Terlebih dia khawatir dengan apa yang ada di dalam teh susu, jadi dia memutuskan untuk tidak meminumnya.“Kamu tidak suka teh susu? Aku ingat dulu waktu masih kuliah, kamu cukup suka minum teh susu ini.”Rekan kerja di sebelahnya mulai merayu, “Sita, kamu tahu, Bos Felix ingat apa yang dulu suka kamu minum.”“Sita, menurutmu Felix tidak cuma muda dan tampan, tapi sangat peduli pada orang lain?”Sita tertawa terbahak-bahak, rekan-rekan kerjanya terus menggoda dan membuatnya tidak tahu harus berkata apa.Felix merasa sedikit malu ketika melihat Sita, jadi dia segera melirik rekan kerjanya, “Baiklah, semakin banyak kalian berbicara, semakin berlebihan. Wajar kan jika atasan peduli dengan anak buahnya, apalagi jika menyangkut Sita, dia adalah andalan studio ini.”Mendengar ucapan seniornya. Sita sedikit menghela napas lega. Dia tidak tahu bagaimana menangani masalah seperti itu saat ini.Setelah rekan-rekannya bubar, Felix berbisik, “Sita, kamu tidak perlu tertekan. Menyukaimu adalah urusa
Terakhir Diperbarui : 2024-01-17 Baca selengkapnya