat atau Lambat Keluarga Ini Akan Bubar

Zohan juga sangat senang melihat Yovan kembali. Setelah satu keluarga berbicara sebentar, dia tiba-tiba bertanya, "Apa Quinn nggak pulang?"Mendengar dia bertanya tentang Quinn, wajah Sinta langsung menjadi muram, "Kenapa kamu selalu memikirkan Quinn? Jangan lupa, Quinn adalah istri anakmu!"Kata-kata ini agak kasar. Bukan hanya Zohan yang tidak senang, bahkan Yovan pun merasa kata-kata itu terlalu berlebihan."Ada apa denganmu akhir-akhir ini? Setiap kali aku mengatakan sesuatu, kamu selalu membantahku dan selalu menyindir!" Zohan mengerutkan kening dan menatap Sinta dengan nada menyalahkan."Ada apa denganku? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Nggak peduli seberapa bagus Quinn di matamu, dia juga wanita dari putramu. Apa pantas kalau kamu selalu mengingatnya? Kamu sudah setua itu, apa kamu nggak tahu bagaimana menghindari kecurigaan! Kalau orang nggak tahu, akan berpikir kamu mengincar menantu perempuanmu!""Bu!"Begitu Yovan berteriak, Zohan menampar Sinta dengan wajah muram.Sin
Read more

Bab 250 Makan Malam Tahun Baru

Karena ingin menghabiskan Tahun Baru bersama kakek dan neneknya, Quinn berdiskusi dengan panti jompo dan meminjam kantin di panti jompo untuk memasak sendiri semeja makanan.Dia mengambil teko, mengisinya dengan air dan hendak kembali, lalu dia melihat sosok yang dia kenal berjalan ke arahnya.Quinn tertegun sejenak, tapi Yovan sudah berjalan mendekat, "Sadar kembali!""Kamu ... kenapa kamu datang?" Saat ini, Yovan seharusnya sudah berada di kompleks Keluarga Larkspire."Istriku ada di sini, apa aku nggak boleh datang?" bisik Yovan. Entah itu hanya imajinasi Quinn, Quinn sepertinya mendengar nada manja dalam kata-katanya.Mata Quinn berkedip, "Tentu saja boleh."Satu orang keluar untuk mengambil air, tapi dua orang yang kembali. Kakek dan nenek Quinn tertegun sejenak, tapi mereka segera bereaksi dan menyapa dengan hangat.Saat ini, tidak ada yang bertanya kepada Yovan apakah Keluarga Larkspire akan keberatan kalau dia tidak merayakan Tahun Baru di rumah.Karena semua orang mengira Yova
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
46
DMCA.com Protection Status