Semua Bab Menggaet Kembali sang Istri: Bab 311 - Bab 320

454 Bab

Bab 311 Keinginan akan Eksklusivitas

Kyle memang tahu bahwa Quinn sangat cantik kalau didandan dengan baik.Tapi, Kyle tetap terpana saat melihat Quinn turun dengan riasan tebal yang indah, gaun tube top yang ramping dan hiasan berlian yang memesona.Melihat ekspresinya, Yovan mendengus tidak puas dan berjalan menuju Quinn, menghalangi pandangan Kyle terhadap Quinn.Kyle menyentuh hidung dan menyadari bahwa dia sedikit salah tingkah, tapi perilaku Yovan yang mendominasi membuatnya tercengang.Sekarang, hanya dia yang memandang Quinn, ketika ada begitu banyak orang yang memandangnya di jamuan makan, bukankah Yovan akan mengamuk?"Gaun ini nggak bagus. Aku akan minta orang mengirimimu gaun lain."Wajah Yovan menjadi muram, ketika dia memilih gaun ini, dia hanya berpikir itu cantik dan pasti cocok dengan Quinn, tapi dia tidak menyangka gaun itu akan begitu cocok.Bodi Quinn memang bagus, dengan balutan gaun ini, bodinya semakin menonjol. Hanya berdiri diam saja tanpa berkata apa-apa dan tanpa melakukan apa pun, Quinn sudah c
Baca selengkapnya

Bab 312 Nona Quinn Tidak Bisa Melarikan Diri

Seperti yang diharapkan, Quinn menarik perhatian semua orang ketika dia tiba.Entah pria atau wanita, tidak ada yang memperhatikan Yosua di sebelah Quinn pada pandangan pertama.Yosua diam-diam menggoda Quinn, "Quinn, sekarang kamu lebih membuat orang iri dari aku. Lihat cara wanita-wanita itu memandangmu, mereka berharap bisa mengalahkanmu dengan mata mereka."Tentu saja Quinn sangat setuju dengan bagian akhir kalimatnya.Mereka tidak hanya ingin mengalahkan Quinn dengan mata, tapi juga ingin membunuh Quinn dengan mata!Ketika dia bertemu dengan tatapan jahat, Quinn pun mengerutkan kening, dia bisa memahami suasana hati Yovan.Mereka berdua tidak mau tinggal di depan pintu lebih lama lagi sehingga segera berjalan menuju Liam.Saat melihat kedua orang itu masuk, mata Liam berkilat kaget, tapi dia segera menutupinya. Ketika kedua orang itu datang, dia tersenyum hangat."Kalian akhirnya tiba. Banyak sekali sutradara yang datang, tapi kalian nggak kelihatan. Aku masih berpikir, kalau kali
Baca selengkapnya

Bab 313 Dia Terlalu Cakap

"Nona Quinn, kenapa kamu di sini sendirian? Kenapa kamu nggak mengobrol dengan orang-orang?"Nadia berjalan dengan sepatu hak tinggi dan memberikan segelas jus kepada Quinn.Quinn merasa malu untuk menolak, jadi dia mengambilnya sambil tersenyum tipis, "Aku nggak suka keramaian dan aku nggak kenal banyak orang."Nadia kaget, "Kalau aku nggak salah ingat, kamu adalah pendatang baru yang sedang dipromosikan Bintang Hiburan. Asal kamu bersedia, Pak Liam akan mengajakmu bersosialisasi!"Quinn mengangguk. Liam memang baru saja memberi tahu Quinn, tapi biarpun Quinn ingin berbaur di sini, dia masih sedikit menolak dari lubuk hati.Liam juga mengetahui temperamen Quinn, jadi dia tidak memaksa. Dia hanya berkata, "Nggak masalah, pelan-pelan saja. Tapi, kamu nggak boleh pergi lebih awal. Kalau tinggal di sini sebentar, biarpun kamu nggak berbicara dengan mereka, peluang kamu ditemukan oleh orang lain akan meningkat, semakin banyak juga peluang yang bisa kamu dapatkan."Quinn tahu bahwa perkataa
Baca selengkapnya

