Share

Bab 382

Penulis: Matahari
Mungkin karena suasana di dalam foto terlalu jelas, pria ini benar-benar tampan, tubuh dan wajahnya sangat cocok dengan selera Celine.

Sering kali, dia sudah melewati satu foto, tapi tidak tahan kembali lagi untuk menikmati detail-detail kecil seperti tatapan suaminya.

Semakin dia melihat foto-foto itu, semakin cepat jantungnya berdetak.

Entah sudah lewat berapa lama, Celine akhirnya memilih satu foto setelah bimbang sana-sini. Ketika dia berbalik mau memastikannya dengan Andreas, dia melihat Andreas berdiri tidak jauh darinya.

Tubuh yang tinggi dan besar itu bersandar di dinding dengan tatapan tertuju padanya, melamun melihatnya.

Ketika mereka bertatapan, napas Celine langsung terhenti.

Dalam sekejap, dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Apa lihat-lihat?"

Nada suaranya sangat galak.

Orang ini jelas-jelas tadi tidak ada di sini, kenapa sekarang tiba-tiba ada?

Kapan dia datang? Sudah berdiri berapa lama di sana?

Apa dia terus melihat dirinya?

Teringat proses saat dia sedang memili
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Awat Rosadi
untung sudah di halalkan duluan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 383

    Nada suaranya sangat tenang, seakan-akan sama sekali tidak ada nafsu apa pun. Dia mengernyit seakan-akan sedikit jijik.Celine terdiam.Sudah bau?Celine yang tadinya mau menyalahkan Andreas melecehkan dia malah mengangkat tangannya lalu mencium dirinya sendiri.Memang sudah sedikit bau!Dia sendiri saja sudah merasa bau, apa lagi orang lain?Namun ....Celine melihat orang di depannya, entah sejak kapan Andreas sudah melepaskan semua kancingnya lalu dalam sekejap bajunya sudah dilempar ke samping.Celine hanya bisa terdiam.Dia ingin mengatakan sesuatu.Namun Andreas berkata dengan nada dan ekspresi tenang, "Tanganmu luka, nggak bisa mandi sendiri."Artinya, dia membantu Celine karena tangan Celine terluka."Kalau basah terus infeksi, lagi-lagi harus menginap di rumah sakit ...."Kemudian, Andreas menghela napas.Dalam hati Celine tentu saja tidak ingin kembali menginap di rumah sakit, tapi meski begitu, Andreas "membantunya" begini juga aneh!Namun, di tatapan Andreas terhadapnya sam

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 384

    Andreas dari dulu tidak pernah berinisiatif mengungkit Lala.Dulu waktu Lala menghilang, semua orang bilang Lala membahayakan dirinya demi dia makanya bisa menghilang.Namun kenyataannya dia malas menjelaskan.Dia pernah berjanji beberapa hal pada Lala, kalau dia menjelaskan, maka dia harus menyebutkan hal-hal yang tersembunyi dalam kegelapan itu.Oleh karena itu, salah paham terus berlanjut.Hansen dan Lala dari kecil tumbuh bersama, mereka sangat dekat, bahkan Carla yang juga tumbuh besar bersama mereka jadi terlihat seperti orang luar.Perasaan Hansen terhadap Lala terlalu dalam.Bahkan dia sendiri takutnya juga tidak mengerti kalau perasaan itu sudah melebihi perasaan kakak dan adik.Sebagai orang luar, Andreas melihat dengan sangat jelas.Hanya saja dia tidak pernah mengungkapkannya."Aku cuma menyayangi Lala seperti seorang kakak!"Bahkan sampai sekarang, Hansen tetap tidak mau menghadapi perasaan ini.Andreas menyadari hal ini, dia tahu Hansen sendiri tidak mau menghadapinya. Ka

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 385

    Setelah itu?Celine hanya ingat dia berendam lalu ada sepasang tangan yang memijat tubuhnya.Sangat nyaman sampai-sampai dia menurunkan kewaspadaannya dan tanpa sadar tertidur.Setelah itu apa yang terjadi?Celine berusaha mengingat kembali, tapi tidak berhasil.Semakin kosong ingatan itu, Celine semakin berusaha untuk memikirkannya. Begitu berpikir kalau di ingatan yang kosong itu mungkin ada adegan dewasa, jantung Celine seakan-akan mau melompat keluar.Celine merasa kalau terus seperti ini, jantung ini pasti bakal cepat rusak.Akhirnya Celine menghirup napas dalam dan membujuk diri sendiri agar tidak usah malu.Lagi pula mereka suami istri, kalaupun terjadi apa-apa, hubungan mereka juga sah.Setelah berpikir seperti itu, Celine menepuk wajahnya lalu turun dari kasur.Begitu dia membuka pintu, langsung melihat wajah yang tampan."Pagi ...."Andreas hanya menyapa lalu pintu di depannya langsung ditutup lagi.Andreas tertegun sesaat lalu teringat wajah Celine yang memerah tadi, dia lan

