Home / Romansa / Ternyata Suamiku Miliarder / Chapter 1191 - Chapter 1200

All Chapters of Ternyata Suamiku Miliarder: Chapter 1191 - Chapter 1200

1211 Chapters

Bab 1191

Seakan-akan ada sesuatu yang ingin keluar dari kurungan.Rasa sakit itu semakin kuat. Andreas mengernyit, tapi dia tetap tidak berani bergerak, takut membangunkan wanita yang tertidur di pelukannya.Sampai setelah rasa sakit itu perlahan-lahan menghilang, kurungan itu tetap kokoh.Di dalam bak mandi, air yang dingin membuat Celine yang tertidur gemetar.Dia kedinginan?Andreas sama sekali tidak berani berlama-lama lagi, dia pun menggendong Celine dengan hati-hati.Setelah mengelap tubuhnya, dia menaruh Celine ke kasur. Setelah semuanya selesai, kain yang menutupi matanya masih tetap tidak dilepas. Tepat ketika dia hendak mengeringkan bajunya, waktu dia berbalik, tangannya digenggam oleh Celine.Dari belakang terdengar gumaman Celine. "Jangan pergi."Hati Andreas langsung bergetar.Namun, dia langsung kembali ke kenyataan. Wanita ini salah orang, bukan dia yang diinginkannya.Tuan Andreas ....Andreas tanpa sadar mengepal tangannya.Sampai setelah wanita di kasur melepas tangannya, dia
Read more

Bab 1192

"Nona Celine di dalam?""Cepat buka pintu."Dua orang itu terdengar khawatir.Di atas, manajer hotel yang tadi tertegun sejenak. Dia kenal dengan dua orang yang berdiri di depannya ini.CEO Grup Angkasa, Albert Tjangnaka. Lalu, Dylan Retno, visual tertinggi di dunia hiburan. Dua-duanya bukan orang yang sanggup dia tahan.Namun, dia teringat dengan pesan "Tuan Andreas" tadi.Orang yang tidak penting tidak boleh masuk."Tuan Albert, Tuan Dylan, tamu kami sedang istirahat, orang yang nggak berkepentingan ...."Begitu manajer hotel itu berbicara, Albert sudah mulai kehilangan kesabaran. "Siapa yang nggak berkepentingan? Dia itu adikku, memangnya aku orang yang nggak berkepentingan?"Albert memelototi manajer itu."Cepat buka pintu, kakak iparku lagi hamil. Dia sendirian di dalam, kalau ada apa-apa, kamu dan hotel kalian ini nggak sanggup menanggungnya."Dylan tahu, kamar presidential suite ini disewa jangka panjang oleh kakaknya.Manajer hotel itu langsung tertegun.Dia hanya tahu, Nona Ce
Read more

Bab 1193

Adik ....Kakak ipar ....Hubungan mereka dengannya hanya kakak beradik dan kakak adik ipar!Rasa cemburu yang Andreas rasakan sebelumnya seketika hilang, bahkan suasana hatinya juga jadi bagus, seakan-akan sudah lupa kalaupun hubungan mereka bukan seperti yang dia kira sebelumnya, Celine masih tetap istri orang lain.Malam ini, bahaya yang tadinya akan datang tidak jadi terjadi.Andreas berjaga semalaman di tangga darurat, sedangkan Lala juga menunggu semalaman di luar hotel.Di saat yang sama, seorang pengemis yang sangat kotor juga tidak tidur semalaman. Dia terus menanti-nanti sambil menatap hotel di depannya.Bagaimana keadaan Celine sekarang?Dia ingin sekali masuk untuk melihat keadaannya, tapi dengan penampilannya saat ini, dia bahkan tidak bisa melewati pintu masuk hotel.Dia hanya bisa menunggu.Sampai ketika langit perlahan-lahan menerang, kegilaan di mata Lily semakin jelas.Sudah hampir ada jawaban!Tepat ketika semangatnya mencapai titik tertinggi, dia tiba-tiba melihat w
Read more

