"Nona Celine di dalam?""Cepat buka pintu."Dua orang itu terdengar khawatir.Di atas, manajer hotel yang tadi tertegun sejenak. Dia kenal dengan dua orang yang berdiri di depannya ini.CEO Grup Angkasa, Albert Tjangnaka. Lalu, Dylan Retno, visual tertinggi di dunia hiburan. Dua-duanya bukan orang yang sanggup dia tahan.Namun, dia teringat dengan pesan "Tuan Andreas" tadi.Orang yang tidak penting tidak boleh masuk."Tuan Albert, Tuan Dylan, tamu kami sedang istirahat, orang yang nggak berkepentingan ...."Begitu manajer hotel itu berbicara, Albert sudah mulai kehilangan kesabaran. "Siapa yang nggak berkepentingan? Dia itu adikku, memangnya aku orang yang nggak berkepentingan?"Albert memelototi manajer itu."Cepat buka pintu, kakak iparku lagi hamil. Dia sendirian di dalam, kalau ada apa-apa, kamu dan hotel kalian ini nggak sanggup menanggungnya."Dylan tahu, kamar presidential suite ini disewa jangka panjang oleh kakaknya.Manajer hotel itu langsung tertegun.Dia hanya tahu, Nona Ce
Read more