All Chapters of Doa Istri Pertama Mendatangkan Derita: Chapter 111 - Chapter 120

128 Chapters

Gunjingan Tetangga

“Nggak becus banget kamu. Gimana mau jadi istri yang bener kalau bersihin yang kayak gini nggak bisa!”Kembali Jelita mendapat bentakan dari mama mertuanya. Tangisnya pun tidak bisa terbendung lagi.“Malah mewek lagi. Cengeng banget kamu!” Mamanya Devan pergi meninggalkan Jelita yang masih menangis sesegukan.Ibu ... mau pulang.Jelita duduk bersimpuh di lantai sambil mencoba membersihkan pecahan telur yang mengotori lantai. Ia bersihkan sebisanya saja menggunakan tisu. Hanya dibersihkan nodanya saja, sedangkan bau amis masih tercium dan lantai pun masih licin tapi menurut Jelita itu sudah bersih.Mana tahu dia cara mengepel lantai. Ini saja terpaksa, kalau bukan karena mama mertuanya.Menahan rasa lapar, Jelita kembali ke kamar dengan berderai air mata. Hari pertama bertemu mertua, Jelita benar-benar menderita. Tidak menyangka mamanya Devan akan segalak ini karena dulu
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

Tak Sesuai Rencana

“Ada apa? Kenapa wajahnya cemberut gitu?”Lea menatap suaminya dengan sorot mata sendu. “Mas, kalau misalkan kita pindah mau nggak?”Kening Adnan berkerut. “Pindah? Kemana? Memangnya disini kenapa?”Jika berada jauh dari sini Lea bisa merasa lebih tenang meskipun ia sadar tidak akan bisa terus menyembunyikan fakta dari suaminya. Tapi setidaknya dalam waktu dekat ia tidak diberondong dengan berbagai pertanyaan dari tetangga.Belum lagi Lea masih punya tanggung jawab karena ia sendiri yang memilih untuk kembali bekerja menggantikan sang ayah. Sekarang setelah kembali bersama Adnan, tidak mungkin Lea lepas tanggung jawab dari pekerjaannya. Ia juga butuh uang untuk pengobatan sang suami.“Boleh nggak kalo aku ceritanya nanti disana? Habis sarapan kita langsung pindah ya?”“Iya.” Adnan tidak berani bertanya lagi karena dari raut wajah Lea, ia sudah bisa membaca kalau ada sesuatu yang tidak baik-baik saja.“Mas tunggu ya, aku buatin sarapan.”“Aku bantu.”Lea menggeleng. “Nggak usah, mendin
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

Kelakuan Aslinya

Dengan kasar Devan menarik Jelita masuk ke dalam rumah.“Apa ini? Kenapa jadi begini, Lea?” bentaknya dengan mata menyala marah.“Kenapa Om marah ke aku sih? Aku aja nggak tahu kok.”“Nggak ada gunanya emang kerjasama dengan bocah ingusan kayak kamu! Sial!”Jelita terpaku, kedua tangannya mengepal. Dada perempuan muda itu bergemuruh, ia sekarang yakin kalau di hati Devan hanya ada Lea bukan Jelita.Jelita memang unggul soal paras dan umurnya tapi hati Devan tidak bisa dibohongi, cintanya hanya untuk Lea seorang.“Mulai detik ini, aku talak kamu. Kamu bukan istriku lagi.”“Om ….” Bibir Jelita bergetar, air matanya berjatuhan.Tanpa peduli pada Jelita, Devan pergi begitu saja. Ia murka karena Lea memilih untuk bersama Adnan.Hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa mau tahu kalau hati Jelita hancur. Sebenarnya itu salahnya sendiri, bermain api harus siap terbakar. Jelita salah karena merebut milik ibunya, sekarang ia berharap memiliki Devan seutuhnya. Tentu tidak akan bisa karena dari awa
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Menerima Takdir Pahit