Bab 1194

Bekas itu agak merah, tapi terlihat sangat jelas di kulitnya yang bersih dan putih.Seperti bekas dicengkeram, samar-samar terlihat bentuk jari.Dia ingat, kemarin tidak ada bekas ini.Dia teringat di mimpinya, Andreas sempat menggenggam lengannya. Celine pun tertawa, itu hanya mimpi, mana mungkin sampai berbekas di kehidupan nyata?Mungkin bekas ini karena dia sendiri tidak hati-hati.Celine pun berjalan ke kamar mandi.Selama perjalanan ke sana, semuanya normal. Namun, waktu melihat bak mandi yang sangat besar di kamar mandi, muncul sebuah adegan di benak Celine.Seketika wajahnya semakin merah.Waktu Albert dan Dylan menekan bel, kemerahan di wajah Celine masih belum menghilang.Begitu buka pintu, mereka berdua langsung melihat wajahnya."Kamu kenapa? Kenapa mukamu merah sekali? Demam ya?" Albert langsung waspada dan mengecek suhu kening Celine."Agak panas, ayo kita ke rumah sakit."Albert sangat buru-buru."Kakak, aku nggak apa-apa, aku cuma ... cuma ...."Cuma mimpi adegan dewasa
Read more

Bab 1195

Namun, kelelahan Celine kemarin pagi sudah menunjukkan banyak tanda-tanda kalau dia sedang berusaha bertahan.Dylan tidak menjawab.Namun, Owen sudah tahu jawabannya."Cepat temukan kakakku, dia baru bisa baik kembali." Dylan melihat ke arah kamar, staf hotel sudah mengantarkan sarapan.Dari dalam kamar terdengar suara tawa Celine yang ringan.Namun, semakin dia tertawa, Dylan semakin kasihan padanya.Celine tertawa hanya karena tidak ingin orang lain mengkhawatirkannya."Iya, kita pasti akan menemukan Tuan Andreas." Owen juga membulatkan tekad untuk menemukan Andreas secepat mungkin!Di tangga darurat, di balik pintu,suara orang berbicara di dalam terdengar jelas. Andreas awalnya tidak suka menguping, tapi tadi entah kenapa dia tidak bisa pergi.Dia membiarkan informasi itu masuk ke telinganya.Suaminya ... hilang?Di benak Andreas muncul kata-kata Celine semalam, "aku rindu" dan juga "jangan pergi". Kata-kata itu tiba-tiba jadi masuk akal."Dylan, kamu lagi telepon? Cepat sini sarap
Read more

Bab 1196

Lala terhuyung sejenak, di hatinya muncul ketakutan, membuatnya gelisah seakan-akan seluruh energi di tubuhnya tersedot."Bagaimana ini? Bagaimana?"Dia tidak boleh membiarkan Andreas pergi dari sisinya, dia tidak bisa menyerahkan Andreas ke Celine."Tapi semalam kalau Celine dan Andreas bertemu, bukannya berarti dia tidak akan pulang lagi?"Lala mulai merasa menyesal.Dia menyesal datang ke Binara, juga menyesal waktu memutuskan menghapus ingatan Andreas lagi, dia tidak bertekad menyuruh Gion langsung turun tangan.Memangnya kenapa kalau Andreas jadi gila?Dia mencintai Andreas, kalaupun Andreas jadi gila, dia tetap mencintainya dan akan terus menemaninya.Namun sekarang ....Apakah dia masih ada kesempatan?Tepat ketika dia mengira dia sudah tidak punya kesempatan, terdengar suara Gion di bawah."Tuvin, kamu sudah pulang?"Sudah pulang ....Lala seperti mendapatkan obat penguat. Andreas sudah pulang?Dia ingin segera mendapatkan kepastian, dia langsung berlari ke bawah meski hampir t
Read more

Bab 1197

Namun, kemeja yang dia pakai ini ... dari mana?Lala teringat dengan tebakannya tadi, dia pun kembali bertanya, "Kak Tuvin, semalam kamu ke mana?"Andreas mulai merasa kesal.Dia tidak suka Lala yang terus bertanya seperti sedang menginterogasi."Memangnya aku harus lapor semuanya ke kamu?" Andreas menunduk lalu mengingatkan dengan dingin, "Hubungan kita sepertinya bukan hubungan di mana aku harus melaporkan semuanya ke kamu!"Lala tertegun sejenak."Tapi Kak ...."Baru saja Lala berbicara, Andreas sudah melangkah maju lagi.Sudut baju Andreas pun terlepas dari tangan Lala. Saat itu, dia merasa seakan-akan hatinya juga ikut kosong.Sampai ketika sosok Andreas sudah tidak terlihat, Lala masih tetap berdiri diam di tempat. Di benaknya, kata-kata Andreas tadi, "bukan hubungan di mana aku harus melaporkan semuanya ke kamu", terus terngiang-ngiang di benaknya."Heh ...."Tiba-tiba, Lala tertawa.Tawanya sangat menakutkan.Benar, waktu Andreas bangun, dia sebenarnya ingin memberi tahu Andrea
Read more

