All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 161 - Chapter 170

810 Chapters

Bab 161

Husein menurunkan matanya untuk menatap sepasang mata Sita yang berbentuk almond, lugu dan polos, seperti dia lah orang jahatnya.Emosi di hatinya meledak dalam sekejap. Tatapannya mengarah ke sudut bibir Sita. Dia menundukkan kepalanya dan langsung menutup bibirnya, Sekarang seharusnya dia sudah bisa diam.Seketika, Sita merasa kebingungan.Husein sedang apa?Respon Sita ingin mendorongnya, tapi dadanya amat dingin dan keras. Jadi dia tidak bisa mendorongnya sama sekali!Dia menatapnya dengan mata lebar, sepasang mata sipit dan panjang seperti tinta. Seperti sedang mencoba meluluhkannya.Seketika, suhu di dalam mobil meningkat drastis.Tangan Sita mencengkeram kemejanya dengan kuat. Tetapi Sita lemah dan tidak berdaya, lebih seperti berpegangan pada bahunya, mencoba menolak tapi tetap menerimanya.Akhirnya Sita menggigit sudut bibir Husein sehingga pria itu berhenti dengan teriakan yang teredam.Matanya yang sipit dan lentik memerah, menatapnya lekat-lekat.Suasana di dalam mobil heni
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 162

Tiba-tiba seseorang mengetuk jendela mobil, Husein menurunkan jendela dengan wajah dingin, “Siapa?”“Saya polisi lalu lintas, kalian tidak bisa berhenti di sini. Saya sarankan kalian pergi ke hotel!”Di luar pintu mobil berdiri seorang pria paruh baya yang mengenakan rompi polantas, seluruh ekspresinya terlihat jelas.Sita melihat orang yang mengenakan seragam di luar, seketika menutupi wajahnya sendiri. Benar-benar memalukan.Husein duduk tegak dengan wajah tegas, tak lama sopir serta sekretarisnya berlari masuk dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.Bagaimanapun suasana dalam mobil sama seperti sebelumnya yang diselimuti suasana canggung.Sopir dan sekretarisnya berharap mereka bisa berubah menjadi tembok.Wajah Husein yang tegas, dasinya dilempar ke samping, kerah bajunya longgar, dan ada kerutan di pundaknya.Sita duduk di pojok dan mengatur ekspresinya setelah beberapa saat. Dia diam-diam menatap asisten yang berada di samping sopir, “Turunkan aku di depan stasiun kereta bawah
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 163

“Kerja bagus. Kamu langsung ke toko dan ambil tas itu, aku akan bilang ke manajer toko.”“Terima kasih, Nona Sandi. Anda bisa mempercayakan apa pun pada saya. Lagi pula, saya juga memiliki dendam pada Sita.”Setelah menutup telepon, Wendy memikirkan tas yang akan dia dapatkan seketika membuatnya sangat bersemangat.Dia mengatakan bahwa begitu Sita pergi ke rumah itu, dia tidak akan bisa kembali seutuhnya. Meskipun dia bisa kembali dengan cepat, pasti mulutnya bengkak karena dicium oleh seorang pria. Jadi biarkan Sita menggantikannya untuk melayani pria tua mesum itu.Di sore hari, Sita merasa sedikit linglung. Setiap kali dia menyentuh bibirnya saat minum, dia teringat ciuman yang dia lakukan dengan Husein.Sita menutupi wajahnya. Dia benar-benar gila!Tidak, dia harus tenang. Dia menuangkan segelas air dingin untuk diminum. Bagaimana mungkin dia bisa memiliki gairah pada Husein?Keesokan harinya, setelah kelas pagi Sita selesai, dia langsung pergi ke studio.Tidak selang lama, seseora
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 164

