Katarina merasa canggung dengan keberadaan kedua orang tuanya yang turut hadir dalam lamaran yang dipersiapkan oleh Artur, tetapi bukan wajah senang yang ia lihat dari kedua orang itu melainkan wajah datar dan tidak menunjukkan kebahagiaan seperti yang ia lihat dari semua orang. Kini, Katarina sedang menghadap kedua orang tuanya dengan segala kekhawatiran yang entah mengapa menyelimuti dirinya.“Ayah … Ibu ... aku tidak bermaksud menyembunyikan apapun dari kalian tentang hubunganku dengan Artur, hanya saja aku memang butuh waktu untuk menemui kalian dan tentu saja, aku tidak ingin kalian kecewa dengan pilihanku.”“Butuh waktu sampai kau bahkan dilamar di depan kami saat kami bahkan tidak tahu apapun? Itu bukan lelucon, Katarina.”Katarina menundukkan wajahnya dengan rasa bersalah. Ayahnya murka dan tentu saja Katarina menyadari betul kekecewaan yang diperlihatkan oleh kedua orang tersebut.“Sejak kapan kau mulai berhubungan dengannya?”“Namanya Artur, Ayah,” tegur Katarina menegaskan
Read more