Semua Bab Perjanjian Nikah dengan Sang CEO: Bab 111 - Bab 120

146 Bab

Bab 110

Bab 110" Ya Tuhan, kenapa ini lokasi pake nyala. " keluh Ivan, begitu melihat lokasi dalam ponselnya mode menyala. Ivander berusaha bangun, perlahan dia pakai celana boxer, dan kaos oblong. Setelah itu dia ambil minuman di kulkas juga cemilan, dia bawa ke sofa tempatnya biasa menghabiskan waktu bermain game. "Alhamdulillah, sampe juga di sini. " pikir Ivan. Netranya menangkap area kejantanannya yang menggelembung karna memakai celana penyangga. Dia ambil bantal sofa untuk menutupi, berabe kalau Azalea melihat pikir Ivan. Klek.... Pintu terbuka, seraut wajah cantik khas gadis blasteran muncul. Jantung Ivan berdegup kencang melihat senyum Azalea yang menawan. " Demi dia aku rela melakukan ritual pemotongan kejantanan. " pikir Ivander." Assalamualaikum, Bang. " sapa Azalea ceria, mendaratkan bokong di samping Ivander. Tangannya reflek menepuk bantal yang berada di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-29
Baca selengkapnya

Bab 111

Bab 111" Azalea. " Ivan menurunkan pandangannya, tak berani mantap netra lelaki yang sudah membesarkannya. Dad menghembuskan nafas pelan, hatinya lega. Senyumnya tersungging, membuat Ivan salah tingakah." Maaf Dad, saya lancang, tapi saya akan berusaha menjaga dan melindungi Azalea. Saya tak ingin Azalea jatuh pada lelaki salah. Walaupun saya juga tak sempurna. " Ivan dengan lancar dapat mengatakan kata-kata yang dia hapal dari seminggu yang lalu, untuk meyakinkan Dad. Senyum Dad makin lebar. Membuat Ivan, makin rendah diri, dia tau seperti apa karakter Dad. " Kita panggil Azalea, mau kah dia menerima. Semua keputusan ada pada Azalea, " ucapan Dad membuat jantung Ivan tak tenang. Kenapa tadi dia tak mengatakan langsung saja pada Azalea, pikir Ivan. Dad memanggil Mira yang sudah berada di depan pintu ruang kerja, men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-30
Baca selengkapnya

Bab 112

Bab 112Ervan menarik tangan Aryanti menuju ruang kantornya. " Tumben. " Ervan memepet tubuh Aryanti ketika pintu tertutup. Aryanti mendorong tubuh Ervan melangkahkan kakinya menuju sofa, duduk dengan cara yang sungguh elegant. Ervan mendaratkan bokong di sebelahnya. Melingkarkan tangan di pundak Aryanti. " Ternyata Indah seksi ya? Tubuhnya se-indah namanya ! " Aryanti berucap sambil mengambil cermin di dalam tasnya. Bibir Ervan melengkung indah. " Ini juga indah, enak lagi rasanya! " Tangan Ervan meremas bokong Aryanti membuat netra beriris coklat ini membelalak kaget. " Gak sopan, " Aryanti menabok tangan Ervan yang meremas bokong Aryanti. Walau menampilkan wajah jutek, tetapi bibir tersungging.Bibir Ervan makin melengkung ke atas. Tangannya makin nakal menyusuri paha dan mengelus pelan. Wajahnya dia dekatkan pada wajah Aryanti. " Main di sini yuk! " Netra Ervan mengerling nakal. Hahhhh... Netra Aryanti makin terbelalak lebar. " Dasar playboy cap kadal. Sama dokter pribadi kela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-04
Baca selengkapnya