Bab 1198

Sampai siang hari, Andreas tidak keluar kamar.Di siang hari, waktu Lala mengantarkan makan siang ke kamarnya, Andreas sedang menyiapkan karya yang mau dia sertakan di babak final.Kalau dulu, Lala pasti akan merasa gelisah.Namun sekarang, dia tahu kalaupun Andreas sudah membuat karyanya, setelah malam ini Andreas tetap tidak akan bisa ikut serta babak final ini lagi.Teringat rencananya malam ini, Lala tersenyum lalu maju melihat desain Andreas dengan rasa penasaran.Ketika dia melihat gambar kalung di kertas, Lala langsung tertegun."Ini .... Kamu yang gambar?"Begitu selesai bicara, Lala baru sadar kalau suaranya bergetar.Dia menyadari sesuatu lalu segera menutupinya, tapi Andreas menangkap keanehannya ini."Iya, ada yang salah?"Andreas berhenti menggambar lalu melihat Lala."Nggak, nggak ada."Lala berpura-pura tersenyum sealami mungkin. "Aku merasa gambarmu bagus sekali, desain kalung ini juga bagus.""Oh ya?"Andreas tidak percaya dengannya.Namun, sekarang dia juga tidak ingi
Read more

Bab 1199

Satpam itu membuka pintu membiarkannya masuk.Andreas mengernyit lalu berkata, "Kamu ... kenal aku?"Seakan-akan karena mendekati kenyataan, jantung Andreas berdetak cepat."Kenal." Setelah selesai bicara, satpam itu mengernyit lalu terkekeh dan berkata, "Tapi nggak juga."Andreas bingung. "Apa maksudnya?"Satpam itu melihatnya dengan tatapan aneh. "Kamu sudah lupa? Benar juga, kamu kelihatannya seperti orang penting, orang penting mana mungkin ingat denganku?""Kamu juga harusnya sudah lupa di mana mesin itu, ayo aku bawa kamu ke sana."Satpam itu menuntun Andreas, Andreas juga mengikutinya."Malam itu sudah sangat gelap, mungkin kamu juga nggak melihatku dengan jelas. Tapi aku melihatmu dengan jelas.""Wajahmu ini .... Hehe, nggak ada maksud mau menyinggung. Wajahmu ini sangat mencolok, nggak mungkin lupa.""Nggak hanya itu, waktu itu auramu ...."Satpam itu pun berbalik melihat Andreas.Aneh sekali!Malam itu, pria ini jelas-jelas terlihat seperti seorang pemimpin yang berada tinggi
Read more

Bab 1200

Di gambar desain itu, terlihat kalung yang sangat bagus.Di bagian liontinnya ada sebuah pola yang rumit dan misterius. Waktu dia menggambar pola ini, dia hanya mengikuti hatinya.Namun, waktu sudah digambar, entah kenapa dia sangat suka.Dia bahkan tidak tahu apa arti gambar ini, tapi dia sangat puas dengan desain ini.Sangat suka!Suka sampai tidak sabar ingin merealisasikan desain ini.Melihat gambar desain di depannya, meski jelas-jelas adalah sebuah kalung, dia tiba-tiba seperti bisa melihat sepasang cincin.Andreas seakan-akan ingin menangkap sesuatu, tapi gambar itu hanya muncul sesaat lalu menghilang.Semakin dia berusaha ingin "mengingat" lebih banyak, dia semakin tidak bisa menangkap hal itu.Andreas menghirup napas dalam-dalam.Dia merilekskan diri untuk melanjutkan langkah selanjutnya.Selanjutnya, apa yang harus dia lakukan?Di ingatannya, dia tidak pernah membuat perhiasan, tapi dia bisa-bisanya tahu setiap langkah, seakan-akan ada suatu kekuatan sedang menuntunnya melaku
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status