“Oke, kalian begitu angkuh, tunggu perhitungan dariku!”Wanita itu pergi sambil mengumpat dan mengutuk.Studio kembali hening, dan Sita merasa rekan-rekannya menatapnya dengan tatapan aneh dan hatinya merasa sedikit tidak nyaman.Felix angkat bicara dan berkata, “Ayo bubar. Saya pasti akan melindungi hak dan kepentingan karyawan perempuan di perusahaan ini.”Mendengar ini, hati Sita sedikit tersentuh, “Terima kasih, senior, karena telah mempercayaiku.”“Tentu saja aku percaya padamu. Memang ada banyak hal aneh yang muncul di tempat kerja, dan aku bisa mengatasi masalah ini. Pesanan itu juga dihentikan.”Sita mengangguk, “Maaf atas ketidaknyamanannya. Tetapi aku sudah menyelesaikan pesanan itu.”Ekspresi Felix sedikit terkejut, “Benarkah?”Dia tidak pernah menyangka akan seperti ini. Ternyata Sita memenangkan pesanan desain ini kemarin.“Memang benar, tapi tidak ada hal yang tidak pantas.”Sita tidak mengatakan proses mengatasinya, dan tidak mengatakan tentang Husein. Lagi pula, itu tid
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 165

Setelah mendengar kata-kata itu, kelima pria yang di telepon bergegas bangun.Setelah melihat isi berita tersebut, ekspresi Doni menjadi sangat tidak enak dipandang, “Rayhan, tim hukummu di sana tahu apa yang harus dilakukan, bukan?”Rayhan berkata dengan dingin, “Aku tahu. Jika aku tidak bisa menjebloskan dalang di balik ini ke penjara dan membuatnya menyesal!”Kelima kakak laki-laki Sita melancarkan serangan dahsyat dan mulai menyelidiki insiden penyebaran rumor tersebut.Setelah menutup telepon dengan kakak keduanya, Rifan, Sita tidak merasa mengantuk lagi. Sekarang tinggal dirinya sendiri.Selepas bangun, Sita mandi dan pergi bekerja karena hari ini adalah akhir pekan jadi tidak ada kelas.Setelah tiba di studio, dia melihat bahwa masih banyak orang yang hadir di studio.Tapi ketika dia masuk ke dalam studio, suasana menjadi sangat sepi dan sedikit aneh.Sita tahu alasan mengapa kondisinya seperti ini.Wendy mencibir, “Oh, Sita, kamu masih punya malu. Aku belum pernah melihat popul
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab 166

Husein bahkan berinisiatif untuk memberinya bantuan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara meminta bantuan?Terakhir kali dia meminta bantuan, bukankah dia mengatakannya dengan sangat baik? Memanggilnya dengan sebutan sayang tiap kalimatnya.Sekretaris Lia mengerutkan dahi dan berkata, “Bos, apa yang harus kita lakukan sekarang?”“Apakah aku perlu mengajarimu? Hapus hot news itu!”Sekretaris tersebut segera melaksanakannya, tetapi dengan cepat menerima umpan balik dari bawahannya. Dia menjawab dengan ekspresi bingung, “Bos, seseorang sudah meminta agar hot news itu dihapus, dan keributannya sudah menurun.”Husein berkata dengan dingin, “Siapa?”“Sang Aktor kota Manado, Yoga.”Setelah mendengar nama itu, suasana hati Husein sedikit tidak nyaman, “Mengapa kamu bingung? Terus selidiki siapa yang sebenarnya melakukan ini.”Menghapus hot news bukanlah apa-apa.Ini adalah Surabaya. Apa yang bisa ditemukan oleh Sang Aktor kota Manado?Di sisi lain, setelah menutup telepon, Sita kembali ke dala
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab 167

Sita melirik ke arah ponsel Wendy dan berkata, “Telepon dari siapa? Mengapa kamu tidak menjawabnya?”“Apa urusanmu dengan siapa yang meneleponku?”Setelah berbicara, Wendy segera keluar untuk menjawab telepon, “Nona Sandi, ada apa?”“Bagaimana bisa trending topik hilang? Apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu memiliki teman di media yang sangat berbakat? Jika kamu tidak bisa melakukan hal kecil ini dengan baik, artinya kamu tidak ingin tas Channel yang kamu lihat kemarin .”“Maaf, Nona Sandi. Aku akan segera menelepon temanku untuk menanyakannya.”Setelah menutup telepon, Wendy segera menelepon temannya, tapi tidak ada jawaban. Dia sedikit cemas: Mengapa dia tidak menjawab teleponnya? Bukankah dia mengiyakan setelah tidur denganku?“Benar, itu kamu.”Sita berdiri di samping dan mendengar semuanya. Dia melihat Wendy dengan wajah dingin, “Wendy, sebenarnya kamu juga orang yang menggunakan narkoba kepada orang tua itu, kan? Tapi sekarang kamu menyalahkanku.”Setelah Si
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 168

