All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 191 - Chapter 200

810 Chapters

Bab 191

Sita merasa itu agak lucu saat melihat ekspresi terkejut ibu mertuanya, Wulan.Namun, kalimat ini diucapkan terakhir kali saat orang tua angkat Sita datang ke rumah untuk meminta uang. Lalu Husein sengaja mengatakannya untuk mengusir orang tua angkatnya.Tapi dia tidak menyangka Husein akan langsung mengatakannya langsung kepada Wulan tanpa memberinya sedikit rasa hormat.Detik berikutnya, tatapan tajam Husein tertuju pada Sita, dia menahan napas sejenak. Apa yang Husein lihat dan perkataan itu juga bukan dia yang bilang. Husein berkata dengan dingin, “Mengapa kamu mentransfer 200 juta kepadaku?”Sita tertegun, “Aku ingin mengembalikan uang ibumu, tapi aku tidak punya nomor rekeningnya, jadi aku minta tolong padamu untuk transfer kepadanya.”Husein menoleh dan melirik Wulan, “Apa yang terjadi?”“Nak, tadi orang tua angkat Sita datang membuat keributan untuk meminta uang, aku memberinya 200 juta karena aku merasa terganggu. Lagi pula, itu hanya nominal kecil.”Husein mengerutkan kening,
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 192

Husein mengerutkan kening, “Bu, aku ada rapat. Ibu pulang dulu saja.”“Kamu juga jangan bekerja terlalu keras, aku pergi dulu.”Wulan tidak akan mengganggu pekerjaan putranya. Meskipun banyak yang ingin dia katakan dalam hatinya, dia hanya bisa menahannya.Setelah Wulan pergi, Husein kembali ke ruang tamu.Sekretaris Lia segera berkata, “Bos, kami sudah mengantar Nona muda.”“Hmm.”Husein bersandar di sofa. Ekspresinya menunjukkan sedikit kekhawatiran. Dia menoleh dan berkata, “Kamu juga bisa pulang.”Sekretaris Lia meninggalkan rumah setelah menyelesaikan pekerjaannya.Husein mengeluarkan ponselnya untuk melihat pesan WhatsApp dan bukti transfer 200 juta yang Sita kirim. Tampak sangat mengejutkan.Dia mengerutkan bibir tipisnya dan mengirim pesan: [Ambil kembali uangnya!]Setelah mengirim pesan, titik merah kecil langsung muncul di kolom chat: [Anda belum menjadi teman dari Sita. Tambahkan ke kontak, lalu kirimkan pesan.]Udara tiba-tiba menjadi jauh lebih dingin. Husein melihat kolom
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 193

Sita tidak menyangka akan bertemu Linda dan Sandi di bandara, tetapi melihat mereka tidak membawa koper menunjukkan bahwa mereka tidak akan pergi keluar untuk jalan-jalan.Apakah mereka di bandara untuk menjemput orang?Sandi tiba-tiba berkata dengan sombong, “Dunia ini benar-benar sempit, aku bisa bertemu denganmu di mana saja.”Ekspresi Sita dingin, “Sama.”Tiga orang itu berjalan menuju bandara bersama-sama, semuanya pergi ke aula kedatangan di lantai pertama bandara.Linda melirik Sita di sebelahnya, dan langsung bertanya, “Apakah kamu juga menjemput?”Sandi menyeringai, “Sita pasti di sini untuk menjemput. Dilihat dari gajinya, kemana pun dia pergi pasti naik kereta api atau bus. Bagaimana mungkin dia naik pesawat? Lagi pula, tiket pesawat sangat mahal!”Sita mengangkat kelopak matanya, “Sandi, kamu sudah sekolah selama bertahun-tahun, tapi pengetahuan dan kemampuanmu sama seperti siswa sekolah dasar. Apakah naik pesawat masih menunjukkan kesan mewah di matamu?”“Sita, siapa yang
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 194