Dengan kaki yang terasa lemas, Lea keluar toilet dan menghampiri Adnan.“Mas.”“Kamu kenapa?” Lelaki itu kaget melihat istrinya berlinang air mata.“Jelita, Mas. Kita ke rumah sakit sekarang.”“Jelita kenapa?” Adnan ikut panik.“Tadi aku baca chat dari kalau Jelita dibawa ke rumah sakit karena pendarahan. Ayo, Mas. Aku khawatir.” Lea menarik tangan suaminya itu keluar dari food court.Setelah masuk ke dalam mobil ia baru sadar kalau perjalanan sangat jauh kalau memakai mobil. Ia langsung memesan tiket pesawat. Ada penerbangan paling cepat dua jam lagi. Itu lebih baik daripada harus menempuh jalur darat yang memakan waktu lebih lama.Di perjalanan ke bandara, Adnan berulang kali menghubungi Rizky tapi tidak diangkat. Lea pun mencoba untuk fokus menyetir karena bandara juga hanya berjarak 10 menit perjalanan lagi dari tempat mereka sekarang.“Lita akan baik-baik saja.” Adnan meyakinkan sang istri dan juga meyakinkan dirinya sendiri.Tadi pagi ia baru saja diberitahu hal mencengangkan, s
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Pilihan Sulit

Keduanya saling menjauh dengan perasaan campur aduk.“Ya, sebentar. Ibu baru selesai mandi.”Adnan menatap istrinya yang pipinya merah merona. “Masih ada nanti malam,” katanya dengan kerlingan mata menggoda.“Aku sampai lupa kalau ada Jelita di sini, Mas.” Lea mengambil pakaiannya sendiri. “Mas cari saja pakaiannya di dalam.” Ia buru-buru melangkah ke kamar mandi.Karena kejadian barusan, Lea masih malu. Padahal tidak seharusnya mereka bersikap malu-malu. Menikah saja sudah sangat lama, tapi itulah yang menciptakan debaran di dalam dada.Adnan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah istrinya. Gegas ia mengenakan baju lalu keluar dari kamar.Jelita terlihat duduk di sofa dengan pandangan lurus ke depan.“Lita.”Perempuan hamil itu menoleh. “Yah.”“Butuh sesuatu? Sebentar lagi ibu selesai.”“Nggak, Yah.”Jemari Jelita saling menjalin di atas pangkuan, ia terlihat ragu untuk bicara namun Adnan menangkap gelagat putrinya yang tak biasa itu.“Kenapa? Bicara saja. Jangan pendam apapun se
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Rencana Rahasia

“Vika!”Vika masuk tergesa. “Iya, Pak.”“Beritahu posisi untuk anak ini,” katanya lalu melangkah meninggalkan ruangan itu.Lutut Lea lemas seketika. Padahal ia sudah menyusun rencana untuk pengobatan suaminya, untuk biaya kuliah Jelita. Sekarang sumber pendapatannya malah direnggut begitu saja.Lea tahu ayahnya itu sangat keras dan tidak akan mudah untuk mengambil hatinya. Bukan ia tidak menyayangi orang tuanya tapi Lea di sini adalah seorang istri, ia sudah tanggung jawab suaminya.“Le.”“Ayah begitu kalau marah.” Lea mencoba untuk tersenyum meski hatinya sakit.“Sabar ya.” Vika menepuk pundak Lea memberikan kekuatan.“Masih mending ayah kasih aku kerjaan, daripada aku jadi pengangguran,” guraunya.“Nanti posisi kamu diganti, aku juga.”Kening Lea berkerut. “Loh, kenapa kamu juga-”“Aku malah disuruh libur dalam waktu yang tidak ditentukan tapi gaji masih tetap dikasih. Aku bingung, Om Bagas baik banget tapi aku nggak enak. Masalahnya kamu juga jadi-”“Mungkin waktunya kamu buat libu
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Cemburu

“Yah, Bun.” Lea menyapa dan menyalami keduanya.“Mas tunggu dibawah.” Bukannya ikut masuk ayahnya Lea malah melengos pergi.“Sudah jangan dipikirkan. Mana Lita dan Adnan?”“Ada di dalam, Bun. Lita baru saja istirahat.”Bunda Nilam duduk di sofa sembari menunggu Lea yang memanggil Adnan di kamar.Kalau Bundanya, Lea percaya tidak akan bicara macam-macam pada Adnan lain hal kalau ayahnya juga ada di sini.Lea menggandeng Adnan keluar dari kamar. Bunda Nilam bisa melihat pancaran kebahagiaan dari sorot mata putrinya. Ia tidak akan tega untuk memisahkan kedua insan yang baru saja bersatu itu.“Bunda banyak denger cerita dari Lea. Maaf ya baru datang sekarang,” kata Bunda Nilam setelah Adnan menyalaminya.“Saya yang harusnya minta maaf, seharusnya saya yang datang menemui Bunda dan Ayah.” Adnan merasa canggung bertemu dengan ibu mertuanya.“Aku panggil Lita dulu.”“Eh, Jangan.” Bunda Nilam menahannya. “Kasihan dia, orang hamil istirahatnya jangan diganggu.”Meski masih ada kemarahan dalam
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Mundur?