Bab 314 Hubunganmu Begitu Baik dengan Pak Liam

Nadia tiba-tiba berdiri dan bertabrakan dengan orang yang lewat. Jusnya memercik dan membasahi dadanya."Ah, Kak Nadia, maaf, aku nggak lihat!"Mendengar suara ini, Quinn merasa sedikit tidak nyaman. Kenapa Quinn bisa bertemu dia di mana saja?Nadia tersenyum pada Yenni, "Nggak apa-apa!" Lalu dia menatap Quinn, "Maaf, aku harus ke kamar mandi dulu."Quinn mengangguk, tidak ingin tinggal di sini lebih lama lagi, tapi Yenni langsung menghampiri Quinn dengan tersenyum polos."Kak Quinn, kenapa kamu pergi begitu melihatku? Apa aku melakukan kesalahan yang membuatmu marah?"Yenni tidak sendirian saat dia datang. Selain Kenneth, ada beberapa orang di belakangnya. Saat mereka mendengar Yenni melontarkan pertanyaan ini, mereka semua memandang Quinn dengan kesal.Quinn menghela napas panjang, sebenarnya apa yang ingin dilakukan Yenni?Tidak bisakah dia bersembunyi kalau dia tidak bisa menyinggung Yenni?Tapi, Yenni bahkan tidak membiarkan Quinn bersembunyi!"Oh, Yenni. Aku nggak menyangka akan
Baca selengkapnya

Bab 315 Impulsif

Quinn agak malu dan merasa bersalah padanya, jadi Quinn tersenyum dan berkata, "Nggak!"Setelah keduanya berbincang sebentar, Liam merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya.Quinn juga menyadari wajahnya semakin merah, lalu bertanya dengan ragu, "Apa kamu masih merasa nggak nyaman? Bagaimana kalau aku antar kamu pergi istirahat?"Ini adalah pesta pribadi yang diadakan di vila tuan rumah. Saat pesta dimulai, tuan rumah mengatakan bahwa ruang istirahat sudah disiapkan di lantai atas.Liam merasa tubuhnya semakin panas, lidah dan mulutnya sedikit kering. Apalagi saat Quinn berada di dekatnya, dia mencium wangi Quinn, dorongan hasrat semakin kuat."Oke!"Dia berdiri, sedikit terhuyung karena dia sudah duduk terlalu lama.Quinn mengira dia terlalu banyak minum dan segera memapahnya.Saat tangan Quinn memegang pergelangan tangan Liam, tanpa sadar tubuh Liam menjadi gelisah.Awalnya dia tidak terlalu memikirkannya, tapi saat Quinn mendekat dan memapahnya berjalan ke kamar, kontak fisik a
Baca selengkapnya

Bab 316 Mana Mungkin Dia?

"Ah!"Quinn terbangun karena teriakan.Ketika dia membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah dada seorang pria dengan beberapa tanda.Quinn membuka matanya lebar-lebar dan menatap orang yang tidur di sebelahnya. Ketika dia melihat wajah tampan yang dikenalnya itu, Quinn sangat ketakutan hingga dia terjatuh dari tempat tidur.Ketika pria itu terbangun dan melihat bahwa itu adalah Quinn, dia tertegun sejenak, lalu buru-buru bangun dan memapah Quinn."Quinn, kamu baik-baik saja?"Quinn segera menepis tangannya, "Kenapa kamu ada di sini?!"Liam memandang Quinn beberapa saat dan berkata dengan ekspresi menyesal, "Quinn, kita bicarakan nanti. Kamu pakai baju dulu."Baru kemudian Quinn menyadari bahwa Liam hanya mengenakan celana, biarpun Quinn mengenakan piama, kondisinya tidak jauh lebih pantas.Mereka berdua baru saja berpakaian, terdengar ketukan di pintu.Quinn segera melihat ke arah Liam, kalau ketahuan ....Quinn tidak bisa membayangkan apa konsekuensinya.Liam jelas juga ketak
Baca selengkapnya

Bab 317 Aku Tidak Akan Bersaing denganmu untuk Mendapatkan Kak Yovan

Terdengar bunyi "bang", pintu ditabrak hingga terbuka.Yovan masuk dengan wajah muram, diikuti oleh beberapa orang.Quinn merasa bersalah dan takut, dia memanggil, "Yovan ...."Dia hanya menatap ke arah Quinn dengan tajam, sepertinya ada badai di matanya.Quinn berjalan ke arahnya, tapi tiba-tiba seseorang melemparkan dirinya ke dalam pelukannya sambil menangis tersedu-sedu, "Kak Yovan, ayo pergi, bawa aku pergi dari sini, aku ... aku takut!"Mata Quinn menyipit saat melihat orang itu dengan jelas.Saat ini, Quinn menyadari bahwa biarpun Yovan memakai pakaian tapi sudah kusut, sedangkan kondisi Yenni di pelukannya terlihat mirip dengan Quinn.Gaun tube top Yenni tidak bisa menutupi bekas merah di dadanya.Quinn takut orang-orang mengetahuinya, jadi dia mengenakan jaket yang dia bawa untuk menutupi gaunnya dan membungkus tubuhnya dengan erat.Yovan menatap Quinn dengan tatapan tajam, seolah ingin memakan Quinn, tapi tangannya secara alami memeluk Yenni. Keduanya berpelukan, jaraknya beg
Baca selengkapnya