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 386

    Ketika Lily menerima telepon pemberitahuan dari Perusahaan Jayadi, sampai setelah menutup telepon, dia masih saja tertegun."Kamu lagi memikirkan apa? Kayak kehilangan roh saja?"Ketika Carla berjalan keluar dari kantornya, dia melihat Lily yang melamun sambil memegang ponselnya.Beberapa hari ini, meski Lily belum resmi bergabung dengan mereka, dia setiap hari datang melapor.Bukan karena dia sangat rajin, sebenarnya karena dengan identitasnya sebagai nona Keluarga Nadine, semua orang melihatnya dengan penuh hormat.Perasaan seperti ini membuatnya sangat senang.Suara Carla yang tiba-tiba membuat Lily sadar kembali. "Nggak, nggak apa-apa. Kak Carla, aku keluar sebentar."Dia tidak mungkin memberi tahu Carla kalau dia akan segera bertemu dengan Tuan Andreas.Setelah membuat janji selama beberapa hari, dia bahkan sudah hampir menyerah dan mulai memikirkan cara lain untuk mendekati Andreas. Namun tidak disangka, Andreas berinisiatif mengajaknya bertemu.Lily tidak bisa menahan kegembiraa

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 387

    Begitu Hansen mendongak melihat Celine, dia juga tertegun.Mereka berdua bertatapan dan akhirnya Celine yang duluan berlari menghampiri Hansen."Kak Hansen," panggil Celine dengan sangat lancar.Dia memakai sweter rajut dan celana jin. Rambut panjang yang sedikit ikal digerai di belakang.Celine pada dasarnya sudah cantik, begitu tersenyum, matanya bersinar seperti bintang yang berkelip.Melihat senyuman Celine, Hansen juga tersenyum. Ragu-ragu yang ada di hatinya tadi seketika menghilang."Sudah makan?" tanya Hansen sambil maju selangkah.Dia berdiri di depan Celine jelas terlihat lebih tinggi satu kepala dari Celine.Celine mendongak melihatnya dan menjawab, "Belum.""Mau makan bersama?"Celine langsung setuju tanpa ragu-ragu dengan ajakan Hansen.Meski dia tidak ingat banyak, dia bisa merasa sangat akrab dengan Hansen.Begitu naik mobil, Celine langsung berubah jadi si cerewet."Kak Hansen, kita sebenarnya kenapa bisa kenal?""Kak Hansen, aku kenapa memanggilmu Kak Hansen?""Kak Han

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 388

    Suara piano mengalun di dalam restoran.Suasananya sangat bagus, Celine juga semakin santai dan lanjut bertanya ini-itu kepada Hansen.Hansen menunjukkan kelembutannya.Di saat yang sama, di sebuah sudut yang sepi, steik yang Andreas pesan sudah ada di depannya, tapi menghadapi orang di depannya, nafsu makannya langsung hilang.Sama seperti yang dikatakan Celine tadi, membuat orang mual.Teringat Celine, Andreas tersenyum tipis dan matanya juga berubah lembut.Kelembutan itu langsung membuat jantung Lily berdebar.Dia pun bertanya dengan suara yang paling lembut, "Tu ... Tuan Andreas, aku boleh memanggilmu seperti ini, nggak?"Ini adalah pertama kalinya Lily duduk berhadapan dengan Andreas.Meski dia bertanya apakah boleh memanggilnya "Tuan Andreas", tapi dalam hatinya dia sudah memutuskan akan ada satu hari dia memanggilnya "Andreas".Namun Andreas bahkan tidak mendongak mendengar pertanyaannya ini.Dia bahkan tidak melihatnya.Lily teringat tadi asistennya Andreas yang membawanya ke

