Masalahnya Anna bahkan telah melihat sosok Bayu— dia mengintip ke arah mobil Bayu setelah klakson kencang yang dibunyikan Bayu.“Itu siapa, Rain? Pacar kamu ya?” goda perempuan itu seketika.“Apaan, bukanlah!” lurus Raina segera.“Ah, masa? Pacar kamu kali? Ngaku aja!” cecar Anna tak percaya.Perempuan itu bahkan menggoda Raina lebih lagi—“Oh, aku tau, jadi kamu sibuk karena mau kencan sama pacar kamu, kan? Cie, Raina!”“Ish, apaan sih … udah dibilangin dia bukan pacarku! Mana ada kencan-kencan.”“Terus siapa dong?”“Bukan siapa-siapa! Iya udah ya, aku balik dulu, bye!” pamit Raina buru-buru, tepatnya menghindari Anna.Dia bahkan menghindari Bayu, supaya Anna tidak semakin salah paham.Raina melewati mobil Bayu begitu saja, seakan mereka tak saling mengenal.“Hei, apa maksudmu?” pekik Bayu yang sudah pasti mendapat kejutan atas sikapnya.Raina mengabaikan panggilan Bayu, terus melangkah dengan cepat.Tak peduli bagaimana ia harus menghadapi Bayu nantinya, yang terpenting Anna tidak m
Baca selengkapnya