Bab 318 Memori yang Kacau

"Pak, Bu, kalian ...."Yovan menendang pintu vila hingga terbuka. Nani mendengar keributan itu dan keluar untuk menyapa. Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, dia ketakutan saat melihat wajah Yovan yang muram dan menyeramkan."Keluar!"Nani tertegun sejenak, lalu menyadari bahwa Yovan marah lagi, dia menatap Quinn dengan kasihan, lalu berjalan keluar dengan cepat.Hanya ada dua orang yang tersisa di vila besar itu. Tanpa berkata apa-apa, Yovan menarik Quinn ke lantai atas dan melemparkannya dengan keras ke tempat tidur.Dia menarik pakaian Quinn dengan kencang, ketika dia melihat bekas luka di dadanya, api keluar dari matanya."Quinn, kamu ...."Dia marah, napasnya menjadi cepat, wajahnya sangat muram.Quinn tahu dia akan marah dan geram. Melihat Yovan seperti ini, dia takut dan malu. Mengingat Liam yang dia lihat ketika dia bangun, dia merasa malu untuk menghadapi Yovan.Quinn memejamkan mata, tidak berani menatapnya, air mata mengalir tanpa suara."Kalau aku bilang ... aku nggak ta
Baca selengkapnya

Bab 319 Itu Orang Lain

Di seprai, bekas darah sangat mencolok.Mata Yovan perih dan jantungnya terbakar. Dia mengejek dengan dingin, "Karena kamu nggak lagi bersih, kamu nggak perlu berpura-pura lagi. Quinn, kamu sudah lama menduduki posisi sebagai istriku. Kamu nggak bisa membiarkanku nggak mendapatkan apa pun!"Dia menjadi semakin marah, "Quinn, kamu sendiri yang nggak menghargai diri sendiri, jangan salahkan aku karena nggak menghormatimu!"Ketidakpedulian dan penghinaan Yovan menyebabkan Quinn panik, "Jangan, dengarkan penjelasan aku, Yovan, jangan lakukan ini padaku!""Kenapa aku nggak boleh! Kamu sangat menyukai pria itu 'kan? Kenapa aku nggak boleh! Quinn, katakan, katakan!" Dia sangat marah sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk melangkah maju dan mencekik leher Quinn. Semua rasa sayang dan cinta berubah menjadi kebencian.Dia merasa dikhianati dan merasa dia seperti badut.Quinn hampir tidak bisa bernapas.Tapi, rasa sakit karena sesak napas tidak sebaik rasa sakit di hatinya."Yovan ... aku ...
Baca selengkapnya

Bab 320 Dia Adalah Iblis

"Bu, aku masak bubur, kamu makan sedikit!"Quinn menggelengkan kepalanya, suaranya serak, "Aku nggak bisa makan."Mendengar suara Quinn, Nani merasa semakin prihatin dan matanya menjadi merah, "Sungguh dosa! Bagaimana bisa Bapak menyiksamu seperti ini!"Quinn tidak mengatakan apa-apa. Walaupun Nani tidak mengatakan alasan penyakit Quinn, Quinn sendiri bisa menebaknya.Penyakit yang diderita Quinn hanya karena sikap posesifnya yang tidak terkendali, kezaliman dan kekasaran sehingga menyebabkan tubuh Quinn terluka."Di mana dia?""Dia pergi ke perusahaan," Nani menambahkan, "Sebelum dia keluar, dia meminta aku untuk menjagamu dengan baik. Dia juga secara khusus mengundang ahli gizi, katanya untuk menjaga kesehatanmu."Quinn tersenyum sarkastik."Tampar aku lalu beri aku permen?"Nani agak malu. Setelah memikirkannya, dia berkata dengan kaku, "Mungkin suasana hati Bapak sedang buruk. Dia ....""Dia iblis!"Quinn berteriak histeris!Karena mereka berdua pernah tidur di ranjang yang sama se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3031323334
...
46
DMCA.com Protection Status