Semua Bab Ternyata Suamiku Miliarder: Bab 381 - Bab 390

1114 Bab

Bab 381

Hansen oyong sejenak lalu ekspresinya kembali normal.Setelah beberapa saat, dia akhirnya tersenyum lalu melihat Celine dengan lembut dan penuh kasih sayang. "Aku nggak apa-apa. Nggak apa kalau kamu sudah lupa, aku kasih tahu pelan-pelan di pertemuan kita selanjutnya. Di luar anginnya kencang, cepat pulang dulu."Hansen menyuruh Celine pulang.Bahkan Andreas juga tanpa sadar sedikit kaget."Oh." Celine melihat Hansen sejenak dan berkata, "Kamu yakin nggak apa-apa?"Kenapa tadi seperti sangat lemah dan hampir pingsan?Senyuman Hansen semakin cerah. "Tentu saja, aku baik-baik saja."Memangnya bisa kenapa?Dia hanya merasa bersalah dan sakit hati. Namun semua ini tidak ada apa-apanya dengan yang dialami Celine.Kecelakaan itu ... bisa-bisanya membuat Celine lupa ingatan.Celine tetap sedikit khawatir dengan Hansen. Untuk sesaat, situasinya jadi canggung.Melihat situasi ini, Hansen berkata pada Andreas, "Jaga dia baik-baik."Setelah itu, Hansen berbalik dan berjalan ke mobil mewahnya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 382

Mungkin karena suasana di dalam foto terlalu jelas, pria ini benar-benar tampan, tubuh dan wajahnya sangat cocok dengan selera Celine.Sering kali, dia sudah melewati satu foto, tapi tidak tahan kembali lagi untuk menikmati detail-detail kecil seperti tatapan suaminya.Semakin dia melihat foto-foto itu, semakin cepat jantungnya berdetak.Entah sudah lewat berapa lama, Celine akhirnya memilih satu foto setelah bimbang sana-sini. Ketika dia berbalik mau memastikannya dengan Andreas, dia melihat Andreas berdiri tidak jauh darinya.Tubuh yang tinggi dan besar itu bersandar di dinding dengan tatapan tertuju padanya, melamun melihatnya.Ketika mereka bertatapan, napas Celine langsung terhenti.Dalam sekejap, dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Apa lihat-lihat?"Nada suaranya sangat galak.Orang ini jelas-jelas tadi tidak ada di sini, kenapa sekarang tiba-tiba ada?Kapan dia datang? Sudah berdiri berapa lama di sana?Apa dia terus melihat dirinya?Teringat proses saat dia sedang memili
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 383

Nada suaranya sangat tenang, seakan-akan sama sekali tidak ada nafsu apa pun. Dia mengernyit seakan-akan sedikit jijik.Celine terdiam.Sudah bau?Celine yang tadinya mau menyalahkan Andreas melecehkan dia malah mengangkat tangannya lalu mencium dirinya sendiri.Memang sudah sedikit bau!Dia sendiri saja sudah merasa bau, apa lagi orang lain?Namun ....Celine melihat orang di depannya, entah sejak kapan Andreas sudah melepaskan semua kancingnya lalu dalam sekejap bajunya sudah dilempar ke samping.Celine hanya bisa terdiam.Dia ingin mengatakan sesuatu.Namun Andreas berkata dengan nada dan ekspresi tenang, "Tanganmu luka, nggak bisa mandi sendiri."Artinya, dia membantu Celine karena tangan Celine terluka."Kalau basah terus infeksi, lagi-lagi harus menginap di rumah sakit ...."Kemudian, Andreas menghela napas.Dalam hati Celine tentu saja tidak ingin kembali menginap di rumah sakit, tapi meski begitu, Andreas "membantunya" begini juga aneh!Namun, di tatapan Andreas terhadapnya sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 384