Sita memandang Felix, “Senior, aku sudah tahu siapa yang memfitnahku di belakang.”Felix sedikit terkejut, “Siapa?”Wendy tampak gelisah dan berkata, “Sita, jika tidak ada bukti, sebaiknya jangan bicara sembarangan.”Sita mencibir, “Senior, sore ini, secara pribadi aku akan mengklarifikasi masalah ini dan tidak akan memberikan dampak negatif pada studio.”Felix ragu-ragu, “Sita, jika kamu tahu siapa yang memfitnahmu, kamu bisa memberitahuku untuk membantu menuntaskan kekesalanmu.”“Tidak perlu, kamu akan tahu nanti sore.”Sita kembali ke meja kerjanya setelah selesai berbicara. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada kakak keduanya: [Kak, tolong aku.]Rifan membalas dalam hitungan detik: [Bilanglah.][Bantu aku mengirim semua video dan foto ini ke anak-anak orang tua itu.]Sita melirik Wendy masuk bersama Felix. Karena Wendy tidak memanfaatkan kesempatan itu, jangan salahkan Sita jika dia akan bersikap baik.Siang harinya, Sita duduk sendirian di kursinya untuk makan siang
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 169

Sita sedikit menghela napas, “Tidak, sebenarnya aktor itu hanya membantuku.”Harus dikatakan bahwa pernyataan resmi yang ambigu dari aktor tersebut benar-benar membantu.Felix menatapnya dan berkata, “Sita, aku tidak menyangka kamu mengenal Sang Aktor itu!”Sita melirik Wendy yang ekspresinya tidak terlalu bagus. Dia hanya bisa mencibir, “Dengan bantuan aktor, ini tidak akan berarti apa-apa.”Wendy sedikit cemburu, dia tidak ingin kalah dengan Sita. Mengapa Sita begitu beruntung dan mengenal pria tampan seperti aktor terbaik.Sita melirik arloji, dan orang itu juga akan segera tiba.Dia menatap Wendy dengan senyuman yang penuh makna, “Senior, jangan khawatir, aku akan menjelaskannya nanti.”Felix berkata dengan curiga, “Sita, jika kamu memiliki bukti, keluarkanlah.”“Sekarang belum waktunya.”Wendy mendengus dengan dingin, “Sita, kamu bilang punya bukti, tapi kamu menyembunyikannya dan tidak berani mengungkapkannya. Siapa yang akan percaya pada kata-katamu? Aktor macam apa itu? Lagi pu
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 170

“Yang aku pukul itu kamu si pelacur.”Wendy berteriak sambil berkata, “Saya bukan Sita, dia baru Sita!”“Kami tidak mencari Sita, tapi kamu, Wendy!”Pihak lain langsung menimpuk setumpuk foto ke wajah Wendy, dan foto-foto itu berceceran di tanah.Semua foto itu adalah foto Wendy bersama pria tua, dia sedang duduk di pangkuan pria tua, bahkan menciumnya, dan beberapa foto lebih dari itu.Ketika Wendy melihat foto itu, seketika wajahnya pucat, “Bagaimana mungkin! Bagaimana bisa!”Bagaimana bisa foto-foto ini muncul di sini?Sita menatap Wendy, nadanya tenang, “Ini adalah bukti yang aku katakan. Sayangnya, kamu tidak percaya dengan apa yang aku katakan pagi ini.”Wajah Wendy menjadi pucat, selesai sudah, semuanya sudah selesai sekarang.Bagaimana mungkin? Bagaimana Sita bisa mendapatkan foto-foto itu?Setelah melihat foto-foto itu, Felix terkejut dan berkata, “Wendy, apa yang terjadi?”Apakah wanita yang bersama pria tua itu bukan Sita, melainkan Wendy?“Senior, foto-foto ini palsu, semua
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
81
DMCA.com Protection Status