Mereka berdua mengikuti penumpang lainnya keluar bersama.Tidak lama, Doni mengerutkan kening karena menerima telepon dari Linda, “Halo.”“Kak, aku lihat pesawatmu sudah tiba di bandara. Aku menunggumu di luar. Ayo kita makan bersama nanti. Aku sudah memesan restoran.”Setelah mendengar ini, wajah Doni berubah. Rencana perjalanannya jelas dia rahasiakan, tapi bagaimana bisa Linda mengetahui bahwa Doni menggunakan penerbangan ini?Detik berikutnya, Doni berkata, “Aku akan naik mobil dan tidak lewat sana.”“Kalau begitu aku akan menunggumu di garasi.”“Tidak perlu, ada hal lain yang harus aku kerjakan nanti. Kamu bisa pulang dulu.”Bagaimanapun, Sita sudah menunggu di luar, jadi dia tidak bisa keluar menemui Linda.“Kak, aku sudah di sini. Kamu tidak perlu sungkan padaku. Aku akan pergi ke tempat parkir dan menunggumu.”Setelah Linda selesai berbicara di sana, dia menutup telepon. Dia tidak memberikan kesempatan kakak laki-lakinya untuk menolak. Setelah akhirnya mendengar kabar bahwa Don
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 195

Ryan meliriknya dan menjawab, “Ada apa?”“Kak, apakah kamu tahu pesawat Kak Doni dan kakak ipar datang hari ini?”“Benarkah, mengapa aku tidak tahu tentang ini?”Ryan menebak bahwa Linda ingin menanyakan tentang itu. Tapi dia tidak bisa mengatakan yang sejujurnya.Baru saja, kakak ipar mengatakan di grup kecil WhatsApp bahwa Linda ke bandara untuk menjemput. Hampir saja Sita mengetahuinya. Jadi dia tidak ingin memberitahu Linda.Saat ini Linda sedang berada di tempat parkir bandara. Dia sudah menunggu lama, tapi masih belum melihat kakaknya keluar. Ekspresi Linda menunjukkan kecurigaan, “Kak, kamu benar-benar tidak tahu?”“Aku selalu sibuk, bagaimana aku bisa tahu”“Kak Doni dan kakak ipar benar-benar kemari. Aku terlambat datang ke bandara beberapa saat dan tidak bertemu mereka. Kakak bisa menelepon dan bertanya mereka di mana, jadi kita bisa makan bersama. Bagaimanapun, mereka di sini untuk pertunanganku, jadi kita tidak bisa diam saja kan?”Ryan menjawab dengan datar, “Tunggu sampai
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 196

Dia tidak seperti Sandi yang menghabiskan uang dengan sembarangan tanpa berpikir panjang.Jika dia adalah putri kandung keluarga Syailendra, dia tidak perlu bekerja terlalu keras. Dia bisa bahagia seperti Sandi dan tidak perlu terlalu khawatir.——Sita, Doni, dan Anggi pulang ke rumah, ketika bibinya juga sudah sibuk di dapur.Anggi melihat ke dapur dan berkata, “Baunya sangat enak. Makanan lezat apa yang dibuat bibi?”“Bibi secara khusus membuat hidangan khas Surabaya. Bukankah terakhir kali, kakak ipar menyukainya? Bibi ke pasar pagi tadi dan membeli bahan-bahan yang paling segar.”“Benar-benar hebat. Aku akan pergi ke dapur untuk membantu.”Setelah meletakkan oleh-oleh, Anggi langsung berjalan ke dapur.Sita dan Doni duduk di sofa ruang tamu. Dia mengeluarkan beberapa buah, “Kak, pasti lelah setelah terbang lama. Makanlah beberapa buah ini, untuk menambah energimu.”Doni sebenarnya tidak terlalu suka makan buah-buahan dalam kesehariannya. Buah-buahan terlalu manis, jadi dia biasanya
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 197

Sita melihat orang itu berdiri di luar dan ingin segera menutup pintu.Awalnya dia mengira itu adalah kakak ketiganya yang pulang tidak membawa kunci, jadi dia bahkan tidak mengecek melihat ke luar. Dia sedikit menyesal.“Sita, bocah sialan, kenapa kamu mau menutup pintu?”Ibu angkatnya mendorong pintu dengan tidak tahu malu, “Sita, kalian berdua membuat kami sulit menemukan kalian. Padahal kamu tinggal di perumahan mewah, tapi kamu bahkan mengatakan tidak punya uang. Apa kamu berbohong?”Ayah angkatnya menatap Sita, “Sita, biar aku jelaskan. Jangan bermimpi tentang uang dari rumah yang akan digusur, semua itu akan diserahkan ke putraku, satu-satunya garis keturunan Keluarga Hartanto untuk biaya menikah.”Sita menjawab dengan dingin, “Rumah itu milik bibi, kalian tidak punya hak untuk mengambilnya.”“Harta seperti apa yang bibimu butuhkan? Kakak laki-lakiku sedang terbaring di rumah sakit. Bagaimana jika kamu mengambil rumah dan uangnya, lalu menikah dengan pria lain nanti? Jadi sebaga
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Bab 198