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 389

    Benar-benar menjijikkan.Andreas pun langsung memotong kata-katanya.Lily tertegun sejenak, tadi dia sepertinya tidak dengar jelas, jadi dia bertanya memastikan, "Tuan Andreas, apa katamu?""Ibumu? Siapa namanya? Sarah Renata, 'kan?"Andreas menatap Lily.Tatapan yang dingin membuat hati Lily bergetar. "Iya, lebih tepatnya seharusnya adalah ibu angkatku."Ibu angkat? Heh ....Andreas mencibir dan berkata, "Benar-benar orang yang mementingkan perasaan. Tapi kamu bisa memikirkan kakakmu, kamu nggak memikirkan ibu angkatmu?"Lily tidak mengerti apa maksud cibiran Andreas tadi.Tiba-tiba, dia bersikap seolah-olah teringat sesuatu yang menyedihkan."Ayah angkatku kecelakaan. Ibu angkatku sudah bertahun-tahun hidup dengannya, perasaan mereka sangat dalam. Begitu ayah angkatku meninggal, ibu angkatku terus teringat padanya. Jadi, aku menyuruhnya pergi jalan-jalan agar pikirannya lebih tenang. Nanti setelah dia pulang, aku tentu saja bakal berbakti padanya."Saat berbicara, Lily bahkan menetes

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 390

    Celine juga sudah sedikit mabuk.Suaranya agak keras dan orang-orang yang berada di sekitar juga sudah mendengarnya, termasuk Lily yang sedang memainkan piano tersebut.Akan tetapi, karena lantunan musik pianonya, Lily tidak bisa mendengar siapa yang sudah mengatakannya. Wanita itu lantas menoleh ke arah suara tersebut berasal. Kebetulan sekali pemandangannya juga dihalangi oleh pilar bunga.Padahal Lily merasa permainannya sudah sangat bagus. Buktinya tadi ada tamu yang memperlihatkan ekspresi memuji kepadanya.Orang yang bersuara tadi berani merendahkan dirinya.Hati Lily tidak senang. Sebelum Bastian menjemput Lily dan ibunya, Lily selalu bermain piano. Setiap ada kegiatan di sekolah, Lily juga selalu mendapatkan pujian karena permainan pianonya.Ketika teringat pada suara yang merendahkan dirinya tadi, Tuan Jayadi mungkin akan mengira bahwa kemampuan bermain pianonya benar-benar buruk.Semakin memikirkannya, Lily jadi semakin ingin menunjukkan kebolehannya.Lily juga semakin serius

Bab terbaru

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1188

    Tubuh mereka hanya terpisah oleh dua lapis pakaian.Andreas seharusnya segera melepaskan diri, tapi saat itu, tubuh Andreas membeku, dia bahkan berhenti bernapas.Di telinganya terngiang kata-kata wanita ini tadi, yaitu "Akhirnya pulang juga".Dia bisa merasakan dengan jelas penantian dan kerinduan wanita ini. Teringat dengan kata-kata staf hotel tadi, muncul kilatan di mata Andreas.Wanita ini sedang bertengkar dengan suaminya.Orang yang dia tunggu dan rindukan juga sudah pasti adalah suaminya.Kenapa dia bisa-bisanya merasa kalau itu dia? Seakan-akan yang ditunggu wanita ini adalah dia.Namun, mana mungkin?Andreas tertawa pahit, dia menekan rasa cemburu yang muncul di hatinya. Dia ingin melepas lengan yang memeluk pinggangnya, tapi lengan itu malah memeluknya semakin erat.Seakan-akan takut dia menghilang.Suaranya seperti kucing kecil menangis, terdengar sangat sedih. "Jangan tinggalkan aku lagi, Andreas ...."Hati Andreas seketika melunak.Meski tahu orang yang dimaksud wanita in

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1187

    Andreas menggelengkan kepala untuk menyingkirkan perasaan aneh itu.Setelah mengurus pria yang pingsan itu, dia hendak menutup pintu, tapi malah kembali mendengar suara wanita itu."Andreas, tolong ...."Suaranya terdengar sangat menderita.Andreas mengira wanita itu dalam bahaya, jadi dia yang tadinya mau menutup pintu akhirnya merasa khawatir.Dia memberi tahu dirinya sendiri, dia akan pergi setelah memastikan wanita itu baik-baik saja.Andreas pun membuka lampu di kamar dan memastikan tidak ada orang lain, dia hanya melihat samar-samar ada orang yang berbaring di sofa.[Tuan Andreas ambil saja, Nyonya ada di kamar.]Kata-kata staf hotel tadi terngiang-ngiang di benaknya.Orang yang berbaring di sofa harusnya adalah "nyonya" yang dia maksud.Pada akhirnya, rasa penasaran Andreas menang dan dia pun berjalan ke sofa.Selangkah, dua langkah, tiga langkah ....Langkahnya sangat ringan, tapi detak jantungnya malah semakin cepat.Sampai waktu dia melihat wajah orang yang berbaring di sofa

