Home / Pernikahan / Jebakan Manis Sang Miliarder / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Jebakan Manis Sang Miliarder: Chapter 91 - Chapter 100

111 Chapters

91. Ciuman Mendadak

“Katty aku sudah mengatakan dengan jelas padamu untuk tidak lagi menggangguku. Kau tahu aku sibuk dan perlu kau ingat bahwa kita tidak lagi memiliki hubungan apapun hingga kau bisa bebas menemuiku.”Katty tersenyum dan kembali mendekap tubuh Artur yang sedang sibuk menggambar desain di atas kertasnya. “Kau lelah maka dari itu terus marah-marah denganku. Istirahatlah. Aku akan membelikanmu makanan enak dan kita makan setelahnya.”Artur menghembuskan napas panjang yang terkesan begitu kesal. Cukup sudah kesabarannya menghadapi Katty yang semakin hari semakin sesuka hati mengganggu dirinya bahkan wanita itu berani datang ke kantornya dan mengatakan kepada semua orang bahwa mereka sudah tunangan hingga para karyawan yang ingin memintanya pergi menjadi enggan sebab takut kepada Artur.“Kau tidak bodoh dengan semua yang ku katakan saat kita di mobil.”“Jangan lagi membahasnya. Aku tidak menyukainya.”“Lalu kau pikir dengan mengabaikannya aku jadi menyukainya?” tanya Artur dengan nada tinggi
Read more

92. Bukti Cinta

Artur melepaskan pagutannya dan menatap Katarina yang mengerjapkan matanya lalu ikut menatapnya. Artur menoleh pada Katty dan tersenyum simpul. “Lihat … aku tidak lagi membutuhkanmu dank u harap kau enyah dari kehidupanku.”Artur kemudian mengambil tangan Katarina dan mengajak pergi wanita itu, sedangkan teman Katarina yang syok melihat bos-nya mencium Katarina tidak tahu harus melakukan apa dan kemudian menatap Katty yang mendengkus dan mengalihkan pandangan. Tunggu … bukankah sebelumnya Katty berkata pada semua orang bahwa hubungannya dengan bos-nya sudah sampai tahap tunangan? Lalu …“Pergi kau, brengsek!” sungut Katty pada teman Katarina yang masih menatap bingung ke arahnya serta beberapa karyawan lain yang juga terlihat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.Katty mengusap wajahnya dengan kasar. Keyakinannya salah dan Artur justru memperlihatkan dengan jelas semua kepadanya. Sebelumnya Katty hanya ingin memastikan apakah pria itu benar-benar bisa melupakannya atau tidak,
Read more

93. Ketulusan Hati

“Kau tahu apa yang terjadi hari ini?”“Melihat wajahmu yang penuh karisma membuatku yakin itu hal yang menyenangkan. Katakan saja apa itu.”Katarina terkikik dengan segera mendekati Kaylee yang sedang menyiapkan makanan tanpa menaruh tasnya lebih dahulu. perasaan bahagia yang menyita perhatiannya membuat Katarina ingin mengatakan kepada semua orang akan apa yang telah terjadi dengannya.“Aku kembali dengan Artur.”“Oh …”Katarina menaikkan satu alis dengan mulut membentuk huruf ‘o’ begitu melihat ekspresi datar yang diperlihatkan Kaylee. “Oh? Hanya oh?” tanya Katarina masih tidak percaya.Kaylee berjalan menuju meja makan dan menaruh dua piring lauk di atas meja sebelum kembali menghampiri Katarina di dapur. “Memangnya apa yang kau harapkan? Aku sudah lama menduganya.”“Tunggu … sudah lama menduganya? Jadi kau berpura-pura ikut bersedih ketika aku sedang patah hati sebelumnya?” tanya Katarina masih tidak percaya seraya mendudukkan diri di kursi dan menatap Kaylee yang kembali berjalan
Read more

94. Memilikimu Seutuhnya

Kecupan singkat pada pipinya membuat Katarina menoleh. Membalikkan tubuhnya dan menatap sosok Artur tepat di depannya. Tengah menampilkan senyuman yang begitu memikat perhatian Katarina.“Kau sudah bangun?”Artur mengangguk dan kembali melayangkan ciuman pada kening wanita itu cukup lama. Menikmati masa-masa mereka bersama tanpa ingin membuat kesalahan sedikitpun. Tidak perlu melakukan banyak hal sebab bisa menatap seseorang yang membuat jantungmu berdetak lebih dari cukup dan Artur merasakannya sejak bersama Katarina. Semua yang ada pada wanita itu begitu menyita perhatiannya bahkan dengan sisi buruknya sekalipun.Ah … memang benar jika sudah cinta maka akan terbutakan dengan semuanya.“Satu jam sebelum kau bangun.”“Satu jam?” tanya Katarina tidak yakin dan segera beranjak untuk melihat jam. “Kenapa kua tak membangunkanku, huh?”Tubuh Katarina kembali ditarik masuk ke dalam selimut begitu wanita itu ingin beranjak turun dari ranjang. “Sudah terlambat untuk masuk ke kantor. Izin saja
Read more

95. Berjalan Membaik

“Mau ikut denganku?”Katarina menatap bingung pada Artur yang tiba-tiba datang dan terlihat begitu gugup. Pria itu bahkan bertanya kepadanya tanpa menatap. Apa yang sebenarnya terjadi?“Katty mengalami kecelakaan dan sedang kritis di rumah sakit.”Katarina mengalihkan pandangan begitu mendengar apa yang membuat Artur begitu khawatir dan ternyata temanya masih tentang masalalu pria itu, meski Katarina berusaha mencegah rasa cemburu yang membuncah tiap kali nama Katty disebut tetapi ia juga tidak bisa memungkiri bahwa ia merasa iri dengan keberadaan wanita tersebut.“Katty tidak memiliki siapapun. Ayahnya dipenjara sebab narkoba dan ibunya telah tiada sejak dia kecil. Bukan tanpa alasan aku ingin datang sebab aku tahu semua tentangnya.”Katarina meneguk salivanya dengan susah payah. Ia lantas beranjak untuk segera bersiap dan menemani Artur ke rumah sakit. Katarina merasa bodoh sebab terlalu berpikir negative terhadap Katty dan berusaha menampik kenyataan dengan ego-nya yang tinggi, tet
Read more

6. Merawat Katty

“Kau baru bangun?”Katarina menoleh dan mendapati Katty yang sudah sadar dan sedang melihat majalah di pangkuannya. Ia mengedarkan pandangan dan baru menyadari bahwa semalam ia benar-benar berada di rumah sakit. Ia menurunkan kakinya dari sofa dan jaket Artur ikut terlepas dari tubuhnya. Ia kembali melihat sekitar dan tidak menemukan pria itu.“Artur sedang mengambil obat jika kau mencarinya.”Seolah mengerti dengan wajah bingung Katarina, Katty mengatakannya. Wanita itu juga sesekali membalik majalahnya setelah puas melihat. “Tidurmu nyenyak?”Katarina terdeham dan segera beranjak dari posisinya. Membawa jaket Artur seraya berjalan mendekati Katty yang duduk dengan bersandar. “Aku malu,” aku Katarina yang kemudian duduk di kursi samping bangsal Katty.Wanita itu tersenyum dan menaruh majalahnya di atas nakas. “Bagaimana kabarmu?”Katarina menatap Katty kemudian. “Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Bagaimana kabarmu, Katty?”Katty mengangguk kecil. “Aku baik.”Katarina mengangguk
Read more

97. Lamaran Untuk Kekasih

Tiga hari sudah saat Katty sudah diperbolehkan pulang dengan izin dokter dan tentu saja, sesuai keinginan wanita itu bahwa ia akan menginap di Apartement Artur sebelum pergi ke luar negeri. Katarina sesekali melirik Artur yang tengah mengemudi di depan sedangkan dirinya dan Katty berada di belakang. Ia masih penasaran dengan yang dibahas Katty dengan Artur sebelumnya, dimana Artur sedang mempersiapkan sesuatu tetapi pria itu bahkan hanya diam saja dan tidak memberitahukan apapun kepadanya.Katty yang melihat kegelisahan Katarina tersenyum dan menepuk lengan wanita itu mengalihkan pikirannya. “Kau tidak pulang dan terus menemaniku. Terimakasih.”Katarina ikut tersenyum dan mengangguk kemudian. “Bukan masalah. Aku sudah mengatakan bahwa aku akan ikut merawatmu, jadi tidak perlu sungkan dan merasa bersalah karena itu juga kemauanku sendiri.”Katty tersenyum dan mengangguk. Sedangkan Artur yang berada di depan ikut tersenyum melihat hubungan Katarina dan Katty yang semakin akrab. Meski me
Read more

98. Restu Terlarang

Katarina merasa canggung dengan keberadaan kedua orang tuanya yang turut hadir dalam lamaran yang dipersiapkan oleh Artur, tetapi bukan wajah senang yang ia lihat dari kedua orang itu melainkan wajah datar dan tidak menunjukkan kebahagiaan seperti yang ia lihat dari semua orang. Kini, Katarina sedang menghadap kedua orang tuanya dengan segala kekhawatiran yang entah mengapa menyelimuti dirinya.“Ayah … Ibu ... aku tidak bermaksud menyembunyikan apapun dari kalian tentang hubunganku dengan Artur, hanya saja aku memang butuh waktu untuk menemui kalian dan tentu saja, aku tidak ingin kalian kecewa dengan pilihanku.”“Butuh waktu sampai kau bahkan dilamar di depan kami saat kami bahkan tidak tahu apapun? Itu bukan lelucon, Katarina.”Katarina menundukkan wajahnya dengan rasa bersalah. Ayahnya murka dan tentu saja Katarina menyadari betul kekecewaan yang diperlihatkan oleh kedua orang tersebut.“Sejak kapan kau mulai berhubungan dengannya?”“Namanya Artur, Ayah,” tegur Katarina menegaskan
Read more

99. Keharmonisan Keluarga

Sejak kehamilan Kaylee, semua orang terus memperhatikan dirinya dan bahkan cenderung berlebihan termasuk kedua orang tuanya. Seperti saat ini, kedua orang tua sekaligus mertuanya tiba-tiba datang ke rumah dan membawakan berbagai makanan dengan alasan orang hamil muda terbiasa menginginkan suatu makanan hingga meja makannya bahkan penuh dengan hidangan yang … Kaylee bahkan tidak berminat dengan salah satunya.“Makan saja apa yang kau inginkan, Sayang. Jangan merasa malu ketika kau menginginkan sesuatu.”Kaylee menoleh kepada ibu mertuanya yang terlihat begitu senang dengannya. Ia tersenyum kecil dan mengangguk mengerti. “Ibu … Ayah … dan semua orang, aku sedang hamil bukan sedang melakukan live streaming percobaan makanan,” keluhnya setelah sekian lama memendam.Keempat orang itu saling pandang dengan ucapan Kaylee beserta wajah sungkannya. Pamela kemudian mendekat dan menggandeng lengan Kaylee. “Sayang … kau tidak perlu memakan semuanya. Ambil saja yang kau inginkan.”Kaylee melepaska
Read more

100. Mengambil Perhatian

“Masuk.”Pintu terbuka dengan seseorang yang masuk ke dalam. Sosok itu terus menatap pada pemilik ruangan dari tempatnya.“Ada apa?” tanya Brad tanpa melihat siapa yang datang ke ruangannya dengan berkas yang sedang ia baca.Sosok itu kembali mendekat. “Bisakah kita bicara, Tuan?”Brad mengalihkan pandangannya dari berkas di tangannya, menatap sosok pria di depan mejanya yang menyunggingkan senyuman tipis begitu tatapan mereka bertemu. “Saya tidak ada waktu,” balasnya seraya kembali membaca berkas pekerjaannya.“Waktu jam makan siang hampir selesai dan Anda bahkan belum memakan apapun.”“Saya sudah makan sebelumnya. Tidak perlu merepotkanmu dengan kebutuhanku.”Artur, pria itu tersenyum dan menaruh bekal makanan di meja Brad. “Maaf jika mengganggu, tetapi saya harap Anda bisa menghargai kerja keras saya untuk menemui Anda hari ini.”Brad melirik bekal makanan di depannya, dimana makanan yang ada di dalamnya adalah beberapa potong daging dengan sayur yang selalu menjadi minatnya. “Saya
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status