Bagaimanapun juga mereka lah yang mengadopsi Sita saat itu. Meskipun mereka tidak memperlakukan Sita dengan baik setelahnya. Namun, akhirnya bibi yang merawat Sita.Pada akhirnya, Doni tetap mengakui kebaikan keluarga angkat yang sudah mengasuh dan merawat adik perempuannya.Namun, Doni tidak menyangka orang tua angkat itu begitu serakah sehingga datang dan mengancam adiknya. Doni benar-benar tidak tahan.Sita menutup pintu dan duduk di sofa. Dia berkata, “Sejak tetangga memberitahu tentang penggusuran itu, aku sudah tahu pasti akan ada hari di mana orang tua angkatku datang untuk merebut rumah itu.”Dalam menghadapi urusan harta, bahkan kerabat pun akan terpecah, apalagi orang tua angkatnya yang dari awal sudah seperti itu.Doni menyela, “Sita, jangan khawatir, aku akan mengurus masalah ini.”Tidak perlu berusaha terlalu keras untuk berurusan dengan orang seperti itu.Saat ini, bibi keluar dari dapur dengan ekspresi khawatir, “Sita, ini pertama kalinya mereka datang, aku yakin mereka
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Bab 199

Setelah Sita mengeluarkan dan menyiapkan semua piring, dia pergi membujuk bibinya di kamar yang sedang menangis untuk keluar.Bibi merasa sedikit malu, “Lihatlah aku yang sudah sangat tua, tapi masih sangat tidak berdaya saat menghadapi masalah. Pamannya dulu adalah orang yang jujur. Ketika kami masih muda, kami tidak pernah diganggu. Semua itu berkat kepribadian Sita yang tidak kenal rasa takut.”Entah mengapa Doni merasa lebih bersalah pada Sita ketika melihatnya.Jika dulu Sita tidak hilang, dia tidak akan pernah begitu menderita.Melihat kedua orang tua angkat Sita yang jahat itu datang hari ini, dia jadi bisa membayangkan betapa angkuh dan berkuasanya mereka dulu.Doni jadi memiliki tekad yang lebih untuk memutus hubungan adopsi dengan Linda kali ini, kemudian membuka jalan bagi Sita untuk kembali ke rumah.Setelah selesai makan, Sita beserta keluarganya mendiskusikan dan mempertimbangkan langkah untuk mengatasi masalah penggusuran tersebut.Doni sebenarnya merasa masalah ini tida
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Bab 200

“Sita, tapi proyek perumahan XX yang kamu pegang sebelumnya memintamu untuk berkoordinasi, dan aku menghargai karyamu.”“Oke, aku akan datang.”Sita menutup telepon dan pergi ke studio. Dia mengenakan topi dan masker karena takut diketahui orang tua angkatnya.Felix melihat pakaian Sita dan berkata, “Kenapa kamu seperti pencuri?”“Aku sedikit khawatir ketahuan dan menimbulkan masalah untuk semua orang di studio. Proyek ini akan aku kirimkan langsung lewat komputer nanti, dan aku akan melihat apakah ada yang kurang.”Sita baru saja duduk di kursinya, kemudian seseorang masuk dari luar dengan marah, tatapannya tampak seperti ingin membunuh.“Sita!”Setelah mendengar seseorang memanggil namanya, Sita mendongak untuk melihat orang yang tak terduga itu. Dia Wendy?Tidak terlihat beberapa waktu, Wendy menjadi sangat lesu dan sangat kusut. Pakaiannya juga sangat buruk, seperti belum mandi selama beberapa hari.Sita menghentikan pekerjaannya, “Ada apa?”Felix segera keluar dari kantor dan berd
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
81
DMCA.com Protection Status