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1186

    Benar ada Tuan Andreas!Dia tahu, suami istri biasanya pasti baikan, apalagi Tuan Andreas dan istrinya.Meski dia sudah sering melihat orang-orang yang suka selingkuh, Tuan Andreas dan istrinya benar-benar saling mencintai.Seperti yang dia duga, baru beberapa saat saja Tuan Andreas sudah menemukan lokasi Nyonya dan datang ke sini untuk berbaikan.Manajer itu berlari menghampiri Andreas dan berkata, "Tuan Andreas kenapa ada di sini?"Bukannya harusnya pergi ke kamar?Melihat Andreas mengernyit, dia akhirnya mengerti. "Tuan nggak bawa kartu kamar? Tuan, ini ...."Manajer itu menyerahkan sebuah kartu kepada Andreas dengan penuh hormat.Andreas melihat kartu itu, tapi tidak mengambilnya.Manajer pun terdiam.Kemudian, tiba-tiba dia terpikirkan sesuatu. "Tuan jangan salah paham, kartu ini biasanya hanya dipakai waktu keadaan darurat. Tuan tenang saja, staf hotel kami nggak akan masuk ke kamar tamu sembarangan."Andreas bingung.Namun, orang ini memanggilnya "Tuan Andreas".Dilihat dari eks

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1185

    Mata Celine bergetar.Orang-orang bisa melihat betapa Andreas mencintainya. Teringat dengan kenangan-kenangan masa lalu, Andreas memang sangat mencintai dia."Aku mana mungkin marah padanya." Dia juga sangat mencintai Andreas!Dia ingin sekali Andreas bisa langsung muncul di hadapannya.Manajer tidak mengerti dengan ekspresi di wajah Celine, dia pun segera turun untuk meminta orang mengantarkan buah-buahan untuk Celine.Langit perlahan-lahan berubah gelap.Di luar Hotel Binara.Di sebuah mobil biasa yang berhenti di tepi jalan, Lala sedang mencengkeram setir mobil sambil melihat Andreas turun dari sebuah mobil lalu berjalan masuk ke hotel.Melihat sosok Andreas yang tidak terlihat lagi, cengkeraman Lala semakin kuat.Andreas ....Dia jelas-jelas tidak suka dengan acara seperti ini, tapi hari ini dia malah menghadiri pesta ini.Selama dua hari ini, Lala memperhatikan semua gerak-gerik Andreas. Dia yakin kalau Celine tidak tahu Andreas ada di Binara, sementara Andreas kalaupun melihat Ce

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1184

    Perasaan itu terus berputar di hati Celine untuk sekian lama.Sampai waktu Dylan dan Albert datang lalu melihat raut wajahnya yang pucat."Celly, kamu kenapa? Nggak enak badan?" Albert segera maju dan mengamati Celine dengan ekspresi khawatir.Sejak Celine datang ke Binara, meski mereka selalu menjaganya dengan hati-hati dan biasanya juga tidak ada yang aneh, Celine sedang hamil, mereka tetap tidak boleh lengah."Aku nggak apa-apa, mungkin semalam tidurnya nggak nyenyak."Celine berusaha tersenyum, rasa depresi dan tidak berdaya di dalam mimpi masih terasa, jadi senyumannya terlihat sangat terpaksa.Dylan dan Albert langsung menyadarinya.Mana mungkin tidak apa-apa?Albert juga tahu jelas alasannya. Sampai sekarang masih belum ada kabar tentang Andreas, dia tidak tega bertanya lagi."Celly, hari ini kamu istirahat saja di rumah."Begitu Albert selesai bicara, Celine langsung teringat dengan babak final Kompetisi Desain Perhiasan Nasional. "Nggak bisa, aku harus ke kantor.""Di kantor m