Tidak ingin mempermalukan istrinya dengan mendatangi, Adnan memilih untuk pulang. Rasa lelahnya semakin terasa karena melihat istrinya bersama laki-laki lain. Ia memang percaya pada Lea tapi tetap saja cemburu saat wanitanya dirangkul lelaki lain.Sampai di apartemen, Adnan menghempaskan tubuhnya di sofa.“Ayah sudah pulang.” Jelita keluar dari dapur membawa air es, ia merasa sering haus dan ingin yang segar.Melihat sang ayah tampak kelelahan, ia menyerahkan gelas yang terisi penuh pada ayahnya.“Minum, Yah.”“Terima kasih.” Tenggorokan Adnan yang terasa kering sekarang lebih baik setelah dialiri air es.“Kamu sendirian? Bik Marni mana?”“Tadi aku minta buat pulang karena ibu juga lagi di jalan pulang.”Adnan mengangguk lalu menghabiskan setengah air sisanya.“Ayah cari kerja dimana? Kenapa sampai keringetan begini, bajunya juga kotor.” Jelita memperhatikan kondisi sang ayah sangat berbeda dari saat tadi berangkat mencari pekerjaan.“Cari kerja sekitaran sini saja kok. Ya sudah, ayah
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Pengorbanan

“Mas, siapa yang bilang itu? Kamu jangan percaya. Soal kejadian kemarin sore, itu cuman sandiwara. Raj minta aku pura-pura jadi pacarnya. Nggak lebih, aku nggak punya hubungan apa-apa sama dia.” Lea menjelaskan semuanya, tangisnya tumpah.Lea benar-benar takut kehilangan Adnan untuk kedua kalinya. Apapun kondisinya ia akan bertahan dengan sang suami meski soal ekonomi akan menjadi rintangan berat.Jelita yang mendengar dari dalam kamar hanya diam, hatinya was-was. Ia tidak mau orang tuanya berpisah. Ia sudah bahagia dan mulai menerima semuanya.“Nanti kita bicara lagi. Jangan sampai Jelita dengar.”“Mas-” Lea menahan tangan Adnan.“Makasih ya sudah obati aku. Biar aku terusin sendiri.” Adnan membawa kotak obat itu masuk ke dalam kamar.Lutut Lea lemas tapi ia tetap menyeret langkah suaminya ke dalam kamar. Mengunci pintu agar Jelita tidak masuk. Ia merasa semuanya harus diluruskan. Lea tidak mau berlarut-larut dalam masalah ini.Baru saja ia merasakan kebahagiaan apa sekarang haru han
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Memperbaiki

“Mau apa kamu kesini?” Lea berucap ketus.Meski begitu ia tetap menyalami mamanya Devan, bagaimanapun ia menghormati orang tua.“Lea. Mama kesini anter Devan.” Mama Irma memulai pembicaraan.“Ma, biarkan Devan yang bicara.” Lea tidak mau melibatkan orang tua dalam masalah yang ada.Devan tampak gelisah dalam duduknya. Ia tampak baik-baik saja, tidak ada memar di wajah.Saat perjalanan Lea sempat berpikir akan ada baku hantam antara suaminya Devan ternyata itu semua tidak terjadi. Hanya ketakutannya saja.“Silakan kalian bicara, Mama tunggu di luar ya.” Wanita paruh baya itu memilih untuk keluar rumah, membiarkan ruang untuk mereka bicara.Ada percikan cemburu dalam hati Adnan melihat jika istrinya begitu dekat dengan mamanya Devan. Sebenarnya wajar kalau sebelumnya mereka pernah akan menikah.“Aku kesini karena mau tanggung jawab pada Jelita.”Kening Adnan berkerut. “Maksud kamu?”“Izinkan aku kembali sama Jelita, Om. Aku mau rujuk sama dia.”Tiga orang itu terbelalak mendengar perkat
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status