Bab 113

Bab 113evellyn terburu masuk kamar mandi lagi, dia khawatir Dokter Aryanti akan menunggunya. Arkan terlihat tertidur, setelah memberikan Evellyn kenikmatan luar biasa. " Mas, aku keluar ya. Takut Dokter Aryanti nungguin, " bisik Evellyn di telinga suaminya. Arkan mengangguk sedikit membuka mata. Setelah membenarkan selimut menutupi tubuh polos suaminya dia bergegas keluar ruangan. Senyumnya mengembang saat bertemu muka dengan Sinta. " Sinta Dokter Aryanti udah keluar belum? " tanya Evellyn. " Tadi Pak Ervan pesen, Dokter Aryanti pergi sama pak Ervan, Kak, " jawab Sinta sopan. " Tuh kan aku di tinggal, " Evellyn kembali masuk ke dalam ruang kantor, dan naik lagi ke atas ranjang. " Kok gak jadi pergi? " tanya Arkan mendapati istri kembali ke pelukannya. " Udah di tinggal, kamu siihhh..., " ucap Evellyn sewot. " Tapi enak 'kan? " Arkan mengeratkan pelukan di tubuh Evellyn menghirup aroma yang membuatnya candu. Sesaat kemudian Evellyn ikut terlelap, karna dia juga Benar-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-05
Baca selengkapnya

Bab 114

Bab 114Aryanti menelungkupkan tubuhnya di atas kasur. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Dia bertanya pada dirinya sendiri. Kenapa dia seperti ini, " aku Dokter penyakit kejiwaan, kenapa aku gak bisa mengendalikan sifat cemburuku. " gumam Aryanti. Aryanti paham ada jenis penyakit yang di sebut shindrom Othelo, penyakit kejiwaan karna faktor cemburu berlebihan. Aryanti pun tak tau kenapa dia begitu cemburu pada Ervan, dia tak pernah merasa rendah diri, bahkan mungkin dia over percaya diri. Dia cantik, menarik, pintar, berprestasi, karir cemerlang, tak ada celah kekurangan dari sosok bernama Aryanti. Tetapi entah kenapa dia begitu cemburu pada Ervan. Apakah karna masa lalu Ervan yang pandai menaklukkan para wanita? Hingga dia pun takluk pada pesona Ervan. Aryanti masih menelungkupkan tubuhnya, tangisnya teredam bantal. Bahunya turun naik, sesekali dia mengeluarkan lendir yang menggangu nafasnya. Hingga akhirnya Aryanti lelah dan tertidur di ranjang, masih komplit memakai sepatu. Ervan membuka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-06
Baca selengkapnya

Bab 115

Bab 115" Kamu menyesal? " tanya Aryanti, dia membangunkan tubuhnya, lalu menutupi asetnya dengan selimut. " Aku tak pernah menyesal untuk semua keputusanku, kamu tau siapa aku 'kan, aku akan menyelidiki seluk beluk orang-orang yang aku dekati, aku mencintaimu apa adanya, oleh sebab itu, hilangkan kecurigaanmu terhadapku!! " suara Ervan terdengar keras. Ervan bangun menuju sofa. menjatuhkan bobot tubuhnya kasar." Maaf kan aku, aku gak jujur masalah itu, " ucap Aryanti lirih, penuh penyesalan. " Saat it -- " " Aku gak butuh penjelasanmu tentang masalah itu. Setiap orang punya masa lalu, biarlah kamu simpan aibmu, jangan kamu ceritakan pada orang lain, termasuk aku. " Ervan berbicara tanpa menatap Aryanti. " Sekarang hiduplah lebih baik dengan ku, aku imammu, semua dosa mu aku yang tanggung, aku ingin sedikit demi sedikit kamu memperbaiki diri. " Ervan terus menasehati Aryanti. " Selama ini aku tak ingin mempermasahkan, tidak mengungkit, karna aku tak ingin membuka masa lalu mu! "
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-07
Baca selengkapnya

Bab 116

Bab 116Evellyn yang baru saja meraih pinggiran kolam terperanjat melihat Arkan melompat ke dalam kolam sambil berteriak. "Ada apa, Mas?" tanya Evellyn. Arkan segera membawa El ke pinggir kolam, bayi kecil itu tersedak dan langsung menangis. "El, kamu tak apa-apa 'kan." Arkan terlihat begitu panik, begitu pun Evellyn melihat Arkan panik tak ayal Evellyn pun panik. " Kenapa, Mas? Kok bisa begini, El? Kamu gimana jagainnya? " Evellyn memborbardir pertanyaan pada lelaki bertubuh sixpack ini.Setelah El tak mengalami masalah apa-apa Arkan menceritakan kejadian barusan. "Ambilkan ponselnya Eve." "Van." Arkan menelpon Ervan, menjelaskan kejadian yang dialami putranya, memohon pengertian pada Tuan Masimoto, kali ini Arkan terlambat datang. "Siap, Bos. Akan aku sampaikan. Bagaimana kondisi bayi kecil kita?" tanya Ervan. "Apa maksudmu?" tanya Arkan salah paham. "Jangan emosi, Bos. Aku sudah menganggap El, seperti anakku." Ervan tersenyum kecut. Salah ngomong nih gue. 'pikir Ervan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-08
Baca selengkapnya