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1183

    "Bantu aku!"Nadanya sudah tidak memohon seperti tadi, malah terdengar seperti memerintah.Suasana seketika hening.Ekspresi "Master Gion" berubah-ubah, sementara wajah Lala terlihat dingin dan bertekad, seakan-akan sedang menekan seorang bawahannya.Dia sebenarnya harus langsung setuju, tapi dia akhirnya bertanya lagi. "Apakah kamu sudah memikirkannya baik-baik?"Mata Lala pun bergetar.Setelah terdiam beberapa saat, Lala mengangguk dengan tegas. "Aku hanya punya pilihan ini, aku nggak bisa kehilangan dia. Cuma sekali ini saja, hari ke luar negerinya sudah ditentukan. Setelah keluar negeri, semuanya akan baik-baik saja."Dia tidak percaya Celine bisa mencari sampai ke luar negeri.Kalaupun pusat bisnis Keluarga Tjangnaka ada di luar negeri, tapi dunia ini sangat luas, dia pasti bisa menghindari mereka. Selain itu, orang-orang dia juga di luar negeri."Nona, aku mengerti. Ini terakhir kalinya, setelah ini, aku benar-benar mau pensiun. Aku sudah tua, sudah nggak bisa kerja keras."Pangg

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1182

    Pengemis itu tidak marah dengan sikap Lala yang jijik padanya.Di bawah rambut berantakan dan bau, pengemis itu tersenyum puas lalu berbalik pergi.Waktu dia menabrak Lala, dia sudah memberikan kertas itu padanya.Sekarang, dia tinggal menunggu Lala melihatnya.Muncul kilatan sinar di mata Lily, lalu segera berjalan kembali ke tempatnya.Lala ditabrak lumayan kuat.Waktu dia berdiri, hatinya tetap kesal. Melihat pengemis yang sudah pergi itu, Lala bahkan merasa jijik mau memarahinya.Andreas sudah pergi.Lala segera memanggil sebuah taksi untuk pulang.Lampu di kamar Andreas menyala. Lala berdiri lama di depan pintu, tapi akhirnya tidak masuk. Waktu dia kembali ke kamarnya untuk ganti baju, tiba-tiba di sakunya keluar sebuah kertas yang diremas.Kertas itu sangat berantakan, bahkan sedikit bau busuk.Ini bukan miliknya!Lala refleks teringat dengan pengemis yang menabraknya tadi.Ini dari pengemis itu!Kenapa pengemis itu menaruh kertas ini di sakunya?Lala membuka kertas itu, waktu di

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1181

    Di kegelapan malam, sosok pengemis itu terlihat kotor dan bau. Orang-orang yang melihatnya refleks menghindar.Dia berjalan terhuyung-huyung ke satu arah.Di benaknya terus terngiang-ngiang informasi yang baru saja dia dengar. Hamil .... Celine hamil .... Hamil anak Andreas.Kenapa .... Kenapa dia seberuntung itu?Pantas saja Albert dan Dylan juga datang ke sini.Terus Andreas dan ....Bukan, ada yang salah.Lily tiba-tiba teringat dengan sosok itu.Orang itu jelas-jelas sedang mengikuti Tuan Andreas.Lala ... sedang menguntit Tuan Andreas?Seakan-akan mengetahui sesuatu, Lily langsung berjalan dengan terburu-buru. Tatapannya yang tadinya tidak fokus jadi cerah, dia mencari-cari ke sekitar sambil terus berjalan maju.Dia mencari-cari ingin menemukan orang itu.Namun, setelah sekian lama, dia tetap tidak menemukannya.Sampai dia melihat bar yang tidak jauh di depannya.Bar Artemis.Ada ingatan-ingatan yang muncul di benaknya, membuatnya menghentikan langkahnya.Sebelum dia sempat berpik

  • Ternyata Suamiku Miliarder   Bab 1180

    Selama beberapa hari, Andreas terus mengingat ulang adegan yang tiba-tiba muncul di benaknya waktu itu.Namun, tidak peduli seberusaha apa pun dia, adegan yang rusak itu tetap tidak bisa disatukan sampai sempurna.Akan tetapi, semakin hancur adegan itu, dia semakin ingin mencari tahu apa itu.Semakin dia memikirkannya, kepalanya semakin sakit.Kepalanya seperti mau meledak, tapi satu-satunya hasil adalah gambar yang dia gambar di kertas.Lebih tepatnya, gambar desain sepasang cincin.Dia teringat dengan telepon hari itu, sepertinya ada sebuah kekuatan yang mendorongnya, di otaknya ada sebuah pikiran yang terus menjadi semakin jelas.Dia mau mengikuti babak final dengan desain ini!Andreas pergi ke Perusahaan Perhiasan Nadine untuk mengumpulkan gambar desain ini.Setelah itu, dia jalan-jalan tanpa tujuan sampai malam. Tanpa dia sadari, dia lagi-lagi tiba di Bar Artemis.Lala terus mengikutinya.Namun, dia tidak tahu, waktu dia melewati alun-alun yang paling ramai di Binara, ada seseoran

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status