Andreas dari dulu tidak pernah berinisiatif mengungkit Lala.Dulu waktu Lala menghilang, semua orang bilang Lala membahayakan dirinya demi dia makanya bisa menghilang.Namun kenyataannya dia malas menjelaskan.Dia pernah berjanji beberapa hal pada Lala, kalau dia menjelaskan, maka dia harus menyebutkan hal-hal yang tersembunyi dalam kegelapan itu.Oleh karena itu, salah paham terus berlanjut.Hansen dan Lala dari kecil tumbuh bersama, mereka sangat dekat, bahkan Carla yang juga tumbuh besar bersama mereka jadi terlihat seperti orang luar.Perasaan Hansen terhadap Lala terlalu dalam.Bahkan dia sendiri takutnya juga tidak mengerti kalau perasaan itu sudah melebihi perasaan kakak dan adik.Sebagai orang luar, Andreas melihat dengan sangat jelas.Hanya saja dia tidak pernah mengungkapkannya."Aku cuma menyayangi Lala seperti seorang kakak!"Bahkan sampai sekarang, Hansen tetap tidak mau menghadapi perasaan ini.Andreas menyadari hal ini, dia tahu Hansen sendiri tidak mau menghadapinya. Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 385

Setelah itu?Celine hanya ingat dia berendam lalu ada sepasang tangan yang memijat tubuhnya.Sangat nyaman sampai-sampai dia menurunkan kewaspadaannya dan tanpa sadar tertidur.Setelah itu apa yang terjadi?Celine berusaha mengingat kembali, tapi tidak berhasil.Semakin kosong ingatan itu, Celine semakin berusaha untuk memikirkannya. Begitu berpikir kalau di ingatan yang kosong itu mungkin ada adegan dewasa, jantung Celine seakan-akan mau melompat keluar.Celine merasa kalau terus seperti ini, jantung ini pasti bakal cepat rusak.Akhirnya Celine menghirup napas dalam dan membujuk diri sendiri agar tidak usah malu.Lagi pula mereka suami istri, kalaupun terjadi apa-apa, hubungan mereka juga sah.Setelah berpikir seperti itu, Celine menepuk wajahnya lalu turun dari kasur.Begitu dia membuka pintu, langsung melihat wajah yang tampan."Pagi ...."Andreas hanya menyapa lalu pintu di depannya langsung ditutup lagi.Andreas tertegun sesaat lalu teringat wajah Celine yang memerah tadi, dia lan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 386

Ketika Lily menerima telepon pemberitahuan dari Perusahaan Jayadi, sampai setelah menutup telepon, dia masih saja tertegun."Kamu lagi memikirkan apa? Kayak kehilangan roh saja?"Ketika Carla berjalan keluar dari kantornya, dia melihat Lily yang melamun sambil memegang ponselnya.Beberapa hari ini, meski Lily belum resmi bergabung dengan mereka, dia setiap hari datang melapor.Bukan karena dia sangat rajin, sebenarnya karena dengan identitasnya sebagai nona Keluarga Nadine, semua orang melihatnya dengan penuh hormat.Perasaan seperti ini membuatnya sangat senang.Suara Carla yang tiba-tiba membuat Lily sadar kembali. "Nggak, nggak apa-apa. Kak Carla, aku keluar sebentar."Dia tidak mungkin memberi tahu Carla kalau dia akan segera bertemu dengan Tuan Andreas.Setelah membuat janji selama beberapa hari, dia bahkan sudah hampir menyerah dan mulai memikirkan cara lain untuk mendekati Andreas. Namun tidak disangka, Andreas berinisiatif mengajaknya bertemu.Lily tidak bisa menahan kegembiraa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya

Bab 387

Begitu Hansen mendongak melihat Celine, dia juga tertegun.Mereka berdua bertatapan dan akhirnya Celine yang duluan berlari menghampiri Hansen."Kak Hansen," panggil Celine dengan sangat lancar.Dia memakai sweter rajut dan celana jin. Rambut panjang yang sedikit ikal digerai di belakang.Celine pada dasarnya sudah cantik, begitu tersenyum, matanya bersinar seperti bintang yang berkelip.Melihat senyuman Celine, Hansen juga tersenyum. Ragu-ragu yang ada di hatinya tadi seketika menghilang."Sudah makan?" tanya Hansen sambil maju selangkah.Dia berdiri di depan Celine jelas terlihat lebih tinggi satu kepala dari Celine.Celine mendongak melihatnya dan menjawab, "Belum.""Mau makan bersama?"Celine langsung setuju tanpa ragu-ragu dengan ajakan Hansen.Meski dia tidak ingat banyak, dia bisa merasa sangat akrab dengan Hansen.Begitu naik mobil, Celine langsung berubah jadi si cerewet."Kak Hansen, kita sebenarnya kenapa bisa kenal?""Kak Hansen, aku kenapa memanggilmu Kak Hansen?""Kak Han
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya

Bab 388

Suara piano mengalun di dalam restoran.Suasananya sangat bagus, Celine juga semakin santai dan lanjut bertanya ini-itu kepada Hansen.Hansen menunjukkan kelembutannya.Di saat yang sama, di sebuah sudut yang sepi, steik yang Andreas pesan sudah ada di depannya, tapi menghadapi orang di depannya, nafsu makannya langsung hilang.Sama seperti yang dikatakan Celine tadi, membuat orang mual.Teringat Celine, Andreas tersenyum tipis dan matanya juga berubah lembut.Kelembutan itu langsung membuat jantung Lily berdebar.Dia pun bertanya dengan suara yang paling lembut, "Tu ... Tuan Andreas, aku boleh memanggilmu seperti ini, nggak?"Ini adalah pertama kalinya Lily duduk berhadapan dengan Andreas.Meski dia bertanya apakah boleh memanggilnya "Tuan Andreas", tapi dalam hatinya dia sudah memutuskan akan ada satu hari dia memanggilnya "Andreas".Namun Andreas bahkan tidak mendongak mendengar pertanyaannya ini.Dia bahkan tidak melihatnya.Lily teringat tadi asistennya Andreas yang membawanya ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya

Bab 389

Benar-benar menjijikkan.Andreas pun langsung memotong kata-katanya.Lily tertegun sejenak, tadi dia sepertinya tidak dengar jelas, jadi dia bertanya memastikan, "Tuan Andreas, apa katamu?""Ibumu? Siapa namanya? Sarah Renata, 'kan?"Andreas menatap Lily.Tatapan yang dingin membuat hati Lily bergetar. "Iya, lebih tepatnya seharusnya adalah ibu angkatku."Ibu angkat? Heh ....Andreas mencibir dan berkata, "Benar-benar orang yang mementingkan perasaan. Tapi kamu bisa memikirkan kakakmu, kamu nggak memikirkan ibu angkatmu?"Lily tidak mengerti apa maksud cibiran Andreas tadi.Tiba-tiba, dia bersikap seolah-olah teringat sesuatu yang menyedihkan."Ayah angkatku kecelakaan. Ibu angkatku sudah bertahun-tahun hidup dengannya, perasaan mereka sangat dalam. Begitu ayah angkatku meninggal, ibu angkatku terus teringat padanya. Jadi, aku menyuruhnya pergi jalan-jalan agar pikirannya lebih tenang. Nanti setelah dia pulang, aku tentu saja bakal berbakti padanya."Saat berbicara, Lily bahkan menetes
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya

Bab 390

Celine juga sudah sedikit mabuk.Suaranya agak keras dan orang-orang yang berada di sekitar juga sudah mendengarnya, termasuk Lily yang sedang memainkan piano tersebut.Akan tetapi, karena lantunan musik pianonya, Lily tidak bisa mendengar siapa yang sudah mengatakannya. Wanita itu lantas menoleh ke arah suara tersebut berasal. Kebetulan sekali pemandangannya juga dihalangi oleh pilar bunga.Padahal Lily merasa permainannya sudah sangat bagus. Buktinya tadi ada tamu yang memperlihatkan ekspresi memuji kepadanya.Orang yang bersuara tadi berani merendahkan dirinya.Hati Lily tidak senang. Sebelum Bastian menjemput Lily dan ibunya, Lily selalu bermain piano. Setiap ada kegiatan di sekolah, Lily juga selalu mendapatkan pujian karena permainan pianonya.Ketika teringat pada suara yang merendahkan dirinya tadi, Tuan Jayadi mungkin akan mengira bahwa kemampuan bermain pianonya benar-benar buruk.Semakin memikirkannya, Lily jadi semakin ingin menunjukkan kebolehannya.Lily juga semakin serius
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
112
DMCA.com Protection Status