bab 117

Bab 117Mobil hitam yang ditumpangi Azalea dan Ivander berhenti di depan rumah megah bak mention ini. "Abang gak mampir ya, sayang," ucap Ivander, ketika Azalea menapakkan kaki keluar dari mobil."Terserah," ucap Azalea berlari kecil memasuki rumah berpintu tinggi. Ivander hanya geleng-geleng, " Untung abang cinta kamu Lea, kalo pacar-pacar abang yang begitu langsung abang tinggal," ucap Ivander melihat kelakuan Azalea. ****"Assalamualaikum," ucap Azalea memasuki rumah. Langsung berlari menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamar. "Lea!! Lea!!"Bahkan panggilan Mira dihiraukan gadis ber-netra biru ini. Langkahnya terus berjalan dengan tergesa. Mira menggelengkan kepala melihat putrinya. "Ada apa? Teriak-teriak," tanya Dad, tangannya penuh dengan lumpur. "Itu anak Ayah," hanya itu yang keluar dari mulut Mira, wanita setengah baya ini kembali ke dapur, berkutat dengan tepung dan telur. Dad menghampiri, "Sudah jadi kuenya?" tanya Dad. Tangannya terulur ingin mengambil kue kering d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-10
Baca selengkapnya

Bab 118

Bab 118"Lea," Ivander menyebutkan nama Azalea. Ivander berbincang sesaat pada wanita yang berdiri di sebelah lelaki bule ini. Lalu menghampiri gadis yang sebentar lagi akan dia persunting. "Lea, Dad, Ibu. Tumben lagi ada acara apa?" tanya Ivander. "Gak ada acara cuma mau jalan-jalan, aja, ini mau makan dulu," jawab Mira. "Ohh ... Yuk abang juga belum makan, kita makan bareng," ucap Ivander dengan senyum menawan.Mira dan Dad sudah terlebih dulu masuk ke dalam restoran mencari bangku privat. "Bang, Abang kenapa tadi gak angkat telpon Lea? Lagi asik-asik ya? ama perempuan tadi?" tanya Azalea tatapannya penuh curiga. "Kamu telpon?" Ivan langsung mengambil gawai di kantong jasnya. Mencoba menghidupkan ponsel canggih itu. "Mati ponsel Abang. Tadi dimainin terus pas lagi anter kamu," ujar Ivan. Azalea mencebik meninggalkan Ivander menuju ketempat ayah dan ibunya berada. Ivander hanya geleng-geleng kepala, "untung menggemaskan," ujar Ivander, mengikuti langkah kaki Azalea. Makan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-13
Baca selengkapnya

Bab 119

Bab 119"Lea," Ivander menyebutkan nama Azalea. lelaki bule ini berbincang sesaat pada wanita yang berdiri di sebelahnya. setelah berbincang sesaat si wanita pergi meninggalkan Ivander. Lalu lelaki bule ini menghampiri gadis yang sebentar lagi akan dia persunting. "Lea, Dad, Ibu. Tumben lagi ada acara apa?" tanya Ivander. "Gak ada acara cuma mau jalan-jalan, aja, tapi mau makan dulu," jawab Mira. "Ohh ... Yuk abang juga belum makan, kita makan bareng," ucap Ivander demgan senyum menawan.Mira dan Dad sudah terlebih dulu masuk ke dalam restoran mencari bangku privat. "Bang, Abang kenapa tadi gak angkat telpon Lea? Lagi asik-asik ya ama perempuan tadi?" tanya Azalea, tatapannya penuh curiga. "Kamu telpon?" Ivan langsung mengambil gawai di kantong jasnya. Mencoba menghidupkan ponsel canggih itu. "Mati ponsel Abang. Tadi dimainin terus pas lagi anter kamu," ujar Ivan. Azalea mencebik meninggalkan Ivander menuju ke tempat ayah dan ibunya berada. Ivander hanya geleng-